Sebelum Rafael Struick, 3 Striker Keturunan Eropa ini Lebih Dulu Dipantau Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM – Demi bersaing di kancah Asia, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sempat melirik tiga striker keturunan Eropa untuk memperkuat skuad Garuda sebelum datangkan Rafael Struick.
Nama penyerang muda berdarah Indonesia, Rafael Struick, belakangan memang jadi perbincangan berkat penampilan gemilangnya bersama skuad timnas U-20.
Meski baru bergabung dalam pemusatan latihan Timnas U-20 di Spanyol, namun Rafael Struick sudah langsung mendapat tempat utama di lini depan Garuda Muda.
Tak tanggung-tanggung, Rafael Struick bahkan mampu mencetak gol di pertandingan debutnya bersama Timnas Indonesia U-20 saat jalani laga uji coba kontra Slovakia U-20, Sabtu (19/11/2022) malam WIB.
Namun sayang, gol yang diciptakannya tersebut gagal membawa Timnas Indonesia menang lantaran hingga peluit akhir berbunyi, Slovakia mampu bangkit dan cetak dua gol balasan.
Jika melihat dari permainan di laga debutnya bersama timnas U-20 serta statistik di level klub musim ini, kehadiran Rafael Struick memang diharapkan bisa jadi tumpuan skuad Garuda di kompetisi resmi nanti.
Saat ini, Rafael Struick ADO Den Haag U21 dan telah bermain sebanyak 9 pertandingan dengan torehan satu gol serta memberikan dua assist.
Meski punya darah Indonesia dan masih berusia muda, namun Rafael Struick harus melewati proses naturalisasi sama seperti Ivar Jenner dan Justin Hubner di timnas Indonesia U-20.
Pasalnya, Rafael Struick dan dua pemain lainnya tidak bisa langsung mendapatkan KTP seperti Elkan Baggott, karena darah Indonesia datang dari neneknya, bukan dari orang tuanya.
Sebelum mendatangkan Rafael Struick, sejatinya Timnas Indonesia sudah melirik beberapa striker dan pemain depan berdarah Eropa untuk memperkuat skuad Garuda.
Tampaknya, lini depan memang jadi fokus utama Shin Tae-yong untuk hadapi kompetisi resmi nanti. Lantas siapa sajakah mereka? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
1. Jim Croque
Nama pertama adalah Jim Croque. Pemain berusia 18 tahun ini sempat jadi sorotan tim pelatih Timnas Indonesia, bahkan mendapat kesempatan untuk mengikuti training center jelang Piala AFF U-19.
Jim Croque bersama dua pemain keturunan lain yakni Kai Boham dan Max Cristoffel, jalani serangkaian latihan yang diberikan pelatih Shin Tae-yong dalam pemusatan latihan bulan Juli lalu.
Namun sayang, selam masa pemusatan latihan ketiga pemain keturunan tersebut termasuk Jim Croque, gagal menarik hati Shin Tae-yong dan akhirnya gagal tampil memperkuat Timnas U-19 di ajang Piala AFF.
Melansir dari pernyataan Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, menyebut jika ketiga pemain tersebut dianggap STY belum layak bela Timnas.
Secara statistik musim ini, Jim Croque sejatinya cukup bersinar dengan torehan tiga gol dari 10 pertandingan bersama Vitesse U21.
Dengan usia yang masih sangat muda (18 tahun), potensi Jim Croque untuk kian berkembang dan mendapat kesempatan untuk kembali menembus skuad Timnas Indonesia masih sangat terbuka lebar.
Ragnar Oratmangoen
Berikutnya adalah Ragnar Oratmangoen. Pemain dari klub FC Groningen yang mentas di ajang Eredivisie atau kasta teratas Liga Belanda ini juga pernah masuk radar Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Ragnar Oratmangoen jadi opsi pelatih Timnas Indonesia yang membutuhkan striker berpengalaman di Eropa untuk mengawal barisan depan skuad Garuda.
Sayangnya, ditengah jalani Shin Tae-yong malah mencoret nama Ragnar Oratmangoen dari daftar naturalisasi dan menggantinya dengan nama Kevin Diks
"Hari ini banyak yang bertanya kepada saya, apakah benar Ragnar Oratmangoen Diganti Kevin Diks? Iya berita tersebut benar. Ini adalah karena permintaan dari coach Shin Tae-yong," tulis Exco PSSI, Hasani Abdulgani dalam akun Instagram pribadinya.
Namun sayangnya lagi, Kevin Diks yang diharapkan bisa memperkuat Timnas Indonesia malah gagal dinaturalisasi lantaran sang pemain tak menyerahkan dokumen yang diperlukan PSSI.
Ragnar Oratmangoen sendiri terbilang salah satu pemain depan potensial di Liga Belanda. Musim ini, pemain berusia 24 tahun tersebut sudah catatkan 11 caps buat FC Groningen di semua ajang.
2. Tijjani Reijnders
Terakhir adalah Tijjani Reijnders. Pemain berusia 24 tahun ini sejatinya merupakan pemain tengah, namun berkat insting gol tajam miliknya, Tijjani Reijnders kerap dipasangkan sebagai sayap hingga striker.
Nama Tijjani Reijnders jadi salah satu pemain bidikan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong untuk dinaturalisasi pada Februari 2022 lalu. Tijjani diharapkan bisa mengisi pos lini tengah skuad Garuda.
Sayang harapan untuk melihat Tijjani Reijnders berkostum Timnas Indonesia pupus sudah. Sebab memang Tijjani belum berminat bermain untuk Timnas Indonesia.
Hal ini dikabarkan oleh anggota Exco PSSI Hasani Abdulgani. Seperti diketahui Hasani memang mendapat tugas khusus untuk mengawal proses naturalisasi pemain keturunan Indonesia yang ada di Eropa.
"Tidak ada yang spesifik mengapa belum mau membela Timnas Indonesia. Mereka cuma untuk saat ini belum tertarik, karena fokus di klubnya," ucap Hasani kepada INDOSPORT.com.
Secara statistik, Tijjani Reijnders adalah tumpuan buat klubnya sepanjang musim 22/23 ini. Meski bermain di tengah, namun Tijjani Reijnders punya insting gol tajam dan hal tersebut yang jadi alasan mengapa STY sempat kepincut untuk memanggilnya ke Timnas Indonesia.
Total di musim ini, Tijjani Reijnders sudah bermain dalam 26 pertandingan dengan torehan 5 gol serta 6 assists buat klub kasta teratas Liga Belanda, AZ Alkmaar.