Luis Enrique Siap 'Khianati' Filosofi False 9 Timnas Spanyol di Piala Dunia 2022
INDOSPORT.COM – Ada kabar kejutan dari La Furia Roja sebab Luis Enrique siap ‘khianati’ filosofi false 9 Timnas Spanyol di Piala Dunia 2022 ini.
Istilah false 9 ini sendiri sejatinya sudah melekat di diri Timnas Spanyol sejak final Piala Eropa 2012 lalu kontra Italia.
Pada saat itu, Timnas Spanyol tentu saja memiliki nama-nama mentereng di ujung tombak, seperti Fernando Torres, Alvaro Negredo, dan Fernando Llorente.
Menariknya, pelatih La Furia Roja saat itu, Vincente Del Boosque, sama sekali tak menurunkan salah satu dari ketiga penyerangnya itu.
Ya, saat itu Del Boosque memasang Cecs Fabregas, yang berposisi asli sebagai gelandang, untuk mengisi pos ujung tombak atau posisi nomor 9.
Pada pertandingan tersebut, Timnas Spanyol bisa menang mudah 4-0 kontra Gli Azzuri berkat strategi tak terduga tersebut yang mana taktik itu menjadi populer hingga saat ini.
False 9 sendiri aslinya adalah peran, bukan posisi, sehingga pemain mana pun dapat mengisi peran tersebut, termasuk striker murni.
False 9 ini memiliki peran yang lebih sulit ketimbang penyerang murni sebab mereka yang menjalankan peran ini harus piawai dalam memecah konsentrasi lawan.
Meskipun demikian, pelatih Timnas Spanyol, Luis Enrique, siap ‘mengkhianati’ filosofi false 9 La Furia Roja di Piala Dunia 2022 ini.
1. Bukan False 9, Enrique Pakai Sebutan âNormal 9â
Terdapat akun Twitter yang mengunggah video Luis Enrique yang melakukan live streaming lewat akun Twitch-nya.
Dalam video tersebut, Luis Enrique menjawab sebuah pertanyaan yang diajukan fans yang berbunyi, “Apakah ada gagasan bermain dengan false 9 seperti di Euro?”
“Di sini kami akan meluruskan sesuatu yang biasanya (sering) terlontar,” buka Enrique. “Mengenai false 9, kami tidak bermain dengan false 9, tetapi dengan (pemain di posisi nomor) 9.”
Enrique selanjutnya menekankan bahwa siapa pun yang bermain di posisi nomor 9, dia harus menempati posisi yang sama, sementara yang membedakan adalah gaya bermain setiap pemain.”
“Sebut saja false 9 jika Anda mau, tetapi kami menyebutnya ‘normal 9’. Jika Anda mengamati, Anda bakal sadar bahwa nomor 9 kami selalu menerima bola di antara kedua bek tengah ataupun gelandang bertahan.”
“Karena gelandang bertahan mereka biasanya terpaku ke gelandang kami sehingga kami mengembangkan situasi tersebut dengan bermain melalui area tengah yang menjadi tempat yang relatif nyaman untuk memberikan umpan ke nomor 9.”
Mengingat false 9 adalah peran daripada posisi, siapa pun tentu bisa mengisi peran ini, termasuk Alvaro Morata yang berposisi sebagai penyerang murni.
False 9 ini bisa diartikan sebagai bergerak ke arah yang ‘salah’ yang berarti mereka yang menjalankan peran ini diberi keleluasaan untuk bergerak ke belakang, kanan, ataupun kiri untuk membuyarkan konsentrasi lawan.
Jika bek lawan terpancing untuk keluar dari sarangnya dan mengejar nomor 9 itu, pemain lain bisa memanfaatkan lubang yang ditinggal sang tembok hidup.
Sumber: The Guardian