5 Negara Pemenang Piala Dunia yang Kena Petaka di Edisi Selanjutnya
INDOSPORT.COM - Tidak selamanya peraih gelar juara Piala Dunia akan tampil baik di edisi selanjutnya. Hal ini terjadi kepada beberapa negara pemenang.
Sebagaimana diketahui, menjuarai Piala Dunia adalah mimpi dari setiap pesepak bola sehingga semua negara akan tampil semaksimal mungkin.
Tetapi, tidak semua yang berhasil menjuarai Piala Dunia bisa tampil sama baiknya pada edisi Piala Dunia berikutnya.
Bahkan, mereka justru kalah di laga perdananya. Hasil buruk ini juga berlanjut hingga sang juara bertahan gagal lolos dari babak penyisihan grup.
Berikut lima negara peraih juara Piala Dunia yang kalah di laga pertama pada edisi berikutnya.
Jerman (2018)
Tampil sempurna dengan menjuarai Piala Dunia 2014 rupanya tidak membuat Jerman tampil baik di edisi Piala Dunia berikutnya.
Tim asuhan Joachim Low ini kalah di laga perdananya di Grup F saat berjumpa Meksiko. Di laga ini, Hirving Lozano jadi pahlawan Meksiko lewat gol tunggalnya.
Setelah kekalahan di laga pertamanya, Jerman mulai bangkit di laga kedua dengan menang 2-1 atas Swedia.
Tetapi, Jerman kembali menelan kekalahan 0-2 saat bertemu Korea Selatan. Kekalahan menyakitkan ini memaksa Jerman tidak lolos dari fase grup.
1. Spanyol (2014)
Spanyol sempat menjadi raja di pentas Eropa dan dunia dengan menjuarai Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012. Tetapi, semua berubah saat di Piala Dunia 2014.
Saat itu, Spanyol yang datang sebagai juara bertahan, justru dibantai ketika bertemu Belanda dengan skor 1-5 di laga pertama Grup B Piala Dunia 2014.
Bahkan di laga tersebut, tercipta gol legendaris dari bintang Belanda, Robin van Persie, lewat sundulan terbang jarak jauhnya yang kemudian dinamakan 'The Flying Dutchman'.
Setelah dibantai Belanda, Spanyol juga kalah 0-2 dari Chile di laga keduanya. Satu-satunya kemenangan Spanyol ada di laga ketiga dengan menang 3-0 atas Australia.
Sayangnya, kemenangan in tak mampu membuat tim asuhan Luis Enrique ini lolos dari fase grup dan memupuskan impiannya menjadi juara back-to-back.
Prancis (2002)
Di Piala Dunia 1998, Prancis keluar sebagai juaranya dengan Zinedine Zidane sebagai pemain terbaiknya. Namun, semua berubah di edisi Piala Dunia berikutnya.
Tampil sebagai juara bertahan tentu membuat Prancis percaya diri. Tetapi, petaka terjadi kala menghadapi Senegal.
Kala itu, Prancis kehilangan Zidane karena dilanda cedera. Hal ini jadi mimpi buruk karena gol tunggal Papa Bouba Diop membawa Senegal menang 1-0.
Prancis pun tidak lolos dari fase grup, sedangkan Senegal melaju terus hingga babak perempat final dan akhirnya kalah 0-1 dari Turki.
2. Argentina (1982)
Setelah memenangi Piala Dunia 1976 bersama pemain terbaiknya, Mario Kempes, Argentina mendapat kekuatan baru dengan masuknya Diego Maradona di edisi berikutnya.
Sayangnya, duet kedua legenda Argentina tersebut tidak bisa membawa negaranya menang di laga perdananya. Mereka kalah 0-1 dari Belgia.
Kekalahan ini membuat Argentina bangkit di dua laga berikutnya dengan menang 4-1 atas Hungaria dan menang 2-0 atas El Savador.
Le Albiceleste pun berhasil lolos dari fase grup. Namun, mereka tidak bisa melangkah jauh karena perjalanannya dihentikan oleh Spanyol.
Italia (1950)
Italia berhasil menjadi juara Piala Dunia back-to-back pada tahun 1934 dan 1938 sebelum Perang Dunia II terjadi.
Tetapi ketika turnamen kembali digelar setelah absen selama 12 tahun, Italia banyak berubah dan bisa dikalahkan Swedia 2-3 di laga perdananya.
Di laga keduanya, Azzurri berhasil bangkit dengan menang 2-0 atas Paraguay. Sayangnya, poin mereka tidak cukup sehingga Italia gagal lolos dari fase grup.