Bukan Cuma Sergej Milikovic-Savic, 4 Pemain Lazio yang Pernah Hijrah ke Juventus
INDOSPORT.COM - Sergej Milikovic-Savic rupanya bukan satu-satunya pemain dari Lazio yang menyebrang ke Juventus di Liga Italia (Serie A).
Teka-teki masa depan Sergej Milinkovic-Savic di Lazio akhirnya menuai titik terang. Sang gelandang rumornya sudah bersepakat pindah ke Juventus.
Rumor kepindahan Sergej Milikovic-Savic sendiri sebenarnya sudah terendus sejak beberapa musim lalu.
Namun dirinya memilih untuk tetap berada di Lazio. Sebab, ia memang sudah menjadi pilar kunci tim Ibu Kota Italia itu.
Posisinya sebagai jenderal lapangan tengah sulit tergantikan, karena kemampuannya yang di atas rata-rata.
Berkat performa apiknya itu dalam beberapa musim terakhir, Milikovic-Savic diincar banyak klub top Eropa di antaranya Manchester United.
Setan Merah sudah beberapa kali mencoba merekrutnya dan mereka akan mencobanya lagi di tahun 2023 nanti.
Namun tanpa diduga, Milikovic-Savic justru dikabarkan tertarik pindah ke Juventus belakangan ini.
Bak gayung bersambut, Juventus juga sangat berharap kalau Milikovic-Savic bergabung, karena tipikal pemain yang dibutuhkan oleh Massimiliano Allegri.
Allegri memang membutuhakn gelandang box to box baru, untuk menggantikan peran Paul Pogba yang masih dilanda cedera.
Berdasarkan laporan Football Italia, Sergej Milinkovic-Savic bernilai kurang lebih 60 juta euro (sekitar Rp977,8 miliar).
Jika pada bursa transfer musim panas nanti Sergej Milinkovic-Savic menjadi kenyataan bergabung dengan Juventus, dirinya akan jadi pemain selanjutnya bintang Lazio yang pernah dibajak. Sebelumnya suda ada, siapa saja?
1. Paolo di Canio
Nama Paulo di Canio di dunia sepak bola sudah tidak asing lagi. Namanya populer setelah pernah bermain untuk klub Liga Inggris, West Ham United.
Meski terkenal di Inggris tapi ternyata Di Canio adalah produk asli akademi klub Liga Italia, Lazio sejak 1985 lalu.
Namun kiprahnya baru terjadi di musim 1988/1989 karena berhasil menembus tim utama.
Akan tetapi sulit bagi Di Canio merebut satu tempat di tim inti. Ia hanya mencatatkan 62 penampilan dalam 2 musim, lalu dijual ke Juventus di musim panas 1990.
Keputusan itu ternyata salah. Gemuknya skuad Juventus berisikan nama-nama bintang macam Roberto Baggio hingga Gianlua Vialli, mmebuat Paolo di Canio kesulitan mendapat tempat.
Alhasil ia dijual ke Napoli dan malang melintang di sejumlah klub sebelum berlabuh di West Ham United, dan pensiun di Cisco Roma tahun 2008.
Pavel Nedved
Pavel Nedved diboyong dari klub Republik Ceko, Sparta Praha pada musim 1996/1997. Kariernya mulai meroket bersama Lazio.
Ia menjadi andalan selama 5 musim dan menorehkan 207 penampilan serta mencetak 51 gol, dan membawa Lazio meraih 7 gelar, termasuk 1 scudetto, 1 Piala Winner, dan 1 Piala Super Eropa.
Penampilannya memikat Juventus yang memboyongnya pada 2001. Ia pada akhirnya bertahan bersama Si Nyonya Tua selama 8 tahun hingga pensiun, termasuk saat degradasi ke Serie B.
Bersama Juve, ia memenangi 2 scudetto pada 2001/2002 dan 2002/2003, dan memenangi Ballon d’Or 2003.
2. Stephan Lichtsteiner
Lazio memantau sejumlah pemain potensial di sejumlah liga termasuk Liga Prancis. Mereka menemukan satu pemain yang memikat yakni Stephan Lichtsteiner.
Stephan Lichtsteiner diboyong ke Olimpico dari Lille pada musim panas 2008/2009. Ia langsung mengambil alih satu tempat diposisi bek kanan si Elang.
Tiga tahun bersama Lazio, Stephan Lichtsteiner kemudian hijrah ke Turin untuk membela Juventus.
Keputusan pindah cukup tepat, karena ia menemukan puncak karier bersama Si Nyonya Tua.
Tujuh musim berseragam Hitam-Putih, 7 musim pula ia memenangi Serie A Italia.
Secara total, ia mencatatkan 257 penampilan untuk Si Nyonya Tua sebelum akhirnya hijrah ke Arsenal pada 2018/2019.
Marcelo Salas
Tiga musim membela Lazio, Marcelo Salas sukses mencetak 49 gol dari 117 penampilan. Ia juga sukses menghadirkan 6 gelar termasuk scudetto pada musim 1999/2000.
Penampilan gemilangnya itu membuat Juventus mendatangkannya pada 2001 dengan banderol sekitar 28,5 juta euro.
Sayangnya, karier Marcelo Salas di Turin terganggu cedera.
Selama 2 musim, ia hanya tampil 26 kali dan mencetak 4 gol. Meski demikian, ia berhasil membawa Juventus memenangi Serie A Italia selama 2 musim beruntun pada 2001/2002 dan 2002/2003.