Mengenal Lebih Dekat Stephanie Frappart, Wasit Wanita yang Segera Catat Sejarah di Piala Dunia 2022
INDOSPORT.COM - Piala Dunia 2022 Qatar berada di ambang catat sejarah dengan Stephanie Frappart, wasit wanita yang akan memimpin laga Kosta Rika vs Jerman.
Laga tersebut adalah pertandingan ketiga alias terakhir di Grup C Piala Dunia 2022 yang akan dihelat di Stadion Al Bayt, Al Khor, Jumat (02/12/22) pukul 02.00 WIB dini hari.
Jika kita berbicara tentang wasit wanita, FIFA sejauh ini memang belum pernah menurunkan wanita sebagai wasit utama.
Paling mentok hanya sebagai wasit ofisial keempat di laga Grup C Piala Dunia 2022 antara Meksiko vs Polandia pada pekan lalu.
Sudah dihelat sejak 1930 silam, turnamen empat tahunan ini memang sempat menuai kritikan karena tidak pernah melibatkan wanita dalam pertandingan.
Alhasil, FIFA pun sudah memilih tiga wasit wanita plus tiga asisten wasit wanita sebagai pengadil lapangan jelang kick-off Piala Dunia 2022 Qatar pada 20 November kemarin.
“Kami sangat senang dengan adanya Stephanie Frappart dari Prancis, Salima Mukansanga dari Rwanda, dan Yoshimi Yamashita dari Jepang,
“Lalu, ada asisten wasit Neuza Back dari Brasil, Karen Díaz Medina dari Meksiko, dan Kathryn Nesbitt dari AS,” kata ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina, seperti pernah diwartakan Eurosport.
Partisipasi tiga sosok di atas sendiri merupakan wujud konsistensi berlanjut FIFA, yang sudah sejak lama memasukkan wasit wanita untuk memimpin pertandingan-pertandingan sepak bola pria.
Kali ini, INDOSPORT tertarik untuk membahas salah satu wasit wanita yang akan segera debut di pertandingan Piala Dunia 2022. Yakni Stephanie Frappart asal Prancis, simak di bawah ini.
1. Frappart Jadi Wasit Sejak Usia 13 Tahun
Frappart, bisa dibilang nama ini menjadi sebuah harapan untuk perempuan lain di dunia jika ingin menggeluti profesi yang didominasi pria.
Ya, Frappart menekuni profesi sebagai wasit pertandingan sepak bola sejak usia 13 tahun. Pada usia 18 tahun, dia mulai dipercaya jadi wasit di kejuaraan nasional U-19.
Pada 2011 silam, menjadi momen bersejarah bagi perempuan tangguh ini karena pertama kalinya memimpin pertandingan sepak bola pria, yakni kompetisi Liga 3 Prancis.
Memimpin Liga 2 dan Liga 1 Prancis
Berselang tiga tahun dari debutnya sebagai wasit di Liga 3 Prancis, Frappart terus menanjak dengan dipercaya menjadi pengadil lapangan di pertandingan Liga 2 Prancis.
Tidak hanya nasional, Frappart juga mulai merambah ke level internasional ketika dirinya ditunjuk sebagai pengadil lapangan di turnamen Piala Dunia wanita 2015 di Kanada.
Jadi wasit utama di Piala Dunia wanita 2015 di Kanada, membuat namanya semakin dikenal dan mulai dilirik oleh kasta tertinggi kompetisi sepak bola pria Prancis, Ligue 1.
Otoritas Ligue 1 pun secara resmi memberi kesempatan perdana Frappart sebagai wasit utama di pertandingan antara SC Amiens vs RC Strasbourg pada April 2019 lalu.
Mulai merambah ke Kompetisi Elite Eropa
Tidak lama setelah debutnya di Ligue 1, UEFA pun meliriknya dan memberinya kesempatan lebih besar.
Tidak tanggung-tanggung, Frappart langsung ditawarkan menjadi pengadil lapangan di laga sarat sejarah.
Yakni pertandingan Piala Super Eropa 2019 antara Liverpool vs Chelsea di Vodafone Park, Istanbul, yang berakhir kemenangan untuk The Reds lewat babak adu penalti.
2. Frappart Pernah Pimpin Laga Juventus vs Dynamo Kiev
Setahun berselang, namanya mulai jadi sorotan hampir di seluruh dunia, apalagi di Eropa. Bahkan UEFA menunjuknya untuk menjadi wasit di laga Liga Champions pria.
Laga perdananya di Liga Champions pun tidak main-main, yakni pertandingan panas antara Juventus vs Dynamo Kiev pada Oktober 2020 lalu.
Kedua tim saat itu, punya kans lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2020/2021. Namun, Frappart dinilai mampu mengatasi tekanan itu dan laga berjalan lancar.
Segera Catat Sejarah di Piala Dunia 2022
Ditunjuk sebagai wasit utama di pertandingan Grup C Piala Dunia 2022 antara Kosta Rika vs Jerman, tentu akan jadi momen besar dalam karir wanita 37 tahun ini.
Di sisi lain, Frappart sangat diharapkan mampu memimpin pertandingan ini dengan baik. Karena kedua tim tentu akan saling bersaing ketat memperebutkan tiket lolos 16 besar.
Apalagi Jerman, dengan status tim unggulan, mereka baru meraih satu poin sejauh ini. Tentu, mereka tidak mau tersingkir secepat itu di Piala Dunia 2022.