UEFA Lancarkan Investigasi pada Juventus, Risiko Apa yang Sudah Menunggu Bianconeri?
INDOSPORT.COM – UEFA lancarkan investigasi pada raksasa Liga Italia (Serie A), Juventus, lantas risiko apa yang sudah menanti Bianconeri?
Senin lalu, penggemar sepak bola sempat dikagetkan dengan berita jajaran petinggi raksasa Liga Italia, Juventus, yang mundur secara bersama-sama.
Ya, Andrea Agnelli (Presiden klub), Pavel Nedved (Wakil Presiden), dan Maurizio Arrivabene (Direktur Pelaksana) mengundurkan diri dari jajaran petinggi Si Nyonya Tua.
pengunduran diri para petinggi secara serentak itu dibeberkan oleh Agnelli karena ‘tak ada lagi persatuan’ di kubu Bianconeri.
Masalahnya Juventus memang betul-betul loyo hingga saat ini walaupun Bianconeri berhasil memenangi sembilan musim Liga Italia secara beruntun sejak Agnelli diangkat sebagai Presiden pada 2010.
Salah satu sebab pengunduran diri para petinggi Juve tampaknya juga dilatarbelakangi oleh kedatangan Cristiano Ronaldo ke Turin.
Sementara itu, Si Nyonya Tua mengangkat ahli ekonomi, Gianluca Ferrero, untuk mengisi jabatan yang ditinggal Agnelli sebagai Presiden klub.
Sementara itu, dari kabar yang beredar, Juventus bakal menunjuk legenda hidup mereka, Alessandro Del Piero, untuk mengisi peran Wakil Presiden.
UEFA saat ini dikabarkan melancarkan investigasi pada Juventus, lantas risiko apa yang sudah menanti Bianconeri nantinya?
1. Juve Bisa Saja Tak Ikut Liga Champions
UEFA mengumumkan bahwa mereka telah membuka penyelidikan formal terhadap Juventus atas potensi pelanggaran Lisensi Klub dan Financial Fair Play.
Oleh sebab itu, UEFA dapat mengakhiri perjanjian perdamaian, mengenakan denda, atau bahkan mengeluarkan Juventus dari Liga Champions.
Bianconeri menghadapi tiga penyelidikan berbeda saat ini. Pertama, penyelidikan hukum dari jaksa Turin yang telah merekomendasikan 12 orang untuk diadili, dan penyelidikan olahraga di Italia dan Eropa.
Sebuah pernyataan dari UEFA malam waktu setempat mengonfirmasi bahwa penyelidikan formal telah dimulai terhadap "dugaan pelanggaran keuangan" yang muncul dari bukti yang dikumpulkan oleh jaksa penuntut umum di Turin.
Bukti tersebut mencakup percakapan yang disadap, dokumen dari penggerebekan di kantor, dan rekaman yang diambil dengan menyadap sebuah restoran yang sering dikunjungi oleh direktur klub.
“Pada 23 Agustus 2022, Dewan Pertama (First Chamber) CFCB menyelesaikan perjanjian penyelesaian dengan Juventus FC.”
“Perjanjian penyelesaian ini disimpulkan berdasarkan informasi keuangan yang sebelumnya disampaikan oleh klub mengenai tutup buku tahun 2018, 2019, 2020, 2021, dan 2022.”
“Jika, setelah kesimpulan penyelidikan ini terungkap, terdapat situasi keuangan klub secara signifikan berbeda dari yang dinilai oleh Dewan Pertama CFCB pada saat kesepakatan penyelesaian dirampungkan, atau jika fakta baru dan substansial muncul atau diketahui,”
“Dewan Pertama CFCB berhak untuk mengakhiri perjanjian penyelesaian, mengambil langkah hukum apa pun yang dianggap tepat, dan menerapkan tindakan disipliner sesuai dengan Aturan Prosedur CFCB UEFA yang berlaku.”
Hal itu secara efektif berarti bahwa Juventus berisiko mendapat hukuman dari UEFA, mencakup dikeluarkan dari turnamen Liga Champions, Liga Europa, dan Conference League.
Sumber: Football Italia