Bicara Kota Solo, Pelatih Meksiko Nikmati Ragam Kuliner yang Menggugah Selera
INDOSPORT.COM - Pelatih asal Meksiko, Leonardo Medina Arellano, mulai menikmati pekerjaannya sebagai pelatih Persis Solo. Bukan sebatas tim, dia juga menyukai kota Solo bersama ragam kulinernya.
Leonardo sejatinya sudah dari awal Oktober berada di Kota Solo. Ia hadir dalam setiap latihan Laskar Sambernyawa meski baru diumumkan secara resmi pada 7 November lalu.
Leonardo diperkenalkan secara resmi sebagai pelatih Persis pada H-1 perayaan ulang tahun klub ke-99. Perkenalan itu menjadi akhir dari penantian panjang usai Jacksen F. Tiago mundur pada 19 Agustus lalu.
Secara profesional, Persis merupakan tim pertama asal Indonesia, serta tim kedua Asia Tenggara yang dilatihnya. Dia ebelumnya menjadi asisten pelatih klub asal Malaysia, Johor Darul Takzim.
Sehingga, Leonardo terhitung sudah menjadi bagian dari masyarakat Solo sekitar dua bulan. Jelas bukan waktu yang sebentar untuk pendatang dari Amerika Utara.
Sebagai pendatang baru, Leonardo Medina Arellano ternyata cukup kerasan di Solo. Meski bukan kota besar, Solo punya segala hal yang membuatnya nyaman beraktivitas.
"Inilah tahun pertama hidup di kota Solo. Saya sangat suka di sini. Kota yang bagus dan memiliki orang-orang baik, serta suporter yang antusias terhadap sepak bola," kata Leonardo saat ditemui di Stadion Sriwedari Solo, Sabtu (3/12/22) petang.
Leonardo ternyata doyan berpergian sendirian di Solo. Bahkan, dia mengendarai sendiri mobilnya setiap kali berangkat ke tempat latihan, baik Stadion Sriwedari maupun ke Stadion UNS.
"Sungguh kota yang menakjubkan karena kamu bisa menemukan hal berbeda untuk dilakukan, seperti banyak restoran dengan makanan yang berbeda. Ada tiga sampai empat mal untuk melakukan kegiatan yang berbeda juga," tutur Leonardo.
"Jadi, secara general ini kota yang bagus, meski tak termasuk kota besar. Kalian bisa menemukan semuanya dan kota ini cukup dekat dari Yogyakarta," lanjut Leonardo.
1. Indonesia Mirip Meksiko
Adaptasi tempat baru pastinya juga diikuti dengan adaptasi makanan lokal. Leonardo ternyata sudah mencicipi makanan khas yang banyak ditemukan di kota Solo.
"Kuliner yang bagus. Saya sudah merasakan soto ayam, sate ayam dan nasi goreng. Saya juga bisa menemukan banyak brand internasional ketika saya mau, seperti Starbucks untuk kopi dan enjoy dan KFC atau McD untuk makan," jelas Leonardo.
Leonardo tak kesulitan beradaptasi dengan deretan makanan yang ada di Solo. Ternyata, cita rasa makanan Indonesia dan Meksiko tidak terlalu berbeda, salah satunya dalam hal rasa pedas.
"Di Meksiko, kita memakan makanan yang pedas juga, sama seperti yang ada di Indonesia. Saya pikir ada kesamaan dalam hal rasa pedas antara Meksiko dan Indonesia," ungkap Leonardo Medina Arellano.
Leonardo menyebut, hal yang berbeda antara Meksiko dan Indonesia adalah makanan pokok. Masyarakat Indonesia terbiasa makan nasi setiap waktu.
Sementara di Meksiko, masyarakat memakan makanan yang terbuat dari bahan jagung. Namun, terkadang masyarakat juga makan nasi, seperti halnya di Indonesia.
"Nasi menjadi yang terbaik bagi Indonesia, sementara Meksiko adalah jagung. Tapi saya tidak ada kesulitan untuk adaptasi dalam hal ini," jelas Leonardo.
Ketika Indosport sedang berbincang dengan Leonardo, asisten pelatih Persis Solo, Rasiman, kemudian datang. Dia mengingatkan bahwa mereka pernah makan banyak hidangan di rumah makan Padang.
"Oh iya, (rumah makan) Sederhana, saya memakan banyak hidangan di sana dan rasanya sangat enak," pungkas Leonardo Medina Arellano.