Tantangan Besar Syahrian Abimanyu bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2022
INDOSPORT.COM - Syahrian Abimanyu punya tantangan besar bersama Timnas Indonesia pada Piala AFF 2022. Ini menjadi momen bagi Abimanyu untuk mengembangkan diri dan membuktikan kualitasnya pada Shin Tae-yong.
Syahrian Abimanyu merupakan pemain tak tergantikan di Persija Jakarta. Ia menjadi salah satu pemain lokal yang selalu dipasang Thomas Doll dalam sepuluh laga di Liga 1 2022/2023.
Namun, situasi berbeda dialami Abimanyu bersama Timnas Indonesia. Abimanyu hanya dimainkan dalam dua laga pada Piala AFF 2020 di Singapura.
Dua kesempatan itu datang dalam laga melawan Kamboja dan Thailand. Itu pun Abi, sapaan akrabnya, hanya main 5 menit lawan Thailand dan 18 menit lawan Kamboja.
Abi kemudian tak diturunkan pada uji coba internasional melawan Curacao. Marc Klok, Ricky Kambuaya dan Rachmat Irianto jadi pilihan sektor tengah pada laga pertama.
Lalu pada laga uji coba kedua, Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya berpadu dengan Witan Sulaeman atau Egy Maulana Vikri.
Bila dilihat, Shin Tae-yong lebih senang memainkan pemain tipe pelari, ketimbang pemain yang mengandalkan umpan-umpan matang.
Situasi tak mudah yang terjadi di Timnas Indonesia diungkapkan sang ayah, Rasiman. Menurut Rasiman, Abimanyu memang harus menyesuaikan kemauan Shin Tae-yong.
"Kalau lihat tren belakangan memang tidak mudah bersaing di Timnas, termasuk keberadaan pemain naturalisasi yang sudah gabung ke Timnas. Sekarang Timnas menjadi lebih kompetitif," kata Rasiman.
"Harus berjuang keras karena setiap pelatih menerapkan taktik yang berbeda. Bukan taktik yang harus adaptasi ke pemain, tapi pemain yang harus adaptasi dengan taktik," lanjut asisten pelatih Persis Solo ini.
1. Karakter Pekerja Keras
Rasiman melihat, Shin Tae-yong merupakan pelatih yang menyukai gelandang yang banyak gerak mencari ruang. Karakter ini yang bisa dilihat dari sosok-sosok, seperti Irianto dan Kambuaya.
"Coach Shin suka sama pemain, gelandang yang running into the spaces. Itu yang mungkin harus di-improve karena Abi bermain dengan bola yang lari bukan orang yang lari. Anyway, dia harus improve itu," tutur Rasiman.
Rasiman melihat dari sudut pandang pelatih. Maka, dalam setiap diskusi dengan Abimanyu, Rasiman pun melihat bagaimana Shin Tae-yong menjalankan taktiknya.
Shin Tae-yong sangat kental dengan karakter pekerja keras ala Korea Selatan. Terbukti, karakter itu yang membuat Korea Selatan sukses menembus babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Pendekatan itu yang diterapkan Shin Tae-yong di skuat Timnas Indonesia. Pada sepuluh hari pemusatan latihan di Bali, Shin Tae-yong membuat program fisik selama sepuluh hari.
"Kalau latihannya berat ya how do you improve, karena latihan berat itu yang untung pemain bukan pelatih. Yang bermain juga bukan pelatih, tapi pemain. Ketika pemain perform bagus, dia yang akan menikmati," jelas Rasiman.
Rasiman yakin fase berat ini akan dilalui Syahrian Abimanyu dengan bagus. Abimanyu wajib menyesuaikan dengan cara bermain yang diinginkan Shin Tae-yong.
"Saya yakin dia bisa mengerti itu, meski ya biasa sebagai seorang anak, ada beberapa hal (yang didiskusikan), ya ini kehidupan, tapi clear bahwa dia harus improve, terutama running into the spaces, karena dia kurangnya di situ," ucap Rasiman.
Rasiman yakin kesempatan akan datang pada Piala AFF 2022. Pasalnya, dengan jadwal super padat serta status laga kandang dan tandang membuat pelatih akan melakukan rotasi.
"Kita lihat tanggal 23, 26, 29 Desember dan 2 Januari main dengan sistem home away. Pasti akan rotasi dan pasti ada kesempatan. Ini waktunya untuk menunjukkan," ungkap Rasiman.
Pada Piala AFF 2022, Indonesia berada di grup A bersama Thailand, Filipina, Kamboja dan Brunei Darussalam. Laga perdana akan dijalani dengan menghadapi Kamboja pada 23 Desember 2022.