Ngamuk Saat Belanda vs Argentina, Sisi Leader Virgil van Dijk yang Muncul di Piala Dunia 2022?
INDOSPORT.COM - Virgil van Dijk ngamuk di pertandingan perempat final Piala Dunia 2022 Belanda vs Argentina, di Stadion Lusail, Sabtu (10/12/22) dini hari WIB.
Usut punya usut, naik pitamnya bek tengah berusia 31 tahun tersebut dipicu ulah Leandro Paredes yang menendang bola ke bangku Timnas Belanda.
Leandro Paredes yang awalnya menjegal Nathan Ake, langsung menendang bola yang ia menangkan ke bench tim Oranje.
Tidak ayal, aksi tersebut menyulut emosi para pemain Timnas Belanda tidak terkecuali Virgil van Dijk yang bertindak sebagai kapten tadi malam.
Dari video yang beredar, Virgil van Dijk nampak mendatangi Leandro Paredes dan mendorong pemain Timnas Argentina tersebut dengan bahunya yang lebar dan keras bak batu bata.
Leandro Paredes pun langsung terpental dan jatuh setelah ditabrak Virgil van Dijk. Sejurus kemudian, para pemain dari kedua kubu berbondong-bondong mendekati ‘TKP’ dan menciptakan keributan di lapangan.
Beruntung, wasit bisa mengendalikan suasana namun mendapat kritik setelah pertandingan lantaran hanya mengeluarkan kartu kuning untuk Leandro Paredes.
Insiden antara dua pemain tersebut, sekilas menunjukkan bagaimana responsifnya seorang Virgil van Dijk sebagai kapten Timnas Belanda saat ini.
Tersulut emosi? Tentu saja. Kesal karena bangku timnya ‘diserang’? Pasti. Namun terlepas dari luapan emosi tersebut, Virgil van Dijk menunjukkan sisi leadership-nya yang sudah beberapa kali menjadi sorotan.
Jangankan di laga perempat final Piala Dunia 2022 Belanda vs Argentina, ia memang sudah vokal ‘dari sononya’ bahkan saat bermain untuk klub Liga Inggris, Liverpool.
1. Leadership Virgil van Dijk di Liverpool
Dalam sebuah kesempatan, Virgil van Dijk sempat mengungkapkan kecenderungannya menjadi leader atau pemimpin di tim-tim yang ia singgahi.
Pasalnya, perannya sebagai penjaga jantung pertahanan itu vital. Tidak hanya dedikasi, ketegasan juga diperlukan agar tugas yang ia emban dapat terlaksana dengan baik.
“Karena saya telah bermain secara reguler di level tertinggi, dimulai dari Belanda, saya harus vokal,” ucapnya seperti pernah diwartakan laman resmi Liverpool.
Menurutnya, bermain sebagai bek tengah memerlukan kemampuan mengatur yang baik. Selain itu, ia meyakini pemain yang berada di posisi ini harus berperan aktif dan menyibukkan diri di lapangan.
Meski begitu, Virgil van Dijk tidak ingin melampaui tugas dan kewajiban pemimpin yang memakai ban kapten di lengan. Di Liverpool, sosok tersebut adalah Jordan Henderson.
“Anda harus memberi contoh baik kepada tim, ada di tempat yang semestunya Anda berada, dan juga teratur. Hendo adalah pemimpin yang baik, itulah mengapa dia kaptennya,” tambahnya lagi.
Walau memuji Jordan Henderson, Virgil van Dijk ternyata punya imej yang kurang lebih sama dengan kapten Liverpool tersebut.
Bahkan, pujian untuknya pernah diungkapkan oleh Jordan Henderson sendiri. Ia menilai rekannya itu sebagai pemain yang punya kualitas leadership - seorang bek tengah yang bertanggung jawab dengan tugasnya.
“Sebagai pemain, pribadi, pemimpin, semuanya. Saya tidak punya banyak kata untuk medeskripsikan dirinya,” ucap Hendo seperti pernah dimuat Goal.
“Dia memberi tim rasa kepercayaan diri, tampil makin baik dari hari ke hari. Dia adalah bek tengah terbaik di dunia,” tambahnya lagi.
2. Jadi Pembeda di Liverpool dan Pentolan Timnas Belanda
Bersama Liverpool, kehadiran Virgil van Dijk memang sangat berharga. Sejauh ini, ia telah membuat perbedaan signifikan di lini belakang dengan kualitasnya sebagai bek yang bagus.
Saat bekerja di lapangan, ia tidak hanya menampilkan kehebatan sendiri dengan kualitas-kualitasnya sebagai bek, tetapi juga para pemain di sebelahnya dan itu sangat membantu tim.
Tidak ayal, Virgil van Dijk termasuk sosok pemimpin di Liverpool meski untuk ban kapten lebih sering dan utamanya melingkar di lengan Jordan Henderson.
Di Piala Dunia 2022, bek bernomor punggung 4 tersebut berhasil memimpin Timnas Belanda ke fase perempat final.
Ia bahkan sempat mewanti-wanti dan menginstruksikan rekan-rekannya untuk tidak terpaku pada Lionel Messi saja di pertandingan Belanda vs Argentina.
Selain itu, ia juga memastikan skuad Oranje sudah siap melakoni adu penalti jika memang laga harus berlanjut ke sesi menegangkan tersebut.
Benar saja. Ketidakmampuan Timnas Belanda maupun Argentina untuk mencetak skor pada akhirnya membuat mereka harus menentukan pemenang dari titik putih.
Virgil van Dijk sudah melakukan banyak hal semaksimal mungkin untuk memastikan Timnas Belanda siap terhadap ancaman Argentina di perempat final.
Konfrontasi dengan Leandro paredes di partai Belanda vs Argentina semalam juga salah satu upaya dan perjuangannya membela tim dari aksi mengancam dan kurang menyenangkan dari lawan.
Hanya saja, Timnas Belanda memang belum beruntung di Piala Dunia 2022 ini. Langkah mereka pun harus terhenti sebelum mencapai 4 besar.
Sumber: liverpoolfc.com, goal.com