3 Kelemahan Timnas Indonesia Jelang Piala AFF 2022, Harus Segera Diperbaiki
INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia menjadi salah satu peserta Piala AFF yang kekuatan sepak bolanya sudah tidak perlu diragukan lagi. Namun untuk edisi 2022 ini, mereka masih ada kelemahan.
Beberapa hari setelah Piala Dunia 2022 usai, pesta sepak bola kembali menghampiri publik di kawasan Asia Tenggara, Piala AFF 2022.
Turnamen dua tahunan itu akan mulai bergulir pada Selasa (20/12/22) mendatang. Pembagian grup babak penyisihan juga telah dilakukan beberapa waktu lalu.
Ada dua grup yang terdiri dari Grup A dan B dengan masing-masing terdiri dari 5 negara peserta.
Di Grup A, terdapat Brunei Darussalam, Kamboja, Timnas Indonesia, Filipina dan Thailand.
Sedangkan Grup B berisikan Laos, Malaysia. Myanmar, Singapura dan Vietnam.
Kekuatan grup yang merata, membuat babak penyisihan diprediksi akan berlangsung sengit. Oleh karena itu, Timnas Indonesia terus melakukan persiapan yang matang, guna meraih hasil terbaik.
Masuk ke dalam grup A berisi Kamboja, Brunei Darussalam, Thailand dan Filipina, Timnas Indonesia tidak bisa memandang remeh calon lawan-lawannya.
Sebab meski dikenal sebagai kekuatan sepak bola Asia Tenggara, timnas Indonesia bukan tanpa kelemahan jelang Piala AFF 2022. Apa saja kelemahannya itu yang harus segera diperbaiki?
1. Lini Depan Bermasalah
Timnas Indonesia harus mendapat kabar buruk jelang bergulirnya Piala AFF 2022, dimana mereka harus kehilangan striker andalannya, Dimas Drajad.
Bomber milik Persikabo 1973 itu dikabarkan sedang menepi akibat cedera.
"Dimas Drajad dipastikan tidak bisa ikut Piala AFF 2022 dengan Timnas Indonesia," ujar asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto kepada Bola.net, Kamis (1/11).
Cedera apa yang menerpa Dimas Drajad? Seberapa parah cedera striker berusia 25 tahun itu sehingga harus absen membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022?
Nova enggan berbicara lebih jauh. Pria berusia 44 tahun ini meminta pertanyaan itu untuk diberikan kepada tim medis Timnas Indonesia.
"Untuk lebih pastinya tentang cedera Dimas Drajad, bisa ditanyakan kepada tim medis," kata Nova.
Sebagai gantinya, pelatih Shin Tae-yong memanggil striker gaek Liga 1, Ilija Spasojevic.
Pemain asal Bali United itu memang diminta publik untuk membela timnas Indonesia, menyusul performanya di Liga 1 yang cukup konsisten.
Musim lalu, Spaso mengakhiri kompetisi dengan membawa Serdadu Tridatu juara dan merebut gelar top skor.
Meski tajam di kompetisi lokal, kontribusi Spaso untuk level internasional bersama timnas Indonesia masih terbilang minim.
2. Stamina
Ketahanan fisiki atau stamina selalu menjadi masalah klasik yang harus dibenahi oleh setiap pelatih timnas Indonesia.
Ciri khas permainan Skuad Garuda yang mengandalkan kecepatan, membuat stamina para pemain bertahan hanya di babak pertama.
Memasuki babak kedua, konsentrasi para pemain mulai buyar akibat kelelahan. Masalah itu yang jadi fokus Shin Tae-yong.
Apalagi para pemain yang sedang mengikuti pemusatan latihan atau TC saat ini, cukup lama mengalami rehat dari kompetisi lokal Liga 1, akibat ditunda karena tragedi Kanjuruhan.
Sehingga fisik para pemain perlu digenjot untuk kembali 100 persen. Tak heran jika pelatih asal Korea Selatan ini masih mengagendakan latihan fisik.
"Sangat bagus ya. Semua pemain sangat bersemangat dengan apa yang diberikan dan sudah bisa kami terima (dengan baik).
"Jadi kami harus berjuang bersama-sama (menghadapi Piala AFF 2022)," kata Fachrudin Aryanto dalam keterangan PSSI.
"Belum (masuk ke latihan taktik). Cuma sedikit di sela-sela (latihan) fisik itu ada taktik biar lebih paham karena persiapan juga sudah mulai mepet," tukas pemain Madura United ini.
Hingga saat ini, timnas Indonesia masih menjalani pemusatan latihan di Bali. Jelang bergulirnya Piala AFF 2022, TC akan segera dipindah ke Jakarta menurut PSSI.
Organisasi Permainan
Terhentinya kompetisi Liga 1 saat sedang berjalan dalam beberapa pekan bahkan hampir satu bulan lebih, membuat para pemain harus lama beristirahat.
Bagi pesepakbola hal itu tentu akan menggangu performa mereka, karena harus kembali beradaptasi di lapangan.
Terutama soal stamina dan juga pola permainan tim. Hal itu yang juga jadi kendala para pemain saat bergabung ke timnas Indonesia.
Para pemain masih harus belajar memahami organisasi permainan yang diharapkan oleh Shin Tae-yong.
Di sisi lain, mantan pelatih timnas Korea Selatan itu juga belum menerapkan latihan taktikal sehingga organisasi permainan tentu belum terbentuk, dan bisa berpengaruh terhadap performa pemain timnas Indonesia di lapangan nanti.