Ramai Boikot Arema FC di Magelang, Venue Laga Lawan Persita Dipindah ke Solo
INDOSPORT.COM - Perjalanan Arema FC pada lanjutan Kompetisi Liga 1 dengan sistem buble di Jawa Tengah dan Yogyakarta, mendapatkan jalan cukup terjal.
Ujian yang dihadapi tim asuhan Javier Roca kali ini bukan berasal dari lapangan hijau. Namun berasal dari luar lapangan, khususnya dari suporter.
Saat ini, media sosial diramaikan dengan poster bertuliskan "Tolak Arema FC Main di Magelang". Poster digital ini berseliweran di Twitter.
Akun @akasia_horde yang merupakan basis suporter di Magelang, secara lantang menyuarakan boikot keberadaan Arema FC di Magelang.
Postingan itu mendapat ratusan retweet dan juga like dari netizen. Respons mereka pada postingan itu juga mendukung sikap penolakan terhadap Arema FC.
"Sekali lagi, sikap kami tegas. Semoga kota-kota lain juga menyatakan sikap terkait ini," cuit akun tersebut diiringi tanda pagar Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Senin (12/12/22).
Seruan menolak kedatangan Arema FC di Magelang tak lepas dari jadwal mereka pada lanjutan pekan ke-15 Liga 1.
Tim berjulukan Singo Edan itu dijadwalkan bertemu Persita Tangerang di Stadion Mochamad Soebroto Magelang, Sabtu (17/12/22) mendatang.
Magelang sendiri menjadi satu dari 5 kota yang dipilih PT Liga Indonesia Baru dalam menggelar sistem buble pada lanjutan Liga 1.
Selain Magelang, tim-tim Liga 1 juga bertanding di Stadion Jatidiri Semarang, Stadion Manahan Solo, Stadion Sultan Agung Bantul dan Stadion Maguwoharjo Sleman.
1. Langsung Pindah
Uniknya, aksi boikot yang ramai di media sosial ini seolah ditanggapi langsung oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1.
Venue laga antara Arema FC vs Persita Tangerang yang semula di Magelang, kemudian dipindahkan ke Stadion Manahan Solo.
Perihal pemindahan itu, LIB menyampaikan melalui circular perubahan jadwal, Senin (12/12/22). Alasannya adalah penyesuaian venue.
INDOSPORT.com lantas mengirimkan pesan singkat untuk mendapatkan konfirmasi perihal pemindahan venue Arema FC vs Persita.
Namun, pihak LIB dalam hal ini Sudjarno (Direktur Operasional) belum menjawab sejak pesan dikirimkan pada Selasa (13/12/22) malam.