Parade Keputusan Kontroversial Wasit Liga 1 di Pekan ke-14: Bikin Rugi Tim Papan Atas!
INDOSPORT.COM – Pekan ke-14 Liga 1 Indonesia 2022-2023 menghadirkan sederet keputusan kontroversial dari wasit. Siapa sangka, keputusan ini justru merugikan tim-tim papan atas.
Pekan ke-14 Liga 1 2022-2023 menghadirkan beberapa laga bergengsi yang melibatkan seluruh tim atau 18 kontestan yang ada.
Di pekan ke-14 ini, kompetisi teratas sepak bola Indonesia dibuka dengan duel panas antara Borneo FC vs PSS Sleman dengan skor 0-0.
Skor 0-0 kembali berlanjut di duel antara Bhayangkara FC vs PSM Makassar, dan kemudian dilanjutkan dengan kemenangan 3-1 Bali United atas Madura United.
Lalu, Derby Jatim pun tersaji saat Persebaya Surabaya menghadapi Persik Kediri. Lagi-lagi skor imbang mengakhiri laga ini.
Usai Derby Jatim, pekan ke-14 Liga 1 2022-2023 juga menghadirkan Derby Banten yang dimenangkan Persita Tangerang dengan skor 4-1 atas Rans Nusantara FC.
Usai laga derby ini, Liga 1 2022-2023 dilanjutkan dengan duel PSIS Semarang vs Persija Jakarta yang berakhir 2-0, Persikabo 1973 vs Arema yang berakhir 0-1, dan Persis Solo vs Barito Putera yang berakhir 0-0.
Hingga akhirnya pekan ke-14 Liga 1 2022-2023 ditutup dengan duel antara Dewa United vs Persib Bandung yang berakhir 1-1.
Laga-laga seru di pekan ke-14 yang banyak berakhir imbang ini nyatanya banyak dipenuhi intrik, terutama soal kinerja para wasit.
Di pekan ke-14 Liga 1 2022-2023, terdapat sederet keputusan kontroversial wasit yang memimpin laga sehingga banyak merugikan tim papan atas. Apa saja keputusan kontroversial itu?
1. Keputusan Kontroversial
1. Laga Borneo FC vs PSS Sleman
Di laga pembuka pekan ke-14 Liga 1 2022-2023 antara Borneo FC vs PSS Sleman, wasit Gedion F. Dapaherang mengeluarkan keputusan kontroversial.
Keputusan kontroversial itu terkait gol Matheus Pato di menit ke-63 yang dianulir karena hakim garis mengangkat bendera offside.
Padahal dalam tayangan ulang, Matheus Pato berada dalam posisi onside saat Stefano Lilipaly melepaskan umpan silang.
Nahas, gol tersebut dianulir sehingga Borneo FC pun gagal meraih poin penuh dan harus puas bermain imbang 0-0 dengan PSS Sleman.
2. Laga Persebaya vs Persik
Derby Jatim antara Persebaya Surabaya vs Persik Kediri harus ternoda dengan keputusan kontroversial wasit Ginanjar Rahman Latief.
Dalam duel itu, wasit Ginanjar tak memberikan hadiah penalti kepada Persebaya usai Ahmad Nufiandani dijegal oleh kiper Persik, Dikri Yusron, di masa Injury Time.
Dalam tayangan ulang, tampak Nufiandani yang berhasil membelokkan bola, dihentikan lajunya oleh Dikri Yusron yang melakukan Professional Foul.
Karena keputusan tak memberi penalti ini, Aji Santoso selaku pelatih dan Persebaya melakukan aksi protes keras pasca laga di konferensi pers dan juga melalui media sosial Instagram.
2. Onside Dianggap Offside
3. Laga PSIS vs Persija
Duel PSIS vs Persija juga tak luput dari keputusan kontroversial wasit yang memimpin pertandingan, yakni Agus Fauzan Arifin dan para asisten wasitnya.
Dalam laga itu, keputusan kontroversial pertama terlihat di menit ke-16, saat Riko Simanjuntak lolos dari jebakan offside. Tapi hakim garis mengangkat bendera tanda offside, meski ia berada di posisi onside saat bola dilepaskan.
Sejurus kemudian, hakim garis lainnya mengesahkan gol PSIS yang dicetak oleh Riyan Ardiansyah di menit ke-22 memanfaatkan assist Carlos Fortes.
Padahal dalam tayangan ulang, tampak Riyan berada di posisi depan garis pertahanan terakhir Persija, Ondrej Kudela, saat Fortes melepaskan umpan silang mendatar.
4. Laga Dewa United vs Persib
Laga terakhir di pekan ke-14 Liga 1 2022-2023 juga dibarengi keputusan kontroversial wasit Fariq Hitaba dan asisten wasitnya memimpin pertandingan.
Di laga tersebut, penyerang Persib, Ciro Alves, sempat dilanggar di area kotak penalti oleh pemain bertahan Dewa United.
Nahas, pelanggaran yang terlihat itu tak berujung penalti bagi Persib, setelah Fariq Hitaba dan asisten wasit tambahan tak menganggap kejadian itu penalti.
Beruntung bagi Persib, laga berkesudahan dengan skor 1-1 sehingga Maung Bandung bisa membawa pulang poin dan tetap menjaga rekor tak terkalahan di era Luis Milla.