Azzedine Ounahi: Andalan Maroko di Piala Dunia 2022 yang Jadi Pengganti Bennacer di AC Milan
INDOSPORT.COM – Jelang bursa transfer dibuka, AC Milan menunjukkan ketertarikannya merekrut gelandang andalan Maroko di Piala Dunia 2022, Azzedine Ounahi.
Dilansir dari La Gazetta dello Sport via Sempre Milan, kampiun Liga Italia (Serie A) 2021/22 lalu itu tengah memantau penampilan Azzedine Ounahi.
Ounahi mampu mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 usai menjadi tumpuan Maroko mencetak sejarah lolos ke babak semifinal.
Pemain berusia 22 tahun itu tampil dalam enam laga yang dimainkan Maroko di Piala Dunia 2022 ini dan selalu menjadi starter di lini tengah Singa Atlas.
Dari enam penampilan itu, gelandang milik Angers SCO ini menuai beragam pujian karena ketenangannya dalam mengatur permainan Maroko.
Salah satunya datang dari Luis Enrique yang kagum akan kemampuannya saat Timnas Spanyol ditumbangkan Maroko di babak 16 besar Piala Dunia 2022.
“Saya sangat terkejut dengan pemain bernomor delapan (Ounahi). Ya Tuhan, dari mana orang ini?” ucap Enrique pasca laga Maroko vs Spanyol.
Karena penampilan cemerlang itu, AC Milan pun langsung pasang kuda-kuda untuk memboyongnya. Apalagi Rossoneri berpotensi kehilangan Ismail Bennacer yang jadi buruan Arsenal dan Chelsea.
Menyusul ada kemungkinan Ismael Bennacer hengkang karena belum meneken kontrak baru, maka AC Milan pun berencana mendatangkan Ounahi selepas Piala Dunia 2022 berakhir.
Dengan ketertarikan AC Milan dan pujian dari Luis Enrique, bagaimana dengan kualitas yang dimiliki Azzedine Ounahi tersebut?
1. Profil Azzedine Ounahi
Sebelum Piala Dunia 2022 digelar, hampir tak ada yang mengenal sosok Azzedine Ounahi di dunia sepak bola, kendati dirinya bermain bagi Angers SCO di Ligue 1 atau kasta teratas Prancis.
Pemain kelahiran 19 April 2000 itu mengawali kariernya dari Maroko dengan membela akademi buatan sang Raja, yakni Academi Mohammed VI de Football.
Setelahnya ia menyeberang ke Prancis dan bergabung Strasbourg B atau tim muda. Namun ia gagal promosi ke tim utama.
Alhasil, Ounahi harus menerima dirinya terdampar ke kasta ketiga Prancis atau Championnat National dan bergabung dengan US Avranches pada 2020.
Dari tim ini, Ounahi mendapat menit bermain mumpuni hingga berhasil menembus tim utama. Penampilannya pun kemudian membuat Angers SCO tertarik dan merekrutnya pada 2021.
Di Angers SCO lah, Ounahi mulai menatap kiprahnya di kancah profesional. Sejak 2021 lalu, ia telah tampil sebanyak 47 kali dengan torehan 2 gol dan 2 assist.
Pengalamannya di Prancis kemudian membuat Ounahi dipanggil ke Timnas Maroko. Debutnya didapat pada Desember 2021 lalu.
Sejak saat itu, Ounahi telah tampil sebanyak 16 kali bagi tim berjuluk Singa Atlas tersebut dengan sumbangan dua gol.
Penampilan Ounahi yang apik di Piala Dunia 2022 membuat Angers SCO pun tak kuasa menahannya jika ia berpikir untuk pindah dan bergabung klub lain.
Hal ini membuat AC Milan berpotensi mendatangkannya, apalagi dengan bakal perginya Ismael Bennacer. Lalu, apakah kualitas Ounahi sama dengan bintang Rossoneri itu?
2. Kualitas Azzedine Ounahi
Azzedine Ounahi sejatinya bukanlah gelandang tengah murni. Ia juga bisa beroperasi sebagai gelandang serang dan juga winger jika dibutuhkan.
Namun kariernya banyak habis sebagai gelandang tengah, lebih tepatnya sebagai gelandang nomor 6 atau gelandang nomor 8 sesuai keinginan sang pelatih.
Dalam memerankan dua peran sebagai gelandang sentral itu, Ounahi punya catatan sama baiknya entah sebagai pemain nomor 6 atau pemain nomor 8.
Sebagai gelandang tengah, Ounahi tergolong aktif menyerang dengan kemampuannya menciptakan peluang dengan rataan 3,08 Shot-Creating Actions (SCA) atau tindakan berbuah tembakan per laga.
Lalu dalam mengatur lini tengah, Ounahi punya akurasi operan sebesar 86,6 persen dari 50,40 percobaan operan per laga.
Kemampuannya mengatur permainan tak hanya terlihat dari operan, melainkan juga rataan dribel suksesnya yang mencapai 2,46 kali per laga.
Hanya saja, Ounahi tak punya catatan cukup baik dalam bertahan. Namun hal ini bisa diatasi andai ia memiliki duet di lini tengah yang lebih condong bertahan, seperti Sofyan Amrabat di Timnas Maroko.
Meski tak cukup apik dalam bertahan, Ounahi tetap bisa menggantikan peran Ismael Bennacer jika nantinya ia angkat kaki dari AC Milan.
Kebetulan keduanya punya kemiripan dalam kemampuan mengatur permainan dengan akurasi operan, dribel, dan juga andal dalam menciptakan peluang bagi rekan-rekannya.