Liga 1: Hadapi Dewa United, Persik Kediri Tak Punya Pilihan Selain Menang

INDOSPORT.COM - Persik Kediri sudah tak punya opsi lagi untuk mencapai misi segera beranjak dari jurang degradasi pada lanjutan Liga 1 Indonesia musim ini.

Jelang memasuki paruh musim, posisi tim berjulukan Macan Putih memang kian suram. Mereka masih terbenam di dasar klasemen Liga 1.

Situasi itu tidak lepas dari performa tim yang baru mengumpulkan enam angka saja. Hasil itu didapat dari enam kali imbang serta delapan kali kalah.

Sehingga, Persik Kediri harus memanfaatkan kesempatan terbaik untuk meraih kemenangan pertamanya di Liga 1 musim ini, yaitu saat melawan Dewa United dalam laga pekan ke-15 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (17/12/22).

"Kami tidak punya pilihan selain menang," ucap pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves, saat pre match press conferrence, Jumat (16/12/22).

Motivasi untuk menang tengah bergelora di benak Renan da Silva dkk saat ini. Kondisi itu mengacu pada sepasang hasil bagus Persik Kediri.

Tim yang berlaga di Liga Champions Asia pada 2004 dan 2007 itu menuai hasil positif dengan dua poin beruntun. Persik Kediri meraihnya ketika menahan imbang Persija Jakarta di Semarang (10 Desember) dan Persebaya Surabaya di Sleman (13 Desember).

"Evaluasi setelah laga melawan Persebaya sudah kami lakukan. Semoga kami bisa tampil bagus selama 90 menit dan membawa tiga poin," beber Divaldo.

1. Lawan Sulit

Bagi Persik Kediri, semua lawan tidak ada bisa dibilang mudah untuk dikalahkan. Terlebih, melihat status mereka yang masih menjadi juru kunci.

Termasuk Dewa United FC, yang dalam ulasan Divaldo Alves, punya ciri permainan agresif dengan kecepatan para pemain di sektor wingernya.

"Dewa United tim yang bagus, kuat dan kompak. Permainan banyak crossing (umpan silang)," ucap pelatih kebangsaan Portugal itu menganalisis.

Kendati demikian, Persik Kediri sepatutnya optimistis dengan peluang untuk menang. Lantaran performa Dewa United juga tengah merosot saat ini.

"Yang pasti, kami sudah menyiapkan taktikal yang berbeda, karena lawan punya karakter berbeda juga," pungkas eks pelatih Persebaya 1927 tersebut.