3 Alasan Malaysia Sulit Juara Piala AFF 2022: Proyek Naturalisasi Gagal Total!
INDOSPORT.COM - Setidaknya ada tiga alasan masuk akal mengapa Timnas Malaysia akan sulit menjuarai Piala AFF 2022, apalagi proyek naturalisasinya gagal total.
Skuad Malaysia boleh saja berbangga diri ketika berhasil meraih kemenangan atas Myanmar di laga perdana Piala AFF 2022, Rabu (21/12/22), di Thuwunnu Stadium.
Namun, berdasarkan evaluasi dari laga tersebut, Malaysia nampaknya jauh dari harapan. Skuat besutan Kim Pan-gon sama sekali tak punya modal untuk menjadi juara.
Berikut INDOSPORT.com merangkum tiga alasan mengapa Timnas Malaysia sulit menjuarai Piala AFF 2022.
1. Kesulitan Lawan Myanmar
Bermain dengan line up terbaik, Harimau Malaya menjegal Myanmar dengan skor tipis 1-0. Satu-satunya gol dilesakkan oleh Faisal Abdul Halim pada menit ke-52.
Namun, sudah bukan rahasia umum jika Myanmar bukanlah tim superior di Asia Tenggara. Meski begitu, Malaysia justru sangat kesulitan menghadapi lawannya.
Secara statistik, Myanmar melancarkan 18 shot, berbanding 9 shot dari Malaysia, dan hanya dua kali on target. Ini menegaskan jika lini depan tim Harimau Malaya tumpul.
Myanmar juga unggul ball posession atau penguasaan bola, 58 berbanding 42 persen. Myanmar unggul 328 passing, sedangkan Malaysia hanya mencatatkan 243 passing.
Bek Timnas Malaysia juga bermain kurang maksimal, menyebabkan handball di menit akhir yang berbuah penalti untuk Myanmar, walau bisa ditepis oleh kiper Syihan Hazimi.
Harus dikatakan jika Timnas Malaysia hanya beruntung bisa mengalahkan Myanmar.
1. 2. Malaysia Tanpa Bintang Berpengalaman
Menghadapi Piala AFF 2022, Timnas Malaysia memercayakan pada wajah baru, tidak ada pemain bintang berpengalaman yang bisa menambah kekuatan mental tim.
Pasalnya, Piala AFF 2022 tidak termasuk dalam kalender resmi FIFA, sehingga tim Johor Darul Ta'zim (JDT) pun enggan untuk mengizinkan sebelas pemainnya ke Timnas.
Malaysia hanya diperkuat dua pemain JDT di Piala AFF 2022. Keduanya adalah Stuart Wilkin dan Safawi Rasid. Meski begitu, nama pertama adalah bagian dari tim kedua JDT.
Pelatih Kim Pan-gon pun tak menampik jika timnya tidak diperkuat oleh pemain terbaik.
"Saya memilih pemain terbaik yang tersedia untuk turnamen ini (Piala AFF). Saya senang dengan peningkatan dan komitmen mereka, " ungkap pelatih berkebangsaan Korea itu.
3. Proyek Naturalisasi Gagal Total
Sudah menjadi rahasia umum jika proyek naturalisasi Malaysia gagal total. Sejumlah tokoh sepak bola Negeri Jiran sudah buka suara sejak gelaran Piala AFF 2020 lalu.
Manyan pemain Timnas Malaysia, Akmal Rizal Ahmad Rakhli melayangkan kritik soal pemain naturalisasi yang minim kontribusi.
"Memang saya kecewa karena dalam beberapa tahun terakhir Malaysia tidak menghasilkan striker yang bagus. Program naturalisasi ini gagal," ungkap Akmal Rizal.
"Sebelum Guilherme De Paula dan Liridon Krasniqi, kami punya Mohamadou Sumareh. Jika program naturalisasi dilanjutkan, perlu dipelajari sedalam mungkin," imbuhnya.
Tahun ini, Malaysia memakai enam pemain naturalisasi di Piala AFF 2022, yakni Sergio Aguero, Lee Tuck, Stuart Wilkin, Darren Lok, Brendan Gan, dan juga David Rowley.