Bedah Kualitas Gugliermo Vicario, Kiper Empoli Incaran AC Milan untuk ‘Gantikan’ Mike Maignan
INDOSPORT.COM – Mengupas kualitas seorang Gugliermo Vicario, kiper Empoli yang jadi bidikan terbaru AC Milan untuk ‘menggantikan’ Mike Maignan.
Raksasa Liga Italia (Serie A), AC Milan, tengah dalam posisi sulit menyusul kemungkinan bakal ditinggal oleh kiper utamanya, Mike Maignan.
Kiper berpaspor Prancis itu akan meninggalkan AC Milan bukan karena pindah klub, melainkan cedera yang memaksanya untuk beristirahat.
Sebagai informasi, kiper berusia 27 tahun itu sempat mengalami cedera di betisnya yang membuatnya harus absen dari Piala Dunia 2022.
Usai absen dan fokus untuk pulih, eks kiper Lille ini pun diprediksi bakal kembali bermain pada awal Januari 2023, tepat saat Liga Italia 2022/23 kembali berlanjut.
Namun setelah menjalani pemeriksaan, cedera betis Mike Maignan ternyata belum pulih sepenuhnya, sehingga AC Milan harus kehilangannya lebih lama.
Hal ini membuat AC Milan pun mencari penggantinya untuk sementara waktu hingga kiper andalannya itu pulih sepenuhnya.
Memang Rossoneri masih punya Ciprian Tatarusanu. Namun kiper gaek itu jauh dari kata memuaskan, sehingga membuat AC Milan harus mencari kiper baru.
Di tengah pencarian ini, Corriere della Sera menyebutkan bahwa AC Milan mengalihkan buruannya ke sosok kiper Empoli, Gugliermo Vicario, yang punya label harga 15 juta euro (Rp249 miliar).
Keinginan memboyong Gugliermo Vicario pun membuat pendukung AC Milan ingin mengetahuinya lebih dalam. INDOSPORT pun akan mencoba mengulas sepak terjang serta kualitas yang dimilikinya.
1. Jadi Incaran Juventus
Gugliermo Vicario merupakan produk akademi Udinese. Pria yang lahir pada 7 Oktober 1996 ini mengawali kiprahnya sebagai pemain pinjaman.
Ia sempat dipinjamkan ke berbagai klub seperti Fontranafedda, sebelum akhirnya Udinese melepasnya ke Venezia di Serie C atau kasta ketiga.
Siapa sangka di Venezia, nama Vicario melambung dan kemudian membuat Cagliari merekrutnya pada 2019 yang langsung meminjamkannya ke Perugia.
Usai bermain bagi Perugia, Vicario kemudian bergabung Empoli dengan status pinjaman disertai opsi pembelian yang kemudian membuatnya pindah secara permanen pada Juni 2022.
Sejak bergabung Empoli, Vicario mampu menampilkan permainan terbaiknya sehingga tim sekelas Juventus pun meminatinya.
Juventus meminati Vicario karena permintaan langsung dari Massimiliano Allegri yang ingin sektor penjaga gawang mengalami peremajaan.
Tawaran yang datang ini juga tak lepas dari penampilannya yang juga membuat Roberto Mancini memanggilnya ke tim nasional Italia.
Pemanggilan ini membuat nama Vicario kembali meroket dan membuat Juventus dan kini AC Milan masuk dalam perburuannya.
Namun, perburuan Vicario baru bisa dilakukan pada Januari 2023 nanti, tepat saat bursa transfer musim dingin dibuka.
Lalu, seperti apakah kualitas Gugliermo Vicario hingga Juventus dan bahkan AC Milan tertarik untuk merekrutnya di Januari 2023 nanti?
2. Terlalu Hebat sebagai Pelapis
Dilansir dari laman statistik FBRef, Gugliermo Vicario punya catatan gemilang yang mengindikasikan dirinya terlalu hebat untuk menjadi pelapis semata.
Hal ini terlihat dari catatannya selama 365 hari atau setahun terakhir selama bermain bagi Empoli, baik di Liga Italia maupun di Coppa Italia.
Tercatat, Vicario menghadapi rata-rata 5,32 tembakan ke gawang per 90 menit. Dari total tersebut, ia mampu melakukan rata-rata 3,68 penyelamatan per 90 menit.
Jika diitung dalam persentase, maka kiper berusia 26 tahun ini punya persentase penyelamatan sebesar 71,8 persen per 90 menit.
Sebagai perbandingan, Mike Maignan selaku kiper utama AC Milan punya persentase penyelamatan sebesar 78,6 persen per 90 menit.
Meski unggul atas Vicario, Maignan hanya menghadapi 3 tembakan ke gawang per 90 menit dan membuat 2,29 penyelamatan, atau lebih rendah dari apa yang dihadapi kiper Empoli tersebut.
Postur tubuh Vicario yang setinggi 194 cm juga membuatnya unggul dalam duel udara yang membuat gawangnya urung kebobolan dalam situasi bola mati seperti tendangan bebas dan sepak pojok.
Dengan catatan tersebut, Vicario pun terlalu hebat untuk sekadar menjadi pelapis. Bisa saja jika AC Milan mendatangkannya, posisi Maignan tergusur begitu saja.