Jadi Rebutan Juventus dan Inter Milan, Marcus Thuram Mending Gabung Klub Mana?
INDOSPORT.COM – Penyerang asal Prancis, Marcus Thuram, menjadi rebutan Juventus dan Inter Milan. Dari dua klub top Liga Italia (Serie A) itu, mending ia bergabung ke klub mana?
Dua rival abadi di Liga Italia, Juventus dan Inter Milan, tengah dalam duel sengit memperebutkan sosok Marcus Thuram di bursa transfer.
Putra dari legenda sepak bola Lilian Thuram itu diketahui menjadi rebutan seiring situasi kontraknya yang tak menentu bersama klubnya, Borussia Monchengladbach.
Dilaporkan hingga saat ini, pemain berusia 25 tahun itu belum menentukan masa depannya bersama klub dari Liga Jerman tersebut.
Padahal kontrak Thuram bersama Monchengladbach sendiri bakal habis pada Juni 2023 mendatang atau sekitar enam bulan lagi.
Dengan belum adanya kesepakatan kontrak baru, Monchengladbach pun berpotensi kehilangan secara gratis pada akhir musim nanti.
Apalagi di Januari 2023 nanti, Marcus Thuram bisa membuka negosiasi dengan calon klub barunya tanpa pelu melibatkan Monchengladbach.
Menyadari situasi kontrak Marcus Thuram, Juventus dan Inter Milan pun pasang kuda-kuda untuk merekrutnya setelah kontraknya berakhir.
Bahkan ada selentingan kabar bahwa Juventus dan Inter Milan siap bertarung di Januari 2023 dan menebusnya dari Monchengladbach tanpa perlu menunggu hingga akhir musim.
Dengan dihadapkan pada dua pilihan berat antara memilih Juventus dan Inter Milan, klub manakah yang dirasa cocok bagi Marcus Thuram?
1. Kualitas Marcus Thuram
Sebelum menentukan klub mana yang cocok jadi pelabuhan Marcus Thuram, alangkah baiknya membedah kualitas yang ia miliki.
Pria kelahiran Parma, Italia, pada 6 Agustus 1997 ini merupakan salah satu penyerang top di Liga Jerman bersama Borussia Monchengladbach.
Posisi murninya adalah sebagai penyerang nomor 9 atau penyerang murni. Ia biasa memerankan peran sebagai Target Man.
Hal ini terbukti dari catatannya, di mana rataan gol tanpa penalti Thuram mencapai 0,62 gol per 90 menit selama setahun terakhir.
Banyaknya gol ini pun berbanding lurus dengan total tembakan yang ia buat, yakni mencapai 3,65 tembakan per 90 menit.
Kemampuannya sebagai Target Man juga terlihat dari banyaknya bola yang ia terima di Final Third atau sepertiga akhir lapangan, yang mecapai 6,35 sentuhan ke bola.
Di sisi lain, tipe penyerang sepertinya ini tak melulu soal mencetak gol. Thuram juga ahli dalam melakukan dribel dengan rattan 1,78 dribel per 90 menit.
Karena kemampuan dribelnya dan kemampuannya menerima bola di area lawan, ia pun juga andal dalam menciptakan peluang, dengan rataan 2,89 Shot-Creating Actions (SCA) atau tindakan berbuah tembakan.
Namun catatan apik sebagai Target Man ini tak dibarengi dengan kemampuannya terlibat dalam Build Up permainan, dengan rataan 18,21 operan per 90 menit dan akurasi operan sebesar 71,1 persen.
Melihat catatan ini, klub manakah yang cocok bagi Marcus Thuram di antara dua pilihan yang ada yakni Juventus dan Inter Milan?
2. Bakal Khianati Sang Ayah?
Melihat statistik dan gaya permainannya, bisa dikatakan Inter Milan lebih cocok menjadi pelabuhan Marcus Thuram ketimbang Juventus.
Pasalnya, Inter Milan arahan Simone Inzaghi menerapkan formasi 3-5-2 atau dengan duet penyerang sebagai ujung tombaknya.
Meski Inter memiliki Edin Dzeko dan Romelu Lukaku sebagai Target Man, namun Thuram akan memberikan dimensi berbeda bagi Nerazzurri.
Hal ini berbeda dengan Juventus arahan Massimiliano Allegri yang memainkan satu penyerang tunggal pada diri Dusan Vlahovic dan Arkadiusz Milik.
Di Inter, Thuram bisa berduet dengan Lautaro Martinez yang biasa menempati posisi Second Striker atau deputi bagi Target Man.
Thuram pun akan lebih diuntungkan dan bisa mendapat banyak menit bermain karena Dzeko dan Lukaku kerap tampil angin-anginan.
Berbeda dengan Juventus yang memainkan satu penyerang tengah, sehingga jika Thuram bergabung, ia harus bersaing dengan Vlahovic dan Milik.
Jika memilih Inter Milan, Marcus Thuram pun otomatis akan mengkhianati warisan sang ayah, Lilian Thuram, yang lebih dikenal sebagai legenda Juventus.
Alhasil, Marcus Thuram pun berada di persimpangan untuk memilih yang terbaik bagi kariernya maupun sesuai dengan warisan sang ayah.
Jika berpatokan pada karier, Inter Milan menjadi opsi terbaik saat ini. Jika memilih sentimen di keluarganya, maka Juventus bisa jadi pelabuhannya.