Liga 1: 'Semedi' di Kota Kecil Jadi Kunci Sukses Rentetan Poin Penting Persik Kediri
INDOSPORT.COM - Persik Kediri memang belum dapat beranjak dari papan bawah saat menutup kiprah di putaran pertama Liga 1 Indonesia 2022-2023.
Tim berjulukan Macan Putih masih terjerat ancaman degradasi akibat terpendam di dasar klasemen Liga 1 dengan perolehan 10 poin dari 17 laga.
Tapi di sisi lain, Persik Kediri menampilkan performa cukup gemilang selama mengarungi enam pekan sisa Liga 1 putaran pertama dengan sistem bubble.
Poin demi poin yang berada dalam momen genting mampu mereka amankan selama berlaga di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Setidaknya ada enam poin yang bermakna sangat penting dalam perjuangan Persik. Sekali menang, tiga imbang dan dua kalah menjadi hasil selama sistem bubble.
"Karena kami memilih Boyolali. Kota yang cukup kecil dan sepi, tapi punya fasilitas lapangan mumpuni," ujar kapten Persik, Arthur Irawan.
Kota yang berjarak satu jam perjalanan dari Solo itu memang menjadi markas Persik Kediri selama mengarungi sistem bubble.
Kendati opsi yang diambil tidak umum dari mayoritas tim Liga 1, tim kebanggaan Persik Mania itu terbukti bisa mengalami progres. Pasukan Divaldo Alves juga lebih fokus dalam menjalani setiap sesi latihan karena didukung dengan lingkungan tenang dan sejuk.
Sedangkan tim-tim lain di Liga 1 lebih memilih bertahan di kota tempat venue berada, yaitu Solo dan Semarang di Jawa Tengah, serta Sleman dan Bantul di Yogyakarta.
1. Fokus Tertata Baik
Kebijakan untuk menyepi di Boyolali pun berujung dengan hasil positif. Persik Kediri bahkan sempat berstatus tak terkalahkan selama empat laga kompetisi.
Padahal, Feri Pahabol dkk. sempat kalah telak dengan skor 0-3 melawan Persib Bandung, saat membuka sistem bubble di Solo, 7 Desember silam.
Persik Kediri lantas menuai hasil imbang beruntun 1-1 melawan Persija Jakarta (10 Desember) dan Persebaya Surabaya (13 Desember).
Sempat menang 1-0 atas Dewa United (17 Desember), imbang tanpa gol vs Persikabo (21 Desember) dan kembali kalah 1-3 dari Persis Solo, Sabtu (24/12/22).
"Karena kami ke sini untuk bekerja, bukan untuk liburan. Di Boyolali, tidak banyak tempat hiburan. Jadi, kami bisa menata fokus dengan baik," tandas Arthur Irawan.