PSSI di Ambang Perpecahan, Nama Erick Thohir dan Presiden Jokowi Ikut Terseret
INDOSPORT.COM - Federasi Sepak Bola Indonesia, PSSI kini di ambang kehancuran karena ada gerilya dari bawah tanah. Erick Thohir dan Presiden Jokowi ikut terseret.
Tepat ketika timnas Indonesia mengawali perjuangan di Piala AFF 2022, menghadapi Kamboja di Gelora Bung Karno pada Jumat (23/12/22), ada 'pengkhiatan' di tubuh PSSI.
Tak lain adalah aksi Yunus Nusi bersama salah satu Exco PSSI yang mengumpulkan voter asal Sumatra di FX Sudirman, untuk mengarahkan agar memilih calon tertentu.
Pasalnya, dalam waktu dekat, PSSI akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB), salah satunya untuk memilih Ketua Umum baru.
Setelah pengamat sepak bola, Bung Towel menguak hal ini melalui Youtube pribadinya, kini giliran Akmal Marhali yang buka suara.
Melalui Instagram, Akmal mengungkap tiga aktor yang berperan dalam 'manuver' di tubuh PSSI, yakni Sekjen PSSI, salah satu Exco, dan Direktur PT Liga Indonesia Baru.
"Yunus Nusi dan Juni Rachman berperan mengumpulkan voters di FX Senayan usai laga Timnas Indonesia melawan Kamboja, 23 Desember 2022," tulis Akmal Marhali.
"Mereka mengarahkan untuk mendukung Erick Thohir dengan menjual nama Presiden Jokowi," jelas Koordinator Save Our Soccer (SOS) tersebut.
Hal yang sangat disayangkan, Direktur PT LIB yang baru, Ferry Paulus juga terlibat dalam upaya penggembosan PSSI itu.
"Sementara Ferry Paulus gerilya via telepon ke sejumlah voter dengan menekankan untuk mendukung Erick Thohir yang katanya permintaan dari Istana Negara," lanjutnya.
1. Susunan Exco PSSI Sudah Dipesan
Sejumlah pengamat sepak bola menguak adanya perpecahan di tubuh PSSI. Exco PSSI Yunus Nusi dituduh melakukan aksi 'manuver' mengkhianati Moch. Iriawan.
Berdasarkan penuturan Akmal Marhali, Yunus Nusi dkk sudah akan mengusung Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI.
Bukan hanya Erick Thohir saja yang akan mendapat jabatan, tetapi untuk susunan Exco PSSI juga sudah ditentukan porsinya.
"Disebutkan bahwa posisi Wakil Ketua akan diisi Yunus Nusi dan Juni Rachman," ungkap Akmal Marhali melalui akun Instagram-nya.
"Para Exco antara lain Ferry Paulus, Arya Sinulingga, Amir Burhanuddin, John Wempi Wetipo," sambung Akmal Marhali lagi.
Terkuaknya skandal di tubuh PSSI, membuat Akmal Marhali menuntut adanya sanksi bagi Yunus Nusi dan pihak-pihak yang terlibat dalam aksi 'manuver' di akhir tahun 2022.
"Sekjen itu digaji sekitar Rp75 juta per bulan. Tugasnya sudah termaktub di Statuta PSSI pasal 61, melaksanakan kebijakan Exco dan menjalankan manajemen organisasi."
"Sekjen itu profesional dan tidak boleh melakukan manuver di luar tugas kerjanya. Sekjen harus dipecat, dan pejabat lain bisa dijatuhi hukuman etik oleh Komite Etika."
Fakta ini membuat netizen ikut memanas. Mereka percaya bahwa walaupun ketua umum diganti, PSSI akan tetap stagnan karena dihuni oleh orang-orang terdahulu.
Namun, hingga kini baik Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan maupun pihak Komite Etik belum buka siara terkait tudingan yang mengarah kepada Sekjen PSSI, Yunus Nusi.