3 Bintang Berjuluk The Next Pele yang Bernasib Apes: Gagal Bersinar hingga Jadi Napi
INDOSPORT.COM – Sempat digadang-gadang bakal jadi pemain tenar bahkan mendapat julukan The Next Pele, namun karier tiga pemain berikut malah merosot tajam hingga terjerat kriminal.
Seperti diketahui sebelumnya, sebuah kabar duka datang dari dunia sepak bola usai legenda sepak bola Brasil, Pele dikabarkan wafat selepas berjuang menghadapi penyakit kanker.
Hal ini diungkap oleh wartawan sepak bola terkemuka, Fabrizio Romano dalam unggahan terbarunya pada hari Jumat (30/12/22) dini hari WIB.
Kondisi kesehatan Pele sendiri belakangan memang disebut mengalami penurunan, terutama saat sang legenda tengah berjuang menghadapi penyakit kanker yang ia derita.
Beberapa waktu lalu, Pele disebut sudah mengucapkan selamat tinggal dari ranjang rumah sakit, mengingat kondisinya yang mulai memprihatinkan.
Bahkan, legenda berusia 82 tahun itu disebut sudah sempat dipindahkan ke ruang perawatan akhir hayat saat Brasil berjuang di gelaran Piala Dunia 2022.
Selama kariernya, Pele banyak memecahkan rekor yang sampai sekarang belum bisa dipecahkan dan membuatnya jadi legenda di dunia sepak bola.
Diantaranya adalah hattrick terbanyak yakni 92 kali, pemain termuda yang mampu menjuarai 2 Piala Dunia, serta satu-satunya pemain yang bisa memenangkan Piala Dunia sebanyak tiga kali.
Berkat pencapaian tersebut, banyak para pesepakbola menjadikan Pele sebagai role model permainan mereka.
Tak jarang pula, para wonderkid yang bertalenta kerap mendapat julukan The Next Pele, sebagai pujian terhadap kualitas sang legenda serta harapan agar pemain muda tersebut bisa mengikuti jejak si bintang.
Akan tetapi, tak semua wonderkid berlabel The Next Pele tersebut sukses. Malah ada beberapa yang karier sepak bolanya putus hingga berakhir sebagai kriminal.
Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas, tiga pemain berjuluk The Next Pele yang malah bernasib apes dalam karier sepak bolanya:
1. Freddy Adu
Nama pertama adalah Freddy Adu. Pemain asal Amerika Serikat ini memang sempat menggemparkan panggung sepak bola dunia lewat kemampuannya di lapangan.
Terbukti, saat masih berusia 14 tahun dirinya mampu mencetak gol di kompetisi resmi Amerika Serikat dengan menjebol gawang New York Red Bulls.
Bahkan, Nike rela mengontrak Adu dengan kesepakatan sponsor USD 1 juta (Rp 14 miliar). Kemampuannya mengolah bola, sampai membuat ESPN menyebut Adu sebagai prospek olahraga yang lebih baik daripada LeBron James.
Magis Adu muda pun sampai di telinga Pele, dan sang legenda tanpa ragu memuji potensi sang wonderkid hingga membandingkannya dengan Mozart, lantaran sama-sama menampilkan kemampuan luar biasa di usia yang begitu muda.
Sejak mendapat pujian itulah, Freddy Adu langsung disemati julukan The Next Pele oleh sejumlah media. Namun sayang, Adu gagal memenuhi ekspektasi dari julukan yang diberikan kepadanya.
Setelah musim debut yang gemilang bersama D.C. United, beberapa kali Freddy Adu harus berganti-ganti klub lantaran inkonsisten performa yang ditampilkan.
Terakhir, Freddy Adu diketahui sedang bermain untuk Österlen FF. Sebuah tim antah-berantah yang sedang berkompetisi di kasta kedua Liga Swedia.
Nii Lamptey
Berikutnya adalah Nii Lamptey. Mantan pemain asal Ghana ini juga sempat mendapat julukan The Next Pele berkat potensi mentereng sepanjang karier mudanya.
Saat masih berusia belasan tahun, kualitas Nii Lamptey memang cukup menjanjikan bahkan dirinya mampu membawa Ghana U-17 menjuarai Piala Dunia U-17 tahun 1991.
Sejak keberhasilan tersebut, Nii Lamptey lantas mendapat julukan The Next Pele. Akan tetapi, tekanan dari media terkait julukan yang ia dapat, malah membuat karier Nii Lamptey mandek.
Sama seperti nama pertama, karier Nii Lamptey banyak dihabiskan sebagai pemain musafir lantaran kerap berpindah klub, mulai dari PSV Eindhoven, Aston Villa, hingga Boca Juniors.
Faktor cedera juga menjadi alasan mengapa Nii Lamptey gagal memenuhi ekspektasi julukan The Next Pele pada dirinya.
Hingga pada 2008 lalu, Nii Lamptey memutuskan gantung sepatu tanpa pernah sekalipun rasakan mentas di Piala Dunia senior.
2. Robinho
Terakhir adalah Robinho. Untuk nama yang satu ini, secara kualitas serta performa di level profesional bisa dibilang jauh lebih baik ketimbang nama sebelumnya.
Tak heran jika julukan The Next Pele memang cukup layak disematkan kepada Robinho. Namun, faktor diluar lapangan hingga masalah kriminal, membuat sang pemain dirasa kurang pantas disandingkan dengan Pele.
Saat aktif bermain, Robinho yang dikenal akan kemampuan olah bola, kecepatan serta akurasi tembakan, pernah memperkuat sejumlah tim top Eropa seperti Real Madrid, Manchester City hingga AC Milan.
Dirinya pun kerap memenangkan gelar bergengsi seperti La Liga, Supercopa de Espana, Serie A hingga Supercoppa Italiana.
Puncaknya, Robinho juga berhasil membawa Brazil menjuarai FIFA Confederations Cup tahun 2005 dan 2009, serta Copa America tahun 2007.
Sayangnya, raihan prestasi Robinho di lapangan berbanding terbalik dengan perilakunya saat diluar lapangan.
Bahkan di tahun 2022 ini, Mahkamah Agung di Roma mengukuhkan hukuman sembilan tahun penjara kepada Robinho akibat tindakan pemerkosaan.
Ini merupakan buntut dari kasus pemerkosaan yang melibatkan Robinho dan lima orang lainnya terhadap seorang wanita Albania berusia 22 tahun di sebuah klub malam di Milan pada 2013.
Dengan keputusan ini, dipastikan karier sepak bola Robinho harus terhenti lantaran sang pemain bakal menjalani hukuman di balik jeruji besi.