Profil Jan Olde Riekerink, Bekas Bos Galatasaray dan Ajax yang Bakal Tukangi Dewa United di Liga 1
INDOSPORT.COM - Liga 1 dirumorkan akan segera kedatangan satu lagi pelatih asal Eropa, Jan Olde Riekerink, setelah namanya dikaitkan dengan Dewa United.
The Deity Warriors memang sedang berstatus tanpa nakhoda usai klub promosi Liga 1 2022/2023 itu berpisah dengan Nilmaizar.
Hasil evaluasi performa sepanjang paruh pertama musim ini yang beragendakan 17 pertandingan membuat manajemen Dewa yakin jika Nil memang bukan sosok tepat untuk memimpin skuad.
Bagaimana tidak? Nil hanya bisa mempersembahkan 14 poin saja buah dari tiga menang, lima imbang, dan sembilan kali kalah.
Dewa pun akhirnya terjebak di urutan ke-17 klasemen sementara Liga 1 yang artinya zona degradasi. Hanya Persik Kediri yang punya rekor lebih buruk dari mereka dan duduk di posisi juru kunci.
Perpisahan dengan Nilmaizar diumumkan oleh Dewa United pada 28 Desember 2022 lalu. CEO klub, Ardian Satya Negara, berujar jika ia dan segenap elemen tim berterimakasih pada jasa sang pelatih sejauh ini.
"Setelah putaran pertama usai, kami sudah mengadakan evaluasi dan hasilnya kami memutuskan untuk melakukan pergantian di posisi pelatih kepala," beber Ardian seperti yang dilansir oleh situs resmi Dewa.
"Kami dari manajemen Dewa United FC tentunya tetap berterima kasih pada coach Nil atas dedikasinya terhadap tim dan semoga sukses di karier selanjutnya," tambahnya lagi.
Banyak nama kemudian dispekulasikan akan jadi head coach baru bagi Dewa United yang dulunya bernama Martapura FC tersebut.
Salah satunya adalah Jan Olde Riekerink, juru taktik asal Belanda yang memang namanya masih asing bagi peminat Liga 1 namun rupanya punya CV cukup mentereng. Berikut INDOSPORT sajikan profilnya.
1. Kualitas Eropa, Berpengalaman di Asia
Sebagai pemain aktif, karier dari Jan Olde Riekerink tidak terlalu menarik untuk disimak. Ia memang berkompetisi di kasta tertinggi Belanda bersama Sparta Rotterdam namun itu bukan hal spesial.
Masanya sebagai bintang lapangan hijau hanya berumur delapan tahun (1985-1993) saja. Tidak lama setelahnya Riekerink banting strir ke dunia manajemen.
Pekerjaan pro pertama di balik layar yang ia jalani adalah sebagai manajer tim muda Ajax Amsterdam, raksasa Belanda, yang dimulai sejak 1995 dengan tanggung jawab membawahi sejumlah skuad termasuk U-19 dan U-21.
Banyak calon nama besar sepakbola sempat bermain di bawah asuhannya termasul Daley Blind, Nigel de Jong, Michael Krohn-Dehli, hingga Wesley Sneijder.
Bakatnya meramu formasi kemudian membuat Riekerink sempat mendapat kesempatan menjadi manajer sebenarnya untuk KAA Gent (2002-2003) dan juga Emmen (2003-2005).
Kendati demikian ia masih mau juga menerima tawaran sebagai asisten manajer. Jan Olde Riekerink pun menjadi tangan kanan bagi sesama pelatih asal Belanda, Co Adriaanse, saat menangani FC Porto (2005-2006) dan duet mereka menghasilkan trofi Liga Portugal dan Piala Liga Portugal.
Riekerink sempat pulang ke Ajax namun dengan posisi lebih tinggi setelahnya yakni kepala pengembangan bakat muda di 2007 namun karena cekcok dengan legenda klub, Johan Cruyff, ia memilih pergi dari Amsterdam ArenA lagi pada 2011.
Setelahnya ia merantau jauh hingga ke Asia dimana China menawarinya untuk memegang jabatan pelatih timnas U-16, U-19, dan U-20 dalam kurun waktu sekitar setengah dekade.
Barulah di 2016 sodoran kontrak dari kesebelasan besar Turki, Galatasaray, datang. Riekerink pun menikmati periode terbaiknya sebagai manajer di Istanbul.
Reuni dengan Wesley Sneijder yang saat itu jadi playmaker kaliber dunia membuat Jan Olde Riekerink sukses memenangkan dua gelar meski hanya bertahan semusim yakni Piala Turki dan Piala Super Turki.
2. Cocok untuk Dewa United?
Lepas dari Galatasaray, praktis Jan Olde Riekerink belum lagi mendapatkan kesempatan menangani sebuah kesebelasan dengan nama beken.
Pria 59 tahun kelahiran Hengelo, Belanda, itu bahkan sempat kembali ke posisi di balik meja kala menjadi direktur olahraga untuk tim divisi tiga Turki, Iskenderunspor pada 2021 hingga 2022 lalu.
Kini status Riekerink masih menganggur dan rumor beredar jika Dewa United tengah mencoba menariknya kembali ke Asia.
Tren manajer dari Eropa memang sedang menjamur di Liga 1 dengan banyaknya klub mempekerjakan mereka yang mengantongi lisensi UEFA Pro.
Sebut saja Persib Bandung (Luis Milla), Persija Jakarta (Thomas Doll), Borneo FC (Andre Gaspar), PSM Makassar (Bernardo Tavares), hingga Madura United (Fabio Araujo).
Tentunya jika benar Riekerink akan datang ke Indonesia maka kualitas Liga 1 akan meningkat.
Semakin banyak manajer level top yang datang, maka akan semakin banyak transfer ilmu yang dilakukan ke depannya dari segi taktik, manajemen pemain, manajemen cedera, dan masih banyak lagi.
Meski kini Dewa ada di zona merah, namun sebenarnya Karim Rossi dan kolega kualitasnya benar-benar buruk.
Dalam berbagai aspek, mereka masih patut dipuji dengan volume umpan sukses (5.480) dan akurasi operan (81%) yang sangat baik sepanjang Liga 1 2022/2023 putaran pertama seperti yang dikutip dari Lapangbola.
Mungkin kedatangan Jan Olde Riekerink bisa membenahi mereka lebih jauh dari Dewa United dapat mengakhiri musim tanpa terdegradasi berbekal pengalamannya di Eropa.