Kisah Kehancuran Karier Robinho: Titisan Pele yang Kini Sulit Cari Klub karena Skandal Pemerkosaan
INDOSPORT.COM - Nama Robinho sempat melambung kala dirinya bergabung dengan klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, Pada 2005 silam.
Bakat Robinho sudah terlihat sejak tahun 1999 saat usianya masih 15 tahun. Saat itu, sosok bernama lengkap Robson de Souza ini.
Pria kelahiran Sao Vicente, Sao Paulo, 38 tahun silam itu digadang-gadang bakal menjadi bintang besar negeri samba di masa depan.
Sampai-sampai legenda Brasil, Pele, menyebut bahwa Robinho akan menjadi suksesornya di Timnas Brasil.
"Dia adalah calon penerusku," kata Pele pada 1999 silam.
Tiga tahun berselang, Pele semakin yakin kalau Brasil sudah menemukan "Pele versi kedua". Saat itu, Robinho membawa Santos menjuarai Campeonato Brasileiro Série A, yang diulangnya kembali di tahun 2004.Â
Kebetulan, Santos juga merupakan klub yang membesarkan nama Pele. Cocok sudah kesamaan Pele dan Robinho. Sama-sama bermain di Santos, berposisi penyerang, dengan gaya bermain yang mirip.
Selama empat musim memperkuat Santos, Robinho mencetak 81 gol dari 180 penampilan. Jumlah yang cukup banyak untuk seorang penyerang muda.Â
Tak ayal, penampilannya bersama Santos membuat klub-klub tenar Eropa ingin mengontraknya. Real Madrid dan Barcelona kepincut dengan Robinho yang kala itu baru berusia 21 tahun.
Namun, Real Madrid berhasil memenangkan hati Robinho untuk membawanya ke Santiago Bernabeu pada tahun 2005.
1. Lika-Liku Karier Robinho
Ada alasan menggelitik mengapa Robinho lebih memilih Real Madrid ketimbang Barcelona. Kata Robinho, dia memilih Los Blancos karena banyak dihuni rekan senegaranya dari Brasil.
"Ketika Real Madrid datang berkunjung, saya melihat jika klub tersebut memiliki banyak pemain asal Brasil dalam daftar pemain," kata Robinho dikutip dari Marca.
"Pelatih Real Madrid saat itu adalah Vanderlei Luxembourg. Jadi mengapa saya harus pergi berlabuh ke Barcelona?" lanjutnya.
Real Madrid rela mengeluarkan mengeluarkan kocek sebesar 24 juta euro demi dapatkan Robinho.
Presiden Los Blancos, Florentino Perez meyakini kubunya telah membuat keputusan bijaksana untuk menggaet penyerang muda Brasil.
Pada musim perdananya, Robinho telah memainkan 37 pertandingan. Hal ini seolah memberikan tanda bahwa ia akan menjadi bagian penting bagi Real Madrid.
Robinho juga sempat masuk nominasi calon pemenang Ballon d'Or dan Pemain Terbaik FIFA pada musim 2007/2008.
Namun seiring berjalannya waktu, harapan besar Madridista terhadap keberadaan Robinho nyatanya tidak berjalan baik.
Dari 137 laga bersama Real Madrid, Robinho cuma mampu memanen 35 gol. Raihan ini tentu jauh dari harapan para penggemar Madrid sehingga menimbulkan ketegangan di antara keduanya.
Robinho pun memutuskan hengkang ke Liga Inggris pada September 2008 bersama Manchester City. Robinho tampil dalam 41 pertandingan di berbagai ajang pada musim perdananya.
Selama periode tersebut, Robinho mampu mengemas 15 gol. Namun pada musim keduanya di Etihad, dia mengalami degradasi performa setelah hanya membuat sebiji gol dalam 12 laga.
2. Skandal Pemerkosaan
Faktor cedera Robinho selama tiga bulan menjadi penanda penurunan performa Robinho. Man City bergerak cepat. Mereka meminjamkannya ke Santos. Sang penyerang tak benar-benar kembali seperti di era emasnya.
Setelah dari Santos, Robinho sempat bangkit bersama AC Milan. Sang pemain mencetak 25 gol dari 95 laga bersama Rossineri.
Akan tetapi, Robinho kembali ke ruang perawatan setelah mengalami cedera pangkal paha pada pertengahan 2013.
Ditambah ia mengalami dislokasi bahu beberapa bulan kemudian. Itu menjadi penyebab akhir petualangan di Italia.
Kemudian pasca dilepas Milan, Robinho bertualang ke berbagai klub mulai dari Guangzhou Evergrande, Atlético Mineiro, dan yang terbaru, Sivasspor di Liga Turki, sebelum didakwa melakukan kekerasan seksual yang mengancamnya dengan hukuman penjara.
Robinho dan temannya, Ricardo Falco terbukti melakukan percobaan perkosaan terhadap seorang wanita Albania.
Kasus tersebut terjadi di sebuah klub malam di Milan saat sang wanita tengah merayakan pesta ulang tahunnya yang ke-23 pada 22 Januari 2013 silam.
Robinho pun divonis sembilan tahun penjara dan harus membayar kompensasi 60 ribu euro kepada korban.
Sejak menerima vonis hukuman penjara selama sembilan tahun, Robinho belum dijebloskan ke balik jeruji karena memiliki hak melakukan banding sebanyak empat kali.
Robinho sendiri sepertinya tidak akan menjalani masa kurungan penjara di Italia. Pasalnya, saat ini ia tinggal di Brasil, yang tak mengizinkan warga negaranya diekstradisi.
Meski masih tersandung hukum, Robinho tetap berniat melanjutkan karier sepakbolanya. Sejmumlah media Brasil mengabarkan bahwa sang pemain masih mencari klub lokal yang bersedia menampungnya.
Namun karena masalah dirinya yang belum selesai, kemungkinan Robinho hanya bisa bermain di divisi kasta bawah sepak bola Brasil.
Portuguesa Santista, klub dari divisi dua Brasil dan Brasiliense, tim yang bermain di Serie D (di divisi empat sepak bola Brasil) juga siap merekrut Robinho.