Gagal di Piala AFF 2022, Salah Satu Exco PSSI Ini Tak Setuju Shin Tae-yong Dipecat
INDOSPORT.COM - Anggota komite eksekutif (Exco) PSSI, Yoyok Sukawi, dengan tegas menolak opsi pemecatan Shin Tae-yong. Ada banyak hal positif yang sudah dihadirkan di Timnas Indonesia.
Tagar #STYout sempat mewarnai kegagalan Indonesia di Piala AFF 2022. Tagar itu merupakan bentuk kekecewaan suporter tim Garuda setelah Witan Sulaeman dkk. kalah dari Vietnam 0-2.
Kekalahan itu membuat Indonesia gagal memutus rekor tak pernah menjadi juara Piala AFF. Bahkan bila dibandingkan edisi 2020, prestasi Indonesia justru menurun.
Namun, adanya tuntutan agar Shin Tae-yong dipecat dari kursi pelatih Timnas Indonesia ditolak dengan tegas oleh Yoyok Sukawi.
"Sebagai anggota Exco, saya dengan tegas dan menolak kalau coach Shin Tae-yong harus mundur atau dipecat dari posisi pelatih Timnas," kata Yoyok Sukawi, Jumat (13/01/23).
Bos PSIS Semarang ini setuju perlu ada evaluasi atas kegagalan di Piala AFF 2022. Sejauh ini Vietnam masih menjadi tembok penghalang Indonesia meraih prestasi.
Namun, jika evaluasi itu harus berujung dengan pemecatan, Yoyok Sukawi tak setuju.
"Memang harus ada evaluasi, namun evaluasi tidak harus dengan pemecatan atau mundur," tegas Yoyok Sukawi.
Kegagalan di Piala AFF 2022 tentu memberi kekecewaan. Namun, kegagalan pada satu ajang saja tidak bisa menjadi tolok ukur penilaian secara keseluruhan.
"Coach STY sudah banyak melakukan perubahan-perubahan yang berujung positif bagi Timnas," jelas Yoyok Sukawi.
1. Faktor Kegagalan
Perjuangan Shin Tae-yong mempersiapkan tim menuju Piala AFF 2022 memang tidak mudah. Para pemain yang berasal dari tim-tim Liga 1 sudah tak merasakan laga kompetitif setelah tragedi Kanjuruhan berefek pada penghentian kompetisi.
Sementara Elkan Baggott yang menjadi andalan lini belakang Indonesia pada Piala AFF 2020 juga tak bisa merapat. Elkan harus bertahan di Inggris karena performa impresifnya bersama tim Gillingham.
Banyak pihak juga menilai Pratama Arhan dan Egy Maulana Vikri tampil dibawah performa terbaiknya. Hal itu karena Arhan jarang dimainkan klubnya, Tokyo Verdy, di kompetisi Liga 2 Jepang.
Situasi sama juga dialami Egy Maulana Vikri saat masih memperkuat klub Slovakia, VIon Zlate Moravce. Egy hanya ditampilkan dalam enam pertandingan. Dari jumlah itu, hanya sekali saja Egy mengawali laga dari menit pertama.
Tak kalah penting adalah cederanya Dimas Drajad. Tanpa penyerang Persikabo 1973, lini depan Timnas Indonesia banyak membuang peluang emas.
Level Vietnam
Vietnam yang menyingkirkan Indonesia juga masih sangat kuat. Bahkan, pada fase grup lalu, Vietnam menjadi satu-satunya tim yang belum pernah kebobolan.
Indonesia hanya mampu menahan Vietnam 0-0 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, dan kemudian kalah 0-2 di Stadion My Dinh, Hanoi, karena kelengahan pada awal babak pertama dan kedua.
Dalam waktu dekat, Shin Tae-yong akan fokus penuh bersama Timnas Indonesia U-20 menuju Piala Dunia U-20 2023.
Bahkan, karena fokusnya ini, pada ajang SEA Games 2023, Indonesia U-22 akan dipimpin Nova Arianto yang selama ini jadi asisten pelatih Shin Tae-yong.
Nova Arianto disebut-sebut akan ditemani mantan gelandang Timnas Indonesia, Haryanto "Tommy" Prasetyo.