Liga 1: Jelang Persija vs Bali United, Spaso Ungkap Pengalaman di Timnas dan Kiprah Privat Mbarga
INDOSPORT.COM -Â Ilija Spasojevic menyatakan kesiapannya untuk langsung membela Bali United sepulang dari Timnas Indonesia. Spaso bersama Privat Mbarga dkk. berupaya menang atas Persija Jakarta pada lanjutan Liga 1 2022-2023.
Spaso sempat diragukan bakal tampil melawan Persija pada pekan ke-18 Liga 1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (15/1/23).
Penyerang berusia 35 tahun ini baru saja menjalani aktivitas melelahkan bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2022. Tak sekadar jadwal padat, lokasi pertandingan pun berpindah-pindah negara.
Sebelum itu, para pemain Timnas Indonesia sudah ditempa program berat dalam pemusatan latihan di Bali. Makanya, banyak pihak berpikir Spaso akan absen satu laga.
Namun situasi di lapangan berkata lain. Spaso langsung tancap gas dan masuk dalam rombongan tim yang berangkat ke Bekasi.
Spaso akan tampil dalam pertandingan di Liga 1, seperti halnya Syahrian Abimanyu dan Hansamu Yama Pranata yang sudah tampil membela Persija Jakarta melawan Persib Bandung, Rabu (11/1/23) lalu.
"Sekarang saya sebagai pemain profesional harus fokus main untuk tim Bali united. Target tim tentu kita ingin menang di pertandingan lawan persija, walaupun kita respect sama Persija, salah satu tim kuat musim ini," ujar Spaso.
Spaso kembali ke Bali United dengan kekecewaan setelah gagal berprestasi di Piala AFF 2022.
Timnas Indonesia disingkirkan Vietnam pada babak semifinal dengan agregat 0-2. Sepanjang turnamen ini, Spaso lebih sering jadi cadangan dan hanya mengemas satu gol.
"Tentu kita sedih tidak mencapai target, karena target kita menjadi juara. Kita harus minta maaf dan harus berusaha lagi pada AFF selanjutnya," jelas Ilija Spasojevic.
1. Dapat Banyak Pengalaman
Namun, Spaso punya bekal penting dari Timnas Indonesia. Bapak tiga anak ini mendapatkan pelajaran baru sebagai seorang penyerang.
"Ada banyak pengalaman, pasti saya improve game, saya belajar taktik berbeda dan hal-hal yang berbeda. Jadi sebagai pemain saya percaya, sekarang lebih komplit, karena mempelajari taktik berbeda. Sekarang saya tahu dua taktik, taktik coach Teco dan taktik coach Shin Tae-yong," tutur Spaso.
"Bisa saja itu saya terapkan tapi di Bali United tentu saja ikut taktik dari coach Teco dan taktik Bali United," lanjut pria yang pernah juara Liga Georgia bersama Dinamo Tbilisi ini.
Selama memperkuat Timnas Indonesia dan absen dalam enam partai di Bali United, status sebagai top skor tim hilang. Catatan tujuh gol Spaso sukses disalip Privat Mbarga yang sudah mengemas sembilan gol.
Spaso mengaku tak merasa tersaingi dengan torehan gol Privat. Sebagai bagian dari Bali United, Spaso menyebut dia kembali ke tim bukan untuk bersaing dengan Privat.
"Saya dan Privat sudah seperti saudara. Musim lalu Privat sangat bantu saya. Kalau dia ada peluang jadi top skor, pasti saya akan bantu. Kalau akhirnya saya ada peluang, pasti dia bantu saya," jelas Spaso.
"Itu kekuatan dari Bali United. Tidak ada individual, kita bekerja sebagai tim dengan chemistry sangat luar biasa," imbuh Spaso.
Ambisinya bukan sekadar menjadi top skor Liga 1 lagi. Spaso punya keinginan besar untuk membawa Bali United kembali jadi penguasa Liga 1.
Namun Spaso juga sadar. Pada putaran kedua ini Bali United akan bermarkas di Sleman dan jauh dari dukungan suporter setianya. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Bali United.
"Saya dan Privat tidak berpikir top skor, tapi kita pikirkan bagaimana cara kita bisa memenangkan liga walau main di luar terus. Tidak ada yang mustahil di sepak bola," tegas Spaso.
Jika sukses meraih gelar lagi, Ilija Spasojevic akan mengoleksi gelar keempat dalam edisi Liga 1. Selain dua gelar bersama Bali United, Spaso juga pernah membawa Bhayangkara FC juara pada Liga 1 2017.