Liga 2 Dihentikan dan Liga 1 Tanpa Degradasi, Marc Klok: Tidak Bagus untuk Negara Ini

INDOSPORT.COM - Gelandang Persib Bandung, Marc Klok, memberikan komentar mengenai keputusan PSSI yang menghentikan lanjutan kompetisi Liga 2 2022-2023.

Pasalnya, keputusan dihentikannya kompetisi Liga 2 2022-2023, berdampak dengan ditiadakannya regulasi degradasi di kompetisi Liga 1 yang saat ini sedang bergulir.

Dihentikannya kompetisi Liga 2 serta ditiadakannya regulasi degradasi tentunya akan mencederai sportivitas dalam kompetisi. Sehingga, Klok berharap regulasi degradasi tetap diterapkan.

Selain itu, Klok juga berharap kompetisi Liga 2 2022-2023 dilanjutkan kembali, pasalnya mereka yang berjuang di kasta kedua sepak bola Indonesia tentunya ingin naik ke Liga 1. 

Sebagai informasi, keputusan tersebut diambil dalam rapat Komite Eksekutif PSSI di Jakarta, Kamis, 12 Januari 2023.

"Iya itu tidak bagus untuk negara ini, untuk football juga harusnya punya Liga 2, mereka juga punya hidup, mereka bekerja untuk gaji," tegas Marc Klok.

Gelandang timnas Indonesia ini menambahkan, dihentikan kompetisi Liga 2 2022-2023, bakal merugikan banyak pihak. Pasalnya, tak sedikit orang yang bekerja dan menggantungkan hidupnya dari sepak bola di Liga 2.

Dengan dihentikannya kompetisi Liga 2 2022-2023, maka akan banyak orang diantaranya pemain yang kehilangan pekerjaan dan penghasilannya.

"Liga 2 juga seperti Liga 1 ada league profesional, dan juga ada pemain di sana profesional, mereka juga punya famili keluarga, saya sangat sedih sekarang situasi begitu," ucap Marc Klok.

Pemain naturalisasi ini berharap, ada kebijakan dari PSSI untuk menggulirkan kembali kompetisi Liga 2 2022-2023 serta regulasi degradasi di kompetisi Liga 1 2022-2023 diterapkan kembali.

1. Berpotensi Adanya Match Fixing

"Semoga kita bisa kasih statemen besar yang keras untuk Liga 2 juga bisa lanjut dan untuk semua pemain, staf, fans sepak bola harusnya Liga 2 juga jalan dan juga semua Liga harus punya degradasi," ujarnya.

"Kalau tidak punya degradasi sama promosi, juga kita main untuk apa. Tidak ada kompetitif," tegas Marc Klok.

Sementara itu, sebelumnya Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, menyayangkan keputusan PSSI terkait ditiadakannya regulasi degradasi di Liga 1 2022-2023, buntut dihentikan Liga 2 2022-2023.

Menurut Umuh, ditiadakannya regulasi degradasi dan dihentikan kompetisi Liga 2, akan membuka peluang terjadinya jual beli atau pengaturan skor pertandingan di Liga 1.

"Saya bicara atas nama pribadi. Ya itulah ini sangat longgar sekali untuk match fixing semua untuk nanti keliru-keliru, apalagi sekarang dibuka dan bebas," kata Umuh Muchtar.

Pihak yang mengambil keputusan tersebut menurut Umuh, harus bisa memberikan penjelasan yang rinci dan bertanggung jawab, terkait langkah menghentikan kompetisi Liga 2 2022-2023.

Selain itu, dihentikan kompetisi Liga 2 2022-2023 menurut Umuh, membuat sepak bola Indonesia mengalami kemunduran, bahkan citra PSSI menjadi buruk di mata pecinta sepak bola tanah air.

"Keputusan ada di PSSI semua itu yang bertanggung jawab PSSI. Kalau seperti ini mundur ya dan sangat bobrok kalau begini," tegas Umuh.

Pengatur skor yang sebelumnya sudah diberantas, bisa tumbuh kembali dengan keputusan PSSI menghentikan kompetisi Liga 2 2022-2023 dan ditiadakannya regulasi degradasi di Liga 1 2022-2023.

"Iya ini degradasi tidak ada, Liga 1 ya sudah orang bisa sekali kesempatan untuk match fixing, ngatur nanti ini kalah ini menang, bisa juga disitu ya. Supaya siapa yang jadi juara, bahaya," ungkap pendiri PT PBB ini.

Selain itu, tim peserta Liga 2 dan Liga 3 pasti ingin promosi ke kasta yang lebih tinggi, serta sudah seharusnya dalam kompetisi sepak bola ada promosi dan degradasi.

"Ya iya lah (mengurangi nilai kompetisi), ini juga mundur. Untuk apa ada Liga 2 Liga 3 kan mereka harus naik dan benar-benar gitu, kalau gak ada degradasi ya dagelan aja ya," jelasnya.

"Ya kita pun harus kasih masukan, degradasi harus ada, kalau gak ada ya mundur saja (pengurus PSSI)," tegas Umuh.