Liga 1: Musafir Tanpa Penonton Sampai Akhir Musim, Bali United Kena Pukulan Telak
INDOSPORT.COM - Bali United memastikan bakalan menjalani laga kandang sampai akhir musim Liga 1 Indonesia 2022-2023 tanpa kehadiran suporter. Hal ini sesuai kesepakatan dengan Polda DI Yogyakarta (DIY).
Bali United memilih Yogyakarta sebagai markas hingga akhir musim ini. Di sini ada Stadion Maguwoharjo Sleman dan Stadion Sultan Agung Bantul yang bisa menjadi pilihan.
Keputusan untuk mengungsi ke Yogyakarta berkaitan dengan status Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, yang tak bisa dipakai hingga selesainya Piala Dunia U-20 2023.
Hanya saja, keputusan menjadi musafir juga harus disertai konsekuensi. Bali United memberitahukan bahwa seluruh laga kandang akan berlangsung tanpa penonton sesuai dengan surat rekomendasi Polda Yogyakarta dengan nomor R/REK/5/I/YAN.2.14./2023/DITINTELKAM.
"Berdasarkan hasil koordinasi kami dengan pihak Kepolisian Yogyakarta, disepakati bahwa pelaksanaan laga kandang Bali United di sini yaitu di Stadion Sultan Agung dan Stadion Maguwoharjo tanpa penonton," kata Ketua LOC Bali United, I Ketut Suantika, Rabu (18/1/23).
Keputusan ini menjadi pukulan telak bagi suporter Bali United yang punya niat berangkat ke Yogyakarta. Apalagi persaingan di papan atas Liga 1 2022-2023 sangat sengit.
"Meski hasilnya demikian, kami berharap dukungan suporter Bali United tetap ada walau dari jauh untuk perjuangan Serdadu Tridatu yang hingga akhir musim bermain di luar Bali," tutur pria yang akrab disapa Rojak ini.
Kesepakatan ini berlaku mulai laga kandang pertama menghadapi PSM Makassar di Bantul, Jumat (20/1/23). Setelah itu ada tujuh partai lain melawan Barito Putera, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, Persis Solo, Persita Tangerang, Madura United, dan PSIS Semarang.
Berbeda dengan laga melawan PSM Makassar, tujuh partai kandang tersisa Bali United akan berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
1. Berharap Mukjizat
Bos Bali United, Pieter Tanuri, menilai situasi ini menjadi momen tidak mudah, namun Ilija Spasojevic dkk. tak boleh mengibarkan bendera putih dalam persaingan berebut gelar Liga 1 2022-2023.
"Optimisme tetap harus ada, tapi terus terang tantangannya sulit karena Bali United di putaran kedua tidak bermain home melainkan away menjadi tim musafir," tutur Pieter Tanuri.
Bahkan, Pieter Tanuri menyebutkan jika Bali United bisa juara lagi, hal itu termasuk sebuah keberhasilan besar setara mukjizat.
"Kami menghormati keputusan tersebut demi kepentingan Piala Dunia U-20. Jika kembali juara musim ini, maka ini suatu mukjizat," ungkap Pieter Tanuri.
Sementara itu, motivasi tinggi diungkapkan kiper Bali United, Muhammad Ridho Djazulie. Ia memastikan laga tanpa penonton siap dijalani para pemain dengan semangat tinggi.
"Kami tahun kemarin juga sudah main bubble, jadi sudah terbiasa main musafir. Tidak masalah main tanpa penonton," jelas Muhammad Ridho.
Mantan kiper Borneo FC ini memahami situasi yang membuat Bali United tidak bisa berkandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
"Ya mau nggak mau, karena Stadion Kapten I Wayan Dipta hendak dipakai untuk persiapan Piala Dunia U-20. Kami harus memaklumi," tukas Ridho.
Selain Bali United, Persis Solo juga sudah dipastikan tak bisa bermain di Stadion Manahan Solo sampai akhir musim. Mereka mengawali perjalanan melawan Persija Jakarta juga dengan tanpa penonton.