3 Alasan Pochettino Jauh Lebih Layak Gantikan Conte di Tottenham Hotspur ketimbang Tuchel
INDOSPORT.COM – Ada tiga alasan mengapa Mauricio Pochettino layak menggantikan Antonio Conte di Tottenham Hotspur ketimbang Thomas Tuchel.
Kabar mengejutkan datang dari Liga Inggris (Premier League) setelah Antonio Conte dilaporkan akan berpisah dengan Tottenham Hotspur.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh pakar transfer asal Italia, Gianluca Di Marzio, yang menyebut bahwa kedua pihak telah sepakat berpisah di akhir musim 2022/23 ini.
“Kabar yang bisa saya berikan secara pasti adalah Antonio Conte akan meninggalkan Tottenham (Hotspur) di akhir musim (ini),” ujar Di Marzio dikutip dari Footitalia.
Kabarnya, perpisahan ini bukan karena ada masalah besar antara kedua pihak. Perpisahan ini sendiri murni karena kontrak Conte yang belum diperpanjang.
Kontrak Antonio Conte sendiri akan habis pada Juni 2023. Hingga saat ini, Tottenham Hotspur belum menyodorkan kontrak baru terhadapnya.
Meskipun ada tawaran perpanjangan kontrak, Conte disebut-sebut tetap akan hengkang dan membuat Tottenham harus mencari penggantinya.
Dari sekian nama yang ada, ada dua nama yang digadang-gadang akan menjadi pelatih klub asal London Utara tersebut selepas Conte.
Kedua pelatih itu yakni Mauricio Pochettino dan Thomas Tuchel. Keduanya kebetulan tengah menganggur pasca dipecat dari klub sebelumnya.
Meski secara pengalaman Thomas Tuchel lebih mumpuni, Tottenham Hotspur lebih baik merekrut Mauricio Pochettino untuk menggantikan Antonio Conte. Apalagi jika berkaca pada tiga alasan berikut ini.
1. Memori Indah di Tottenham
1. Kenal Kultur Klub
Mauricio Pochettino bukanlah nama asing di Tottenham Hotspur. Tercatat ia pernah membesut tim berjuluk Spurs itu selama lima tahun sejak 2014 hingga 2019.
Di bawah arahannya, Tottenham bukanlah tim yang gemar berbelanja. Tapi ia mampu membawa Spurs bersaing di papan atas dengan bajet minim.
Hal ini cocok dengan kultur klub yang sempat bermarkas di White Hart Lane tersebut, di mana Spurs lebih banyak mencetak pemain ketimbang membeli pemain jadi.
Kultur ini pun tak sejalan dengan Antonio Conte yang membuat pelatih asal Italia itu tak betah dan berencana hengkang di akhir kontraknya.
Selain itu kultur itu tak cocok dengan Thomas Tuchel yang kerap didukung dana besar saat masih menukangi Paris Saint-Germain maupun Chelsea.
2. Jauh Lebih Murah
Tottenham Hotspur dikenal sebagai tim yang irit dalam mengeluarkan dana, terutama untuk membeli pemain atau merekrut pelatih.
Meski anggapain ini dibantah saat merekrut Antonio Conte dan banyak membeli pemain baru, tetap saja Tottenham terbilang irit dalam mengeluarkan uang.
Kebijakan soal finansial ini mungkin akan diulangi Tottenham saat merekrut pelatih baru pasca Conte. Jika mempertimbangkan faktor finansial, maka Mauricio Pochettino adalah opsi terbaik.
Sebab, Pochettino memiliki gaji yang lebih murah. Tercatat gaji terakhirnya di PSG kurang dari 1 juta euro per bulan atau sekitar 9-10 juta euro per tahunnya.
Hal ini berbeda dengan Thomas Tuchel yang mengantongi bayaran 13 juta euro per tahunnya semasa menukangi Chelsea.
2. Kenal dengan Pemain Lama
3. Ikatan dengan Pemain Lawas
Bukan rahasia lagi jika warisan Mauricio Pochettino di Tottenham Hotspur masih ada hingga saat ini, yakni deretan pemain yang jadi andalan Spurs.
Selama lima tahun menukangi Tottenham, Pochettino membawa, mengorbitkan, dan mengasuh beberapa pemain yang kini menjadi tulang punggung klub tersebut hingga saat ini.
Sebagai contoh ada Harry Kane, Son Heung-min, Eric Dier, Hugo Lloris, dan Davinson Sanchez yang kini masih jadi tumpuan Tottenham.
Andai Antonio Conte pergi, Pochettino pun menjadi pelatih yang layak menggantikannya ketimbang Thomas Tuchel karena ikatan dengan pemain Tottenham saat ini.
Dengan kehadiran Pochettino, maka para pemain Tottenham tak perlu beradaptasi dengan pelatih baru, mengingat sebagia pemain paham dengan taktik pria asal Argentina itu.
Ditambah lagi, Tottenham hanya perlu memberikan sedikit suntikan dana dan tambahan pemain ke Pochettino untuk membuat Spurs bisa bersaing memperebutkan gelar.
Sebagai informasi, Pochettino dan Tottenham hampir menjuarai Liga Inggris di musim 2015/16 sebelum akhirnya dikalahkan oleh Leicester City.
Dengan ikatan dan pengalaman di masa silam itu, Pochettino pun layak untuk menduduki kursi kepelatihan Tottenham untuk kedua kalinya dengan menggantikan Conte.