Pikirkan Nasib 700 Pesepak bola di Indonesia, FIFPRO Tuntut Liga 2 Tetap Lanjut
INDOSPORT.COM – Sadar akan nasib 700 pesepak bola di Indonesia, FIFPRO (Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional) mendesak Liga 2 tetap dilanjutkan.
Seperti yang diketahui diketahui, PSSI membuat rilis bahwa kompetisi Liga 2 dan Liga 3 terpaksa harus dihentikan beberapa waktu lalu.
Sejak Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu, kompetisi sepak bola memang sempat dihentikan demi melakukan investigasi sekaligus mengevaluasi jalannya liga.
Berdasarkan evaluasi, kompetisi Liga 1 2022/2023 boleh dilanjutkan, tetapi tidak dengan Liga 2 dan Liga 3. Dengan demikian, turnamen tahun ini tidak ada promosi dan degradasi.
Keputusan tersebut tentu banyak menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak mengenai diberhentikannya Liga 2 dan Liga 3.
Banyak yang menilai bahwa hal ini adalah keputusan sepihak PSSI sebab masih banyak tim Liga 2 yang berharap kompetisi dilanjutkan kembali.
Sadar akan pro dan kontra tersebut, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga lantas menggelar rapat dengan para pemilik klub Liga 2, pada Selasa (24/01/23) lalu.
Namun, hasilnya tetap tidak berubah, ada beberapa tim yang berharap Liga 2 bisa dilanjutkan, tetapi masih ada beberapa tim lain yang keberatan jika kompetisi digelar lagi.
Keputusan tersebut nyatanya sampai terdengar di FIFPRO (Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional) dan federasi tersebut sudah siap mengambil tindakan.
FIFPRO dikabarkan akan meminta FIFA dan AFC untuk mengintervensi sepak bola Indonesia demi menyelamatkan ratusan pesepak bola yang bermain di Liga 2 dan Liga 3.
1. FIFPRO Inginkan Liga 2 Jalan Lagi
Melalui akun ofisial Twitter-nya, FIFPRO menerbitkan surat pernyataan pada 26 Januari 2023 yang berjudul “FIFPRO Pinta FIFA dan AFC untuk Intervensi di (Sepak Bola) Indonesia” yang isinya berbunyi demikian.
“FIFPRO telah meminta FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk segera mengintervensi sepak bola di Indonesia yang mana keputusan diambil oleh PSSI untuk membatalkan dilanjutkannya Liga 2 dan Liga 3 untuk sisa musim 2022/2023.”
“FIFA dan AFC harus mengintervensi karena keputusan buruk ini yang berdampak serius pada kehidupan dan karier sekitar 700 pesepak bola professional di Indonesia yang dikontrak oleh klub Liga 2,” tandas Wakil Sekretaris Jenderal FIFPRO, Simon Colosimo.
“PSSI baru-baru ini mengumumkan bakal menghentikan berjalannya Liga 2 (profesional) dan Liga 3 (amatir) yang sempat terganggu karena tragedi Stadion Kanjuruhan pada Oktober tahun lalu yang memakan korban 125 jiwa.”
“Menurut PSSI, kurangnya dana dari klub liga liga berarti mematuhi regulasi keselamatan baru yang diterapkan setelah terjadinya tragedy.”
“Bulan Desember 2022, PSSI sudah menyelenggarakan ulang liga tertinggi mereka (Liga 1) yang semua klubnya mematuhi langkah keselamatan yang sama dan PSSI mengumumkan pada 14 Januari Liga 2 baru juga akan dimulai.”
Namun, pada 13 Januari PSSI tiba-tiba mengatakan bahwa perhelatan Liga 2 bakal dibatalkan tanpa batas waktu yang ditentukan.”
“Keputusan yang diambil itu sungguh menimbulkan keresahan karena dilakukan tanpa negosiasi ataupun konsultasi apa pun dengan asosiasi pemain, APPI, padahal keputusan ini berdampak bagi sekitar 700 pemain professional.”
“Terlebih lagi, dibatalkannya Liga 2 ini membuat sepak bola Indonesia tidak menganut system degradasi yang tidak seusai dengan struktur FIFA.”
“FIFPRO dengan ini mendesak FIFA dan AFC untuk mengintervensi situasi ini sehingga solusi bersama yang cocok dapat tercapai dengan PSSI dan APPI guna memastikan bahwa Liga 2 bisa berjalan kembali.”
Sumber: Twitter