Insiden Pemukulan di Tangerang, Gibran Wajibkan Pemain Persis Solo Minta Maaf
INDOSPORT.COM - Walikota Solo, Gibran Rakabuming, ikut mewajibkan para pemain klub Liga 1, Persis Solo, meminta maaf atas insiden penyerangan di Tangerang. Beredar video beberapa pemain Laskar Sambernyawa mengejar dan memukuli salah seorang oknum pelaku penyerangan.
Bus Persis Solo diserang usai melakoni laga pekan ke-21 Liga 1 2022/2023 melawan Persita Tangerang di Indomilk Arena, Sabtu (28/1/23).
Dalam laga itu, situasi di dalam stadion relatif kondusif. Ratusan suporter Persis Solo yang berangkat ke Tangerang juga mendapat sambutan positif.
Namun, kejadian penyerangan bus tim Persis Solo justru terjadi usai pertandingan. Ketika rombongan hendak pulang ke Solo, bus diserang di wilayah Kelapa Dua.
Penyerangan dilakukan sekelompok orang tak dikenal. Mereka melempari bus Persis Solo menggunakan batu hingga salah satu ofisial bernama Viktor mengalami luka karena terkena pecahan kaca bus.
Pelemparan itu ternyata tak dilakukan sekali saja. Setelah beberapa kali lemparan dilakukan, para pemain Persis Solo tersulut emosinya hingga turun dari bus.
Ferdinand Sinaga dkk. melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut. Dari hasil pengejaran itu tertangkap satu orang yang diindikasikan sebagai bagian dari kelompok penyerang bus Persis Solo.
Video penangkapan pelaku oleh para pemain Persis Solo viral di media sosial. Pasalnya, satu orang tersebut dihajar bergantian oleh orang-orang lainnya dan juga pemain Persis.
Pantas dimengerti oleh pencinta sepak bola jika mewajarkan aksi para pemain Persis Solo. Sebab saat ini sepak bola Indonesia sedang berbenah, malah ada oknum tak bertanggung jawab mencederai sepak bola dengan aksi kriminal.
1. Walikota Solo Minta Semua Minta Maaf
Meski begitu, banyak pula yang menganggap reaksi pemain Persis Solo berlebihan. Terkait hal itu, Walikota Solo, Gibran Rakabuming, mengungkapkan permohonan maaf dan meminta pemain Persis Solo ikut minta maaf.
"Kabeh (semua) harus minta maaf. Pemain minta maaf, manajemen minta maaf dan saya juga minta maaf," kata Gibran saat ditemui di Balaikota Solo, Senin (30/01/23).
Gibran pun mempersilakan jika ada pemain Persis Solo yang harus dimintai keterangan oleh pihak berwajib.
"Silakan didalami. Kalau ada yang salah dari pemain kami ya saya mohon maaf, kita fair saja, silakan diperiksa, monggo," ujar Gibran.
Namun, Gibran cukup memahami situasi para pemain Persis Solo. Emosi itu bisa muncul karena mereka dalam kondisi lelah dan busnya justru dilempari berulang-ulang.
"Sekarang dibayangkan saja. Jauh-jauh ke tempat mereka (Tangerang), habis tanding capek, bisa dibalangi watu (busnya dilempari batu). Yo rasane koyo piye (Ya perasaannya kayak gimana)," kata Gibran.
"Tapi kabeh (semua) yo salah, pemain yang melakukan pengejaran, pemukulan harus minta maaf, harus kooperatif jika ada pemeriksaan," lanjut Gibran.
Gibran menyayangkan rentetan kejadian yang menimpa sepak bola Tanah Air. Sebelum kejadian pelemparan terhadap bus Persis Solo, bus Arema FC juga dilempari batu saat di Sleman, Kamis (26/01/23).
Jauh sebelum dua hal itu terjadi, ada Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban tewas hingga 135 orang. Gibran ingin sepak bola bisa berjalan dengan damai., termasuk Persis Solo.
"Intinya kita semua ingin sepak bola kita itu jalan, jangan seperti ini terus. Tidak ada sepak bola, kita tidak ada hiburan," ucap walikota Solo, Gibran Rakabuming.