Arema FC Siap Mundur dari Liga 1 dan Bubar Jalan? Pengamat: Cuma Gimmick!
INDOSPORT.COM - Arema FC awalnya melempar statement siap mundur dari Liga 1 dan membubarkan diri. Namun, pengamat sepak bola, Akmal Marhali meragukannya.
Sejak Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa, nasib Arema FC seolah terkatung-katung. Liga 1 sempat dihentikan, beberapa pihak juga menjadi tersangka.
Komite Disiplin (Komdis) PSSI menghukum Arema FC larangan bermain di Malang dan hanya boleh menjalani laga kandang usiran dengan jarak 250 km dari homebase mereka.
Masalahnya, Arema ditolak dimana-mana, saat coba meminjam beberapa venue untuk dijadikan tempat laga kandang musim ini.
Bahkan, bus Arema FC juga dilempari oleh oknum selepas pertandingan melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Selain itu, Arema FC juga mendapatkan tekanan internal dari suporternya sendiri. Aremania menggelar demonstrasi di depan Kantor Arema, yang berujung kericuhan.
Serelah insiden bertubi-tubi, Arema mulai mempertimbangkan untuk membubarkan diri. Hal itu disampaikan oleh Komisaris PT AABBI, Tatang Dwi Arfianto dalam rilisnya.
"Tentu kami merespon atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa," ungkap Tatang.
"Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepak bola, utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya."
"Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa, tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak."
1. Akmal Marhali: Mustahil Bubar Selama Ada Iwan Budianto
Namun, ungkapan manajemen Arema FC tersebut nampaknya hanya sekadar untuk meredakan suasana. Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali buka suara.
Menurut Akmal, wacana Arema FC yang mempertimbangkan untuk mundur dari Liga 1 dan membubarkan diri hanya sekadar gimmick.
Sebab, dengan besarnya pengaruh pemilik Arema FC, Iwan Budianto di tubuh federasi, PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru akan mengupayakan agar Singo Edan tetap eksis.
"Percayalah, itu hanya diplomasi untuk cari simpati publik, utamanya kepada Aremania. Maklum, paska Tragedi Kanjuruhan, Arema FC dikucilkan dari sepak bola nasional."
Akmal Marhali menuturkan bagaimana perjalanan Arema FC selepas tragedi yang memakan 135 korban jiwa, bahkan sampai didemo oleh Aremania, suporternya sendiri.
Namun faktanya, pemilik saham terbesar Arema yang juga menjadi petinggi di PSSI, Iwan Budianto sama sekali nihil, bahkan untuk sekadar berdialog dengan Aremania.
Di sisi lain, kegagalan Arema menggelar laga kandang usiran, tidak mendapatkan sanksi dari PSSI. PT LIB malah berbaik hati mencarikan lapangan untuk Singo Edan.
"PT LIB tidak menjatuhkan sanksi meski Arema FC gagal menggelar laga kandang. Demi Arema, PT LIB malah akan membantu mencari homebase yang aman," ujar Akmal.
"Luar biasa fasilitas istimewa yang didapat Arema di kompetisi sepak bola nasional. Tim lain sudah disanksi berat, bahkan bisa jadi didiskualifikasi," jelas Akmal Marhali lagi.
"Tapi Arema bersama Iwan Budianto sudah dijamin aman dari kemungkinan turun kasta ke Liga 3," tukas sang pengamat sepak bola.