Merasa Dikerjai, Madura United Layangkan Protes Keras Kinerja Wasit
INDOSPORT.COM - Madura United harus menerima kekalahan dengan skor 2-3 saat menjamu Persis Solo dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan Pamekasan, Senin (06/02/23).
Skor akhir memang tak bisa dirubah. Namun dalam prosesnya, tim berjulukan Laskar Sape Kerrab tampak sangat tidak menerima.
Madura United pun merasa dikerjai dengan Choirudin selaku wasit yang memimpin laga. Klub menuding wasit tak becus.
"Pertandingan sebetulnya sudah enak ditonton oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia," ucap Komisaris PT Polana Bola Madura Bersatu, Ziaul Haq Abdurrahim.
"Kemudian pertandingan tidak enak ditonton, gara-gara kepemimpinan wasit yang menurut kami tidak benar," sambung dia.
Tudingan ketidakadilan wasit terindikasi dari sejumlah keputusannya. Yang paling krusial, adalah pelanggaran kiper Persis Solo terhadap Lulinha pada menit 70.
Ketika itu, skor pertandingan masih imbang 2-2. Namun, hadangan Gianluca Pandeynuwu kepada Lulinha tidak dianggap sebagai pelanggaran penalti.
Madura United akhirnya menelan kekalahan pada menit 98 atas set piece Alexis Messidoro. Padahal, tambahan waktu hanya 5 menit.
"Madura United lakukan protes resmi, bahwa kepeimpinan wasit jauh dari kata fair play," beber Ziaul Haq sambil memperlihatkan surat protes.
"Untuk bukti-buktinya, segera kami lampirkan. Penunjukan wasit-wasit yang tidak kompeten bisa mempengaruhi hasil pertandingan," sembur dia.
1. Ricuh di Akhir
Kejengkelan publik sepak bola di Madura lantas terjadi pasca peluit panjang ditiupkan Choirudin selaku wasit yang memimpin laga.
Beberapa ofisial tim terlibat friksi dengan perangkat pertandingan ketika mereka menuju ruang ganti selepas pertandingan.
"Pertandingan ini live (televisi) nasional. Kami harap seluruh masyarakat Indonesia bisa menyaksikan," beber Ziaul Haq.
Pihak klub lantas menilai friksi yang terjadi pada akhir laga merupakan akibat dari kinerja wasit yang tak becus memimpin pertandingan.
"Kami tidak mau ekses pertandingan merusak ketertiban umum. Padahal, kami sejak awal sudah menjaga kantibmas dan semua hal," pungkas dia.