Liga 1: Dinilai Berat Sebelah, Persik Kediri Laporkan Wasit Laga vs PSS Sleman
INDOSPORT.COM - Persik Kediri langsung menindaklanjuti sikap keberatan terhadap kekalahan 1-2 dari PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Kamis (9/2/23).
Tim berjulukan Macan Putih tidak terima dengan sejumlah keputusan wasit dalam pertandingan yang dianggap masih jauh dari semangat fair play.
"Persik Kediri secara resmi melaporkan wasit Gedion Dapaherang yang memimpin jalannya pertandingan PSS Sleman vs Persik Kediri," ungkap Muhammad Syahid Nur Ichsan pada Jumat (10/2/23).
"Beberapa keputusan wasit terlihat jelas merugikan Persik dan sangat berpengaruh," sambung manajer Persik Kediri itu sebagaimana rilis yang diterima INDOSPORT.
Setidaknya, ada dua keputusan wasit yang krusial. Yang pertama adalah hadiah penalti kepada PSS Sleman atas pelanggaran yang dilakukan Agil Munawar pada menit ke-72.
"Sementara pada tayangan ulang, terlihat jelas tidak ada kontak dari Agil Munawar kepada pemain lawan," beber Muhammad Syahid Nur Ichsan.
Namun, Yevhen Bokhasvhili yang bertugas sebagai algojo ternyata gagal menjaringkan bola dan justru melayang di atas mistar gawang Persik.
Sedangkan keputusan wasit yang sangat kontroversial terjadi pada akhir laga. Persik Kediri mengklaim seharusnya mendapatkan hadiah penalti menyusul pelanggaran Derry Rachman ketika menarik jersey Rendy Juliansyah pada menit ke-93.
"Ironisnya, kejadian ini terjadi tepat di depan (asisten) wasit tambahan, Mustofa Umarella, dan wasit Gedion mengabaikan," terang Syahid.
1. Protes Keras
Keputusan wasit itulah yang membuat Persik Kediri berang karena jika diputuskan penalti kemungkinan besar hasil akhir bisa berubah imbang (2-2).
Sehingga, Tim Macan Putih menempuh opsi mengirimkan surat protes yang keras, sebagaimana diatur dalam regulasi Liga 1 2022-2023.
"Protes keras itu pasti ada dasarnya. Persik Kediri selalu menjunjung tinggi prinsip fair play," tandas Muhammad Syahid Nur Ichsan.
Sehubungan dengan itu, pihaknya mengembalikan lagi apa yang dialami Persik kepada publik sepak bola nasional yang menyaksikan laga dari televisi.