3 Pelajaran Penting yang Bisa Dipetik Manchester United Usai Ditahan Imbang Barcelona
INDOSPORT. COM - Manchester United bisa mengambil sejumlah pembelajaran penting dari hasil imbang kontra Barcelona di Liga Europa, Jumat (17/2/23) dini hari WIB tadi.
Pasukan Setan Merah semalam bertandang ke Stadion Camp Nou untuk melakoni laga leg pertama fase gugur Liga Europa 2022/23.
Bertindak sebagai tim tamu, permainan anak asuh Erik ten Hag sebenarnya sudah cukup menjanjikan, karena mampu menyulitkan kubu tuan rumah.
Sempat tertinggal lebih dulu akibat kecurian gol pemain Barcelona, Marcos Alonso, pada menit ke-50, MU bisa dengan segera membalikkan keadaan.
Tak sampai 10 menit, Man United berhasil mencetak dua gol, masing-masing melalui sepakan Marcus Rashford (52') serta bunuh diri bek Barcelona, Jules Kounde (59').
Namun, bekal keunggulan satu gol ini tak mampu dijaga MU hingga akhir laga untuk menggenapinya menjadi hasil kemenangan.
Menit ke-76, papan skor berubah imbang 2-2 lantaran Barca sukses mencetak gol penyama kedudukan lewat sepakan Raphinha.
Pascagol Raphinha, Barcelona maupun Man United tak bisa menambah jumlah gol mereka dan laga pun berakhir dengan hasil imbang 2-2.
Bagi pihak Man United, hasil ini sejatinya tidak terlalu mengecewakan, sebab pada leg kedua nanti mereka akan bertindak sebagai tuan rumah, menjamu Blaugrana di Old Trafford.
Meski demikian, peluang buat Man United meraih kemenangan dalam laga tadi sejatinya sudah benar-benar di depan mata.
Tak heran bila kami kemudian menyimpulkan, bahwa ada sejumlah pembelajaran penting yang bisa dipetik Man United usai ditahan imbang Barcelona.
1. Antisipasi Bola Crossing Lawan
Satu kelemahan Manchester United yang mudah terlihat dalam laga lawan Barcelona semalam adalah antisipasi bola-bola crossing.
Lini belakang Man United tampak kesulitan betul menangkal serangan pemain-pemain Barca yang sering melancarkan umpan-umpan menyilang dari sayap ke kotak penalti.
Buktinya saja, dua gol Blaugrana yang bersarang di jala gawang kiper MU, David De Gea, semuanya berawal dari skema umpan menyilang.
Momen kebobolan pertama yang mana gol dicetak oleh Marcos Alonso, terjadi akibat pemain-pemain Man United gagal mengantisipasi bola sepak pojok Blaugrana.
Gol kedua ke gawang Man United kurang lebih juga mirip-mirip situasinya, hanya saja umpan menyilangnya bukan melalui skema sepak pojok.
Bola hasil crossing Raphinha dari sisi sayap kanan penyerangan Barca, gagal dihalau pemain-pemain belakang MU, sampai akhirnya meluncur ke jala gawang dan menjadi gol.
Bahkan, pada menit ke-86, Barcelona hampir mencetak gol ketiga, andai sundulan Andreas Christensen yang memanfaatkan umpan silang rekannya, tak membentur mistar gawang MU.
Erik ten Hag selaku pelatih Man United, jelas harus menjadikan kelemahan antisipasi bola crossing lawan ini sebagai pembelajaran penting, supaya mendapat perbaikan kualitas ke depannya.
Menurunnya Konsentrasi
Manchester United sebenarnya sempat berada di atas angin ketika pertengahan babak kedua mereka unggul 2-1 atas Barcelona.
Anak asuh Erik ten Hag bahkan terlihat sangat nyaman memainkan bola, seakan tinggal menunggu waktu pertandingan habis dan keluar sebagai pemenang.
Namun, sebuah kesalahan terjadi pada menit ke-76, yang mana proses membangun serangan dari pemain belakang MU, gagal menemui rekannya di lini kedua.
Bola kemudian bisa direbut pemain Barcelona, hingga akhirnya Raphinha melepaskan umpan menyilang yang ternyata berbuah gol.
Kesalahan kecil yang berujung fatal seperti ini jelas tak boleh lagi terulang, serta layak jadi bahan pembelajaran penting dalam agenda perbaikan kualitas permainan Manchester United.
2. Terlalu Bergantung kepada Marcus Rashford
Penampilan Marcus Rashford belakangan memang sensasional dan tentu saja berdampak baik buat kelangsungan permainan Manchester United.
Namun, Man United tetap perlu mengantisipasi satu hal, mereka jangan sampai terlalu bergantung kepada tuah Rashford seorang saja.
Laga lawan Barcelona semalam, aksi-aksi Rashford di lini depan MU kembali mengesankan, lantaran mampu memberikan sumbangsih satu gol.
Ia juga jadi otak serangan dalam proses lahirnya gol kedua yang kemudian dicetak oleh bunuh diri pemain Barca, Jules Kounde.
Masalahnya, tak ada pemain Man United selain Rashford yang benar-benar bisa menghadirkan ancaman berarti buat pertahanan maupun gawang Barcelona.
Buktinya, dari total lima sepakan on target MU ke gawang Barcelona di Liga Europa semalam, tiga di antaranya diborong sendirian oleh Rashford.
Mungkin, Erik ten Hag perlu mencari ramuan taktik baru, atau bahkan amunisi lini depan baru, agar daya gedor Manchester United tak hanya bertumpu di diri Rashford saja.