Erick Thohir Ingin Bantai Mafia Bola, Ancam Beri Hukuman Seumur Hidup
INDOSPORT.COM - Ketua umum PSSI, Erick Thohir menegaskan akan memberantas Match Fixing yang diisukan terjadi di sepak bola nasional. Dia menggandeng FIFA, Kepolisian dan pemerintah, melalui Menpora.
Dalam keterangan pers, Minggu (19/02/22) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Erick Thohir mengatakan isu ini terus terjadi berulang sejak lama. Sejauh ini belum ada efek jera bagi pelaku, jadi dia akan memberantasnya mulai musim depan.
"Sudah waktunya PSSI memberikan kartu merah kepada mafia bola. Ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut yang sudah jadi benalu dan membuat kita semua malu, karena tak hanya terjadi di liga, tapi pernah terjadi di laga timnas kita yang notabene membawa nama baik negara kita," kata Erick Thohir.
Ketum PSSI berencana menghukum pelaku match fixing seumur hidup. Bekerja sama dengan FIFA, pelaku akan di-Banned dari semua kegiatan sepak bola, tak hanya Indonesia tapi dunia.
"Karena itu, kita lihat pemberantasan pengaturan skor tidak cukup kita bicara."
Karena itu, PSSI bersama FIFA terus menjaga momentum bagaimana kita bersepakat oleh FIFA, mengambil keputusan world wide sanction. Artinya ketika kita menghukum individu bermain di Indonesia, itu juga berlaku di seluruh wilayah FIFA," tutur Erick Thohir.
Hukuman dikatakan akan berlaku untuk pemain, wasit, pemilik klub, pengurus klub, pelatih, termasuk Ketum PSSI apabila terbukti lakukan Match Fixing.
Untuk memberantas Match Fixing, Erick Thohir mengatakan tidak perlu ada perubahan statuta PSSI. Hal itu sejatinya sudah diatur FIFA, tinggal butuh nyali untuk menerapkannya.
"Ini tindakan yang sepatutnya sudah seharusnya diambil selama ini. Saya yakin ini jadi perubahan besar bagi sepak bola Indonesia," ujar Ketum PSSI.
1. Dapat Dukungan Berantas Mafia Bola
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendukung kebijakan Ketum PSSI. Dia menegaskan pihaknya sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk mendukung program Erick.
"Tentunya kami dari Polri sangat mendukung apa yang menjadi program Bapak Ketum PSSI baru, khususnya dalam upaya menyelenggarakan sepakbola ke depan yang lebih fair," ujarnya.
"Tentunya yang paling utama adalah apa yang tadi disampaikan oleh beliau bagaimana kita ke depan betul-betul bisa memberantas apa yang dinamakan pengaturan skors," sambung Sigit.
Untuk mendukung program Erick Thohir, Sigit menjelaskan pihaknya tinggal memberdayakan Satgas Antimafia Bola.
Satgas itu telah dibentuk sejak tahun lalu dan sekaligus akan mengawal kebijakan ke depan demi terwujudnya sepakbola yang adil dan bisa menciptakan atlet-atlet berprestasi.
"Tentunya Satgas Antimafia Bola akan terus mengawal tiap penyelenggaraan baik di liga 1, liga 2, liga 3, dan seluruh event sepakbola yang bersih dan tentu menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional betul-betul terwujud," ucapnya.
Di sisi lain, Menpora Zainudin Amali memastikan pemerintah akan mendukung dan memfasilitasi kebutuhan PSSI dalam memberantas match fixing. Semua itu demi kemajuan sepak bola nasional.