Liga Inggris: Sempat Plin-plan, FSG Tegaskan Liverpool ‘Not for Sale!’
INDOSPORT.COM – Pimpinan Fenway Sports Group (FSG), John Henry, menegaskan bahwa Liverpool tidak akan dijual olehnya selaku pemilik klub.
Hal tersebut menyusul dengan laporan yang sebelumnya menyebutkan bahwa klub Liga Inggris (Premier League), Liverpool, akan dilepas.
Sebelumnya, telah muncul peminat serius yang bakal membeli saham mayoritas FSG di Liverpool, yakni Qatar Investment Authority (QIA).
QIA sendiri merupakan perusahaan yang bergerak untuk mengelola surplus minyak dan gas alam milik pemerintahan Qatar.
Maka dari itu wajar apabila CEO QIA, Ebrahim Al-Mahmoud, menungjukkan ketertarikannya untuk membeli Liverpool dari FSG.
Bahkan, Ebrahim Al-Mahmoud pernah menungkapkan bahwasannya sepak bola, maupun olahraga, lainnya menjadi hal yang dapat dikomersilkan dengan cara-cara tertentu.
“Sepak bola, klub, dan olahraga menjadi sangat dikomersialkan dengan cara-cara tertentu,” ujar Ebrahim Al-Mahmoud.
“Terlebih saat ini penggemar melihatnya sebagai sebuah pengalaman, Sehingga mereka ingin dan mengalami serta menghibur diri mereka lewat olahraga.”
“Kami belum mengambil keputusan, akan tetapi ini (membeli Liverpool) adalah keputusan yang sangat didorong secara komersial,” tambahnya.
Kendati demikian, baru-baru ini FSG sebagai pemegang saham terbesar justru membuat pernyataan menggemparkan karena batal menjual Liverpool.
1. FSG Batal Jual Liverpool
Baru-baru ini, John Henry mengatakan dengan tegas bahwa dirinya tidak memiliki rencana untuk menjual Liverpool.
Hal tersebut diyakini karena John Henry dan jajarannya di FSG sedang melakukan rekpitalisasi bisnis di masa depan yang lebih mahal.
Niatan Henry untuk menjual saham Liverpool adalah bentuk kekecewaan dirinya terhadap gagalnya upaya mendirikan Liga Super Eropa.
Di sisi lain, Ketua FSG tersebut tidak memungkiri bahwa dirinya tetap akan mempertimbangkan penjualan penuh saham Liverpool.
Kendati demikian, hal tersebut disebutkan oleh John Henry jika penjualan saham penuh Liverpool tidak akan terjadi dalam waktu dekat-dekat ini.
Melansir dari Daily Mail, Henry mengungkapkan bahwasannya dia hanya menerima pembelian saham minoritas The Reds, julukan Liverpool.
“Saya tahu ada banyak percakapan dan kutipan tentang LFC (Liverpool Football Club), tapi saya tetap berpegang pada fakta: kami hanya meresmikan proses yang sedang berlangsung,”
“Apakah kita akan berada di Inggris selamanya? Tidak. Apakah kami menjual LFC? Tidak. Apakah berbicara dengan investor tentang LFC? Ya,” jelas Henry dikutip dari Daily Mail.
“Apakah akan terjadi sesuatu di sana? Saya percaya begitu, tapi itu tidak akan menjadi penjualan. Apakah kami telah menjual sesuatu dalam 20 tahun terakhir?” tambahnya.
“Saya ingin meminta maaf kepada semua penggemar dan pendukung Liverpool Football Club atas gangguan yang saya sebabkan selama 48 jam terakhir,” pungkas John Henry.
Sumber: Daily Mail