PSIS Gagal Menang Lagi, Gilbert Agius Bicara Padatnya Jadwal Pertandingan di Liga 1
INDOSPORT.COM - Pelatih PSIS, Gilbert Agius berbicara jadwal padat Liga 1 2022/2023 setelah timnya ditahan imbang Persita 1-1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (25/2/23). Jadwal padat ini jadi tantangan tersendiri buat pelatih.
PSIS harus menerima kenyataan gagal menang lagi untuk yang ketiga kali secara beruntun. Lagi-lagi PSIS hanya mendapatkan satu poin setelah diimbangi Persita.
Raihan satu poin ini bahkan harus didapat dengan susah payah. Persita membuka skor terlebih dahulu lewat gol Ezequiel Vidal menit ke-54, memanfaatkan umpan Ramiro Fergonzi.
Keputusan PSIS memasukkan Delvin Rumbino pada akhirnya berbuah manis. Eks Persis Solo ini melepaskan umpan cantik yang sukses diselesaikan Fredyan Wahyu untuk menjadi gol.
Sayangnya, hanya gol itu saja yang bisa didapat PSIS. Ketika Persita hanya bermain dengan sepuluh pemain setelah kartu merah Fahreza Sudin, PSIS gagal memanfaatkan peluang yang ada.
Dalam jumpa pers usai pertandingan, Gilbert Agius, menyebut jalannya duel tim papan tengah ini berjalan menarik.
"Saya pikir pertandingan babak pertama berjalan fifty-fifty, tapi saya percaya tim ini bisa di-improve, dan pada babak kedua kita bisa membuat beberapa peluang untuk tim," kata Gilbert Agius.
Peluang yang ada pada akhirnya masih jadi masalah PSIS. Situasi ini mirip dengan dua hasil imbang sebelumnya melawan Persis Solo dan Persikabo 1973.
Gilbert menyebut, setelah datang ke Semarang, ia dan staf pelatih sudah coba melakukan perbaikan. Namun, mantan bomber Timnas Malta ini menyoroti padatnya jadwal PSIS.
"Sebelum datang, saya sudah melihat bagaimana tim PSIS bermain. PSIS memiliki banyak pemain bagus dan berpengaman. Pemain bagus ini yang coba kita maksimalkan, seperti halnya pada babak kedua tadi ada improvisasi permainan," tutur Gilbert.
"Namun saat ini yang jadi problem adalah bagaimana mengatur dan menjaga stamina pemain, karena tiga game terakhir jaraknya sangat pendek. Kita juga masih harus melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lainnya," lanjut pelatih berlisensi UEFA Pro ini.
1. Perubahan Posisi Dewangga dan Syukuri Hasil
Dalam laga ini, PSIS juga melakukan perubahan menarik. Ketika memasukkan Delvin berbuah assist, Gilbert juga melakukan perubahan posisi.
Gilbert memasukkan Brandon Scheunemann untuk dipasangkan dengan Wahyu Prasetyo. Sementara Alfeandra Dewangga digeser ke sektor tengah.
Gilbert pun menjelaskan keputusan itu. Gilbert melakukan perubahan di tengah babak kedua karena melihat potensi lain yang dimiliki Dewangga.
"Di tengah pertandingan saya melihat Dewa bermain cukup cepat. Jadi, saya mendorong Dewa ke depan supaya PSIS bisa bermain lebih cepat. Sementara Brandon saya tarik ke belakang karena dia memiliki kekuatan yang lebih," jelas Gilbert.
Sementara itu, bek PSIS, Bayu Faqri, menuturkan hasil imbang ini sejatinya tak sesuai dengan target tim. Namun melihat jalannya laga, raihan satu poin tetap harus disyukuri.
Dalam laga ini, Bayu Faqri yang menempati posisi bek kiri dibuat kerja keras. Ada Muhammad Toha serta Vidal dan Fergonzi yang kerap melakukan kombinasi dalam permainan.
"Ini bukan hasil yang kita inginkan, tapi tetap patut kita syukuri. Kita sudah kerja keras dalam pertandingan. Sekarang kita fokus untuk pertandingan selanjutnya," ucapp Bayu Fiqri.
Kegagalan meraih kemenangan membuat PSIS harus merelakan posisi delapan ke tangan Bhayangkara FC. Matias Mier dkk. mengoleksi 35 poin atau sama dengan PSIS setelah mengalahkan Borneo FC 3-1.
Bhayangkara berhak atas posisi delapan karena unggul head to head atas PSIS.
Posisi PSIS di klasemen sementara Liga 1 2022/2023 bisa turun lagi jika Persis Solo menang atas Bali United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Senin (27/2/23) nanti.