Bolivia Pilih Lawan Lain, PSSI Kesulitan Cari Lawan Tangguh di FIFA Match Day?
INDOSPORT.COM - Direktur teknik PSSI, Indra Sjafri terus berupaya melakukan koordinasi terkait calon lawan Timnas Indonesia pada FIFA match day pada 20-28 Maret 2023. Itu karena satu negara incaran yakni Bolivia dipastikan tidak bisa jadi lawan skuad Garuda.
Sebelumnya, Bolivia bersama Tajikistan jadi kandidat untuk jadi lawan Timnas Indonesia. Tapi, Bolivia tidak memberikan respons dan memilih bertanding melawan Arab Saudi dan Uzbekistan.
Dengan demikian, tersisa Tajikistan yang jadi calon lawan. PSSI pun berusaha mencari lawan pengganti dengan kualitas tinggi atau setara Bolivia.
Indra Sjafri mengatakan, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menginginkan lawan yang tangguh, minimal berada di di atas 100 ranking FIFA seperti Curacao yang jadi lawan tahun lalu.
"Kemarin itu bukan sudah oke, tapi yang berkomunikasi. Tapi Bolivia ada tawaran dari Arab Saudi. Penggantinya belum ada bocoran, karena lebih baik pasti dulu baru kita umumkan," kata Indra Sjafri.
"Coach Shin ingin dengan tim yang memang kualitasnya lebih baik. Maksudnya ya ranking FIFA gak terlalu di bawah,"
"Mungkin sekitar itu (contoh Curacao) keinginan kita, tapi kan sampai saat ini belum dapat siapa yang benar benar jadi lawan," imbuhnya.
Indra Sjafri menjelaskan, mengundang negara yang punya peringkat bagus, mulai dari 1-80 memang tidak mudah. Pasti ada negosiasi harga karena ada bayaran, seperti halnya yang dilakukan ketika Indonesia melawan Curacao tahun lalu.
Saat ini, Tajikistan menempati urutan 108 FIFA jadi tidak terlalu sulit melakukan komunikasi. Sedangkan Bolivia berada di peringkat 82 FIFA, jadi PSSI harus mengeluarkan match fee yang tidak sedikit.
"Ini lagi kita atur, apakah kita main FIFA Match Day di dalam negeri atau di luar negeri. Ini lagi diurus karena memang enggak gampang ya kita melakukan FIFA Match Day," ucap Indra Sjafri.
1. Butuh Lawan Tangguh
Timnas Indonesia butuh lawan tangguh agar bisa menguji kualitas pemain. Jika menang, maka poin yang diperoleh pun cukup banyak sehingga bisa mengangkat peringkat di ranking FIFA.
"Sebenarnya kan tujuan dari FIFA Match Day itu ada dua, peringkat dan peningkatan kualitas tim. Jadi kalau setiap saat kita hanya bermain lawan tim di bawah kita, manfaatnya kita hanya menang, cuma poinnya sedikit,"
"Tapi kalau main dengan tim di atas kita, poinnya lebih baik kan," tutur Indra Sjafri.
Lebih lanjut, Direktur Teknik PSSI itu menyampaikan, keputusan akhir terkait tim mana yang jadi lawan Timnas Indonesia berada di tangan Shin Tae-yong. PSSI hanya membantu membangun komunikasi dengan negara incaran.
"Itu yang memutuskan siapa yang akan dilawan itu pelatih kepala Timnas. PSSI selalu berkomunikasi, kami sebagai wakil dari PSSI di bidang teknik, selalu berdiskusi dengan coach Shin, kira-kira siapa lawan yang paling pas untuk kita," jelasnya.
Berdasarkan hasil diskusi dengan Shin Tae-yong, Indra Sjafri menjelaskan bahwa mereka merancang uji coba itu karena prestasi Timnas Indonesia sedikit turun di Piala AFF 2022 lalu. Skuad Garuda tersingkir di semifinal AFF 2022.
Selain itu, Indra berharap dalam FIFA match day Maret nanti, Timnas Indonesia sudah diperkuat oleh beberapa pemain naturalisasi tambahan seperti Shayne Pattynama dan Sandy Walsh.
Saat ini, Timnas Indonesia berada di posisi ke-151 FIFA. Kemenangan pada laga uji coba internasional sangat dibutuhkan untuk mendongkrak peringkat.
Pada pertandingan persahabatan FIFA sebelumnya, pada September 2022 lalu, Timnas Indonesia dua kali melawan tim peringkat 84 FIFA yakni Curacao. Semua laga dimainkan di Tanah Air dan skuad Garuda menang dengan skor 2-1 dan 3-2.