Banyak Tim Non Premier League di 8 Besar Piala FA, Kapan Kali Terakhir 'Underdog' jadi Juara?
INDOSPORT.COM - Piala FA musim 2022/2023 sudah memasuki babak perempat final alias delapan besar dan banyak hal menarik yang patut disimak.
Yang paling utama jelas eksistensi nyata para klub non kasta teratas Liga Inggris alias Premier League.
Terdapat empat tim dari divisi bawah dengan Championship (kasta kedua) mengirim tiga wakil dalam bentuk Burnley, Sheffield United, plus Blackburn Rovers.
Sedangkan kasta keempat yakni League Two dengan bangga diwakili oleh Grimsby Town, kesebelasan yang sudah tidak menembus divisi teratas sejak 1948.
Fenomena ini terbilang sangat jarang terjadi bahkan di Piala FA dimana giant killing adalah pemandangan biasa.
Terakhir kali ada empat tim non Premier League di perempat final Piala FA adalah pada 2007/2008 lalu dimana ada Barnsley, Cardiff City, Bristol Rovers, dan West Brom membuat kejutan.
Dengan berjumpanya Sheffield dan Blackburn, maka dipastikan divisi bawah sudah punya satu tempat di semifinal.
Untuk itu para favorit dari Premier League wajib macam Manchester United, Manchester City, Fulham, dan Brighton and Hove Albion pantang untuk jemawa.
Keempatnya memang lebih diunggulkan untuk bisa mengangkat trofi Piala FA, kompetisi sepakbola tertua di dunia, namun bukan berarti keunggulan mereka absolut. Bukan sekali dua kali saja para underdog dari divisi gurem muncul sebagai juara.
Meski fenomena tersebut belum lagi terulang sejak Premier League menjadi format Liga Inggris, namun bisa saja musim ini jadi yang pertama. Mari kita tengok empat edisi terakhir Piala FA yang dimenangi oleh tim divisi bawah.
1. 1. West Brom (1931)
Musim 1930/1931 tidak akan pernah lekang dalam memori fans West Brom. Tidak hanya sukses meraih promosi dari Divisi 2 ke Divisi 1 sebagai runner-up liga, namun mereka juga menjadi kampiun Piala FA.
Perjalanan The Baggies dimulai sejak putaran ketiga dan itupun sudah harus menjalani cobaa sulit. Butuh tiga kali pertandingan sebelum mereka dapat melewati hadangan Charlton Athletic yang sama-sama dari Divisi 2.
Tottenham Hotspur dan Portsmouth jadi korban West Brom berikutnya dengan masing-masing dapat ditumbangkan dengan satu laga saja. Replay harus dijalani lagi saat jumpa Wolverhampton di putaran keenam namun tenaga mereka tidak habis untuk menghabisi Everton di semifinal.
Birmingham City yang merupakan tim Divisi 1 kemudian menjadi lawan di partai puncak. Hanya saja The Blues saat itu adalah tim papan bawah sehingga mungkin jarak kekuatan bukan sesuatu yang terlalu jomplang.
Dua gol dari William 'Ginger' Richardson hanya sekali bisa dibalas oleh Joseph Bradford di hadapan 92.406 penoton di Wembley. West Brom kemudian mengklaim titel Piala FA mereka dalam sejarah.
2. Sunderland (1973)
Butuh 42 tahun sebelum keajaiban tim divisi bawah menjadi juara Piala FA terulang setelah West Brom di 1931. Kali ini Sunderland yang menjadi lakon utamanya.
Di Divisi 2, The Black Cats punya kampanye yang lumayan oke meski tidak bisa mendapatkan promosi ke kasta teratas Liga Inggris usai hanya mampu mengamankan finis di peringkat keenam.
Sebagai gantinya, takdir membuat mereka menjadi tim nomor satu di Piala FA. Di semifinal dan final Sunderland mampu menggebuk dua tim yang lebih tinggi yakni Arsenal dan Leeds United.
The Gunners disingkirkan di empat besar dengan skor 2-1. The Whites juga demikian setelah gol tunggal John Porterfield sudah cukup membuat Sunderland menjadi juara.
Sayangnya Sunderland setelah itu tidak pernah lagi menjadi kampiun Piala FA pasca 1973. Di 1992 mereka sempat kembali menjejak final namun tumbang di tangan Leeds yang sukses membalas dendam.
2. 3. Southampton (1976)
Hanya berselang tiga tahun usai kejutan yang dilakukan oleh Sunderland, Southampton membuat bangga Divisi 2 dengan menjuarai Piala FA 1975/1976.
Tidak main-main, The Saints menjegal Manchester United di partai puncak yang disaksikan 100.000 pasang mata yang memadati tribun Wembley.
United saat itu memang merupakan tim promosi di Divisi 1 namun The Red Devils tetaplah tim besar dengan skuad yang kuat. Di akhis musim mereka bisa menjadi tim peringkat tiga di bawah Liverpool dan Queens Park Rangers.
Dipimpin Tom Docherty sebagai manajer, Manchester United diperkuat Alex Stepney, Martin Butchan, Steve Coppel, hingga Stuart Pearson namun Southampton tidak gentar.
Sebiji gol dari Robert Stokes sudah cukup untuk membawa pulang trofi Piala FA ke The Dell, markas Southampton sebelum pindah ke St. Mary's pada 2001 silam.
4. West Ham United (1980)
Benar jika West Ham United sudah puasa gelar selama lebih dari dua dekade namun mereka berhak berbangga dengan rekor yang satu ini.
The Hammers merupakan timnon kasta teratas Liga Inggris terakhir yang bisa menggondol Piala FA tepatnya pada 1980. Kala itu lawan mereka di final adalah Arsenal asuhan Terry Neil.
Tapi [erjuangan terberat mereka adalah saat harus berjumpa Everton di semifinal dan The Toffees yang merupakan tim Divisi 1 harus ditaklukkan melalui replay.
Di partai kedua skor 0-0 bertahan hingga menit ke-94 sebelum Alan Devonshire memecah kebuntuan bagi West Ham namun Robert Lathcford dapat menyamakan skor sepuluh menit kemudian.
Frank Lampard Sr, ayah dari legenda Chelsea Frank Lampard, kemudian menjadi pahlawan kemenangan West Ham dengan mencetak gol emas di menit pamungkas babak tambahan waktu.