Sibuk Tangani Timnas U-23, Indra Sjafri Pastikan FIFA Match Day Tak Terganggu
INDOSPORT.COM - Direktur Timnas Indonesia, Indra Sjafri memastikan FIFA match day pada 20-28 Maret 2023 tetap berjalan sesuai rencana. Dia mengatakan hal itu akan diurus oleh Badan Tim Nasional (BTN).
Meski kini sibuk tangani Timnas Indonesia U-22 untuk persiapan SEA Games 2023, Indra Sjafri menjelaskan komunikasi dengan negara incaran terus dilakukan.
Kini tersisa Tajikistan yang jadi kandidat, setelah Bolivia memilih bertanding melawan Arab Saudi dan Uzbekistan.
BTN yang akan mengurus FIFA match day pada akhir bulan depan. Tapi, Indra Sjafri belum memastikan negara mana yang jadi penantang.
"Sekarang teman-teman mungkin sudah tahu ada Badan Tim Nasional yang benar-benar mengurus semua tim nasional," bukanya.
"Meski demikian pasti ada koordinasi dengan departemen teknik dan pengurus baru. Untuk FIFA match day ini sedang ada komunikasi antara PSSI dan negara terkait," imbuhnya.
"Saya coba cek ulang dengan hubungan internasional bagaimana komunikasi terakhirnya (untuk lawan Tajikistan)," tambah pelatih 60 tahun itu.
Untuk FIFA match day nanti, PSSI akan lakukan komunikasi dengan klub untuk pemanggilan pemain. Pasalnya, pertandingan tunda Liga 1 kabarnya akan dimainkan pada periode tersebut.
Tak hanya itu, komunikasi dengan klub perlu dilakukan karena banyak klub kehilangan pemain karena dipanggil ke Timnas U-20 dan U-22 untuk SEA Games 2023.
"Ini yang harus saya komunikasikan, sebagai pelatih SEA Games dan Dirtek. Mewakili coach Shin saya akan coba komunikasi tentang 20-28 Maret yang ada FIFA match day nanti," jelas Indra Sjafri.
1. Mencari Lawan Tangguh
"Apalagi saya mendengar dari LIB karena banyaknya pertandingan tertunda, ada sembilan laga, itu akan dilaksanakan pada saat FIFA match day kalau tak salah. Ini yang harus didiskusikan dengan teman teman klub Liga 1," tuntasnya.
Untuk FIFA match day, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menginginkan lawan yang tangguh, minimal berada di di atas 100 ranking FIFA seperti Curacao yang jadi lawan tahun lalu.
Indra Sjafri menjelaskan, mengundang negara yang punya peringkat bagus, mulai dari 1-80 memang tidak mudah.
Pasti ada negoisasi harga karena ada bayaran, seperti halnya yang dilakukan ketika Indonesia melawan Curacao tahun lalu.
Timnas Indonesia butuh lawan tangguh agar bisa menguji kualitas pemain. Jika menang, maka poin yang diperoleh pun cukup banyak sehingga bisa mengangkat peringkat di ranking FIFA.
Direktur Teknik PSSI itu menyampaikan, keputusan akhir terkait tim mana yang jadi lawan Timnas Indonesia berada di tangan Shin Tae-yong. PSSI hanya membantu membangun komunikasi dengan negara incaran.