Diremukkan Liverpool Berkeping-keping, Ini 4 Dosa Besar Manchester United
INDOSPORT.COM – Ini dosa besar Setan Merah kala diremukkan The Reds di laga Liga Inggris antara Liverpool vs Manchester United pada Minggu (05/03/23) di Anfield.
Laga Liga Inggris antara Liverpool vs Manchester United ini berakhir dengan skor mencengangkan, yaitu 7-0 bagi kemenangan pasukan Jurgen Klopp.
Tujuh gol The Reds dilesakkan oleh Cody Gakpo (43’, 50’), Darwin Nunez (47’, 75’), Mohamed Salah (66’, 83’), dan Roberto Firmino pada menit ke-88.
Lantas apa kesalahan besar Manchester United yang dinakhodai oleh Erik ten Hag saat dibantai oleh Mohamed Salah cs tujuh gol tanpa balas itu? Simak ulasannya.
Sudah Kocar-kacir dari Awal
Manchester United tidak berbuat banyak untuk bisa mengurangi tekanan yang diberikan The Reds sejak awal dan malah bermain dengan gaya yang sama meskipun telah ketinggalan gol.
Taktik yang dipasang Ten Hag itu memang tidak membuahkan hasil dan malah membuat tim asuhan Jurgen Klopp mendominasi laga dengan berbagai peluang selama 30 menit.
Starting Line-up Kurang Tepat
Pemilihan starting line-up bisa menjadi alasan mengapa Manchester United dinilai bak tidak bisa berbuat apa-apa dalam pertandingan ini.
Liverpool dipastikan bakal memegang bola mengingat mereka juga bermain di Anfield dan Erik ten Hag seharusnya memasang Aaron Wan-Bissaka di bek kanan, bukan Diogo Dalot.
Pasalnya, Aaron Wan-Bissaka lebih berkarakteristik bertahan sehingga dirinya lebih jago dalam mengeliminasi serangan Liverpool.
1. Terlalu Temperamental
Ketinggalan gol cukup banyak melawan Liverpool, yang berstatus sebagai rival abadi, sekaligus gagal mencetak peluang pastinya membuat pemain Manchester United frustrasi.
Legenda Manchester United, Garry Neville, bahkan menyebut pemain Setan Merah itu sebagai ‘anak sekolahan yang emosian’ saat sudah ketinggalan dua gol di babak pertama.
Luke Shaw hampir terlibat perkelahian dengan Darwin Nunez, Bruno Fernandes yang juga terlihat temperamental, dan Scott McTominay yang beruntung bisa menghindari kartu merah.
Hal ini sudah menandakan bahwa tim asuhan Erik ten Hag ini sudah bermain tidak benar karena terlalu emosi yang lahir dari rasa frustrasi.
Pergantian Pemain Dipertanyakan
Banyak fans yang aslinya mempertanyakan keputusan pergantian pemain Erik ten Hag saat tertinggal 3-0 pada awal babak kedua.
Pasalnya, pelatih asal Belanda itu memasukkan Scott McTominay dan menarik keluar Fred pada menit ke-58 di tengah situasi Setan Merah butuh gol.
Sebagaimana diketahui, McTominay ini dinilai kurang layak tampil bagi Setan Merah, apalagi pria asal Skotlandia itu bisa dibilang gelandang pilihan terakhir di antara pemain yang berpengalaman.
Banyak fans Setan Merah yang mengecam mengapa manajer berusia 53 tahun tersebut tak memasukkan Marcel Sabitzer yang lebih agresif ketimbang McTominay.
Pada akhirnya, Manchester United menarik keluar Wout Weghorst, Lisandro Martinez, Casemiro, serta Marcus Rashford dan memasukkan Alejandro Garnacho, Tyrell Malacia, Sabitzer, beserta Anthony Elanga.
Namun, perubahan pergantian pemain tersebut juga tidak terlalu berdampak dan Manchester United malah tambah kemasukan lima gol di babak kedua.
Kekalahan 7-0 di Liga Inggris ini menjadi kekalahan terbesar Erik ten Hag selama menjadi pelaith dan bahkan juga menjadi kekalahan terbesar Man United kala melawan Liverpool.
Hasil ini memecahkan rekor kekalahan terbesar Manchester United atas Liverpool pada Oktober 1895 silam setelah dihajar dengan skor 7-1.