Aturan Naturalisasi di Liga 1 Jadi Polemik, Irfan Bachdim Unggah Pesan Menohok
INDOSPORT.COM – Pemain Persis Solo, Irfan Bachdim, mengunggah pesan menohok soal statusnya menyusul wacana pembatasan pemain naturalisasi di Liga 1.
Wacana pembatasan pemain naturalisasi di Liga 1 mencuat setelah PSSI menggelar agenda Sarasehan Sepak Bola Nasional bersama wakil klub Liga 1 dan Liga 2, Sabtu (04/03/23).
Pada musim depan, ada regulasi baru yang mengatur dan membatasi kuota pemain naturalisasi menjadi maksimal dua pemain di setiap klub Liga 1.
Rencana itu menjadi kabar kurang mengenakkan bagi para pemain naturalisasi yang berkarier di Indonesia, bahkan pemain WNI keturunan tanpa jalur naturalisasi.
Sebelumnya, sejumlah pemain naturalisasi seperti Alberto Goncalves, Diego Michiels, Ezra Walian, hingga Marc Klok, melayangkan protes untuk mengkritisi rencana tersebut.
Terbaru, Irfan Bachdim yang sejatinya bukan pemain naturalisasi meski lahir dari keturunan Indonesia-Belanda juga ikut menyuarakan protes di akun resmi Instagram.
Dalam unggahan tersebut, Irfan Bachdim menulis perjalanan panjangnya bisa menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) meski sempat lama tinggal di Belanda.
Suami Jennifer Bachdim tersebut sudah bangga menjadi orang Indonesia sejak tinggal di Negeri Kincir Angin. Dia kemudian memilih jadi WNI ketika memasuki usia 17 tahun.
Bukan hanya itu, mantan pemain Bali United tersebut juga menceritakan saat-saat dirinya memulai karier sepak bola di Indonesia hingga akhirnya dipanggil untuk membela Timnas Indonesia.
Setelah itu, Irfan Bachdim mulai angkat bicara untuk menyoroti rencana pembatasan kuota pemain naturalisasi yang terkesan terlalu diskriminatif.
1. Irfan Bachdim: Mengapa Mereka Berbeda?
"Sekarang saya akan berbicara tentang peraturan yang mungkin akan terjadi di liga kita musim depan. Mungkin ada orang seperti saya yang berdarah Indonesia dan sangat bangga menjadi orang Indonesia. Kenapa kita berbeda sekarang?" tulis Irfan Bachdim.
"Kemudian ada pemain yang menikah dengan perempuan Indonesia dan punya anak Indonesia, kenapa mereka berbeda?" katanya.
"Mungkin ada pemain yang sudah lama tinggal di Indonesia dan mencintai negara kita, membantu sepak bola kita, dan diberikan paspor Indonesia, kenapa mereka berbeda?" lanjut Irfan Bachdim.
Irfan Bachdim menutup unggahannya dengan menyatakan bahwa semua orang yang lahir dan besar di luar negeri, tetapi memilih paspor Indonesia, layak mendapat status yang sama, yakni warga negara Indonesia.
“Kita semua yang lahir dan besar di dalam atau di luar Indonesia dan memiliki paspor Indonesia adalah orang Indonesia!” demikian pernyataan Irfan Bachdim.
Unggahan Irfan Bachdim ini sontak mendapatkan 40 ribu lebih tanda ‘like’ dan ratusan komentar dari sejumlah penggemarnya.
Komentar yang sama menyatakan peraturan naturalisasi tidak adil untuk para pemain keturunan maupun pemain luar negeri yang memilih jadi orang Indonesia.
@en****: “I agree with you Irfan. Tolak peraturan unfair tentang pemain naturalisasi di liga kita musim depan!.”
@ra.yyan****: “Para pemilik klub dan pssi menganggap pemain Indonesia keturunan ataupun naturalisasi berbeda dari pemain lokal. Makanya aturan itu untuk keseimbangan dan kesetaraan kekuatan klub. Tapi alih" Alsan untuk pemain lokal yg murni dapt kesempatan sangat di sayangkan. Harusnya pemain lokal maupun naturalisasi atau darah keturunan harus bersaing secara sehat untuk dapat kesempatan.”
@achmad****: “Katanya "say no to Racist". Ketika menang dibilang "Darah Indonesia" ketika kalah dianggap "Naturalisasi.”
@abdulrohman****: “Pemain naturalisasi di permasalahkan,tapi pemain asing di tambah kuotanya.”
@ady5****: “WNN. Baru lagi. Warga negara naturalisasi. Lah mboh lah. Mumet mikir sepak bola Indonesia. Kebanyakan aturan tapi hasil tetep sama.”
@carmaxx.indon****: “Wow...Jiwa patriotisme dan nasionalis yg mulai pudar dan langka...tp kamu masih punya itu. Proud of you.”