Fans Sampai Heran, Alasan Marc Cucurella Jadi Man of The Match di Laga Chelsea vs Dortmund
INDOSPORT.COM – Bek kiri Marc Cucurella dipilih sebagai pemain terbaik pada leg kedua 16 besar Liga Champions Chelsea vs Dortmund, Rabu (08/03/23) dini hari WIB.
Berlangsung di Stadion Stamford Bridge, Chelsea sukses mengembalikan agregat menjadi 2-1 usai mengalahkan Borussia Dortmund dengan skor 2-0.
Dua gol kemenangan tuan rumah dicetak oleh Raheem Sterling pada menit ke-43 dan Kai Havertz pada menit ke-53 lewat tendangan penalti.
Dengan kemenangan tersebut, The Blues berhak untuk melaju ke babak 8 besar atau perempat final Liga Champions 2022-2023.
Pada pertandingan melawan Borussia Dortmund, seluruh pemain Chelsea tampil begitu mengesankan termasuk Marc Cucurella.
Hal itu tak lepas dari keputusan Graham Potter untuk kembali menggunakan sistem tiga bek dalam formasinya.
Cucurella dipilih untuk menjadi bek kiri, bersama Kalidou Koulibaly di bek tengah dan Wesley Fofana di bek kanan.
Di depan mereka bertiga, ada Reece James, Enzo Fernandez, Mateo Kovacic dan Ben Chilwell mengisi lini tengah.
Sementara Sterling, Havertz, dan Joao Felix ditugaskan untuk menjadi andalan di lini depan Chelsea.
Kendati demikian, Marc Cucurella justru dipilih sebagai pemain terbaik pada laga Chelsea vs Dortmund, alih-alih memberikan penghargaan tersebut kepada pencetak gol Raheem Sterling atau Kai Havertz.
1. Marc Cucurella Jadi Pemain Terbaik
Melansir catatan Fotmob, performa Marc Cucurella pada pertandingan Chelsea vs Borussia Dortmund dapat dikatakan tidak terlalu mencolok.
Jika dilihat dari cara bertahan, pemain berusia 24 tahun itu hanya sekali melakukan sapuan dan intersepsi sebanyak empat kali.
Bahkan, dia juga tidak cukup hebat dalam melakukan duel. Dari lima duel secara keseluruhan hanya dua di antaranya berhasil dilakukan.
Sementara saat membangun serangan, akurasi umpan Cucurella tidak terlalu tinggi karena dari 43 umpan secara keseluruhan, hanya 35 yang berhasil mencapai target.
Kendati demikian, hal yang membuatnya pemain terbaik di laga ini adalah usahanya dalam mengirimkan umpan ke sepertiga akhir lawan.
Berdasarkan catatan tersebut, Cucurella mampu melepaskan 8 umpan ke sepertiga akhir lawan, lebih banyak dari seluruh rekan satu timnya termasuk Enzo Fernandez.
Raihan ini tentu sangat berarti bagi Cucurella setelah dirinya gagal bersinar di Liga Inggris. Sementara itu, Kai Havertz yang berhasil menjadi penentu kemenangan Chelsea juga turut menampilkan performa mengesankan.
Bermain selama 90 menit, Havertz mampu menyelesaikan 100 persen dribel dan memenangkan seluruh takel.
Selain itu, dia juga memenangkan tujuh duel sekaligus sukses mengembalikan penguasaan bola sebanyak tujuh kali.
Dengan mengalahkan Borussia Dortmund di Liga Champions, kini Graham Potter telah melepaskan sejumlah tekanan sebagai pelatih Chelsea.
Sumber: Fotmob