Tiga Musim Rajai Liga 1, Teco Bicara Bernardo Tavares dan Kesalahan Bali United
INDOSPORT.COM - Pelatih Bali Unted, Stefano Cugurra Teco, legawa tak bisa melanjutkan dominasinya di Liga 1 2022/2023.
Ada banyak kesalahan yang dilakukan Bali United hingga Bernardo Tavares berpotensi juara bersama PSM Makassar.
Teco membuat rekor luar biasa ketika mencatatkan tiga gelar Liga 1 secara beruntun. Teco membawa Persija Jakarta jadi juara Liga 1 2018 serta Bali United pada Liga 1 2019 dan Liga 1 2021/2022.
Musim ini memang belum selesai. Namun secara matematis Bali United sudah tak bisa mengejar PSM Makassar. Mereka terpaut 18 poin dengan sisa empat pertandingan.
Artinya, setelah tiga musim, Liga 1 akan memiliki pelatih baru untuk meraih gelar. Kandidat terkuat diduduki pelatih asal Portugal, Bernardo Tavares, yang sudah mengoleksi 66 poin dari 30 pertandingan.
Teco cukup legawa menerima kenyataan bahwa dia dan timnya tak bisa jadi juara lagi. Bali United tak bisa mengikuti jejak Johor Darul Takzim yang menjadikan Liga Malaysia layaknya "liga petani" yang gelarnya dibajak sendiri.
"Saya pikir ini situasi normal di sepak bola. Tidak ada tim yang setiap musim bisa juara. Begitu juga dengan pelatih, tidak ada pelatih yang setiap tahun bisa juara," kata Teco.
Menurut Teco, kegagalan meraih gelar musim ini bukan sekadar disebabkan tim lain punya kualitas bagus. Menurutnya, Bali United melakukan banyak kesalahan sendiri di sepanjang putaran kedua.
Bali United membuat kesalahan besar setiap berjumpa tiga tim teratas, mulai PSM Makassar, Persib Bandung dan Persija Jakarta. Mereka bisa memimpin pada babak pertama, namun selalu kecolongan pada babak kedua.
"Seharusnya kita bisa menang melawan tim papan atas, seperti Persija, Persib dan PSM pada putaran kedua. Ketika kita tidak bisa menang, pasti mereka memiliki poin yang lebih di atas kita," tutur Teco.
1. Bali United Kurang Beruntung
Teco melihat Bernardo Tavares sebagai sosok yang membawa PSM tampil konsisten. Dalam dua perjumpaan musim ini, Bali United kalah 0-2 di Parepare dan imbang 2-2 di Bantul.
"Sekarang tim paling konsisten adalah PSM. Kemungkinan besar, ketika tetap konsisten, dia (Tavares) dan tim PSM akan juara," papar Teco.
Teco ogah berkomentar banyak terkait kejutan PSM bersama Bernardo Tavares di Liga 1 2022/2023. Dengan skuad yang tak dipenuhi pemain bintang, PSM menjadi tim yang super sulit untuk dikalahkan.
Teco pun menyebut bahwa Bali United musim ini benar-benar dijauhi dewi fortuna. Ada banyak ketidakberuntungan yang bisa disaksikan di banyak pertandingan.
"Saya tidak bisa bicara karena saya tidak bekerja di sana. Tapi saat main melawan mereka (putaran kedua), kita main di tempat netral, di Bantul, kita sudah menang 2-0, seharusnya lebih siap bertahan agar tidak kebobolan," jelas Teco.
"Dalam posisi unggul 2-0, kita punya dua shooting, tapi kena tiang. Jadi, tidak hari ini saja (melawan Madura United) kena tiang. Lalu mereka shooting dan kena tangan bek kita (Haudi), penalti. (Musim ini) tidak ada faktor keberuntungan," lanjut Teco.
Dalam beberapa partai terakhir, Teco bersama Bali United pilih membuat kebijakan dengan memainkan para pemain muda minim pengalaman, seperti I Gede Agus Mahendra (20 tahun), Rahmat Arjuna (18 tahun), I Made Tito Wiratama (19 tahun) dan I Kadek Arel Priyatna (17 tahun).
Inilah musim perdana mereka berada di skuad senior setelah sebelumnya bergabung di tim Bali United U-18 dan U-20. Ternyata, mereka bisa mengimbangi para seniornya.
Kini, Tito dan Kadek Arel sukses memikat Shin Tae-yong. Keduanya dipanggil mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia U-20 di Jakarta dan Korea Selatan.
Informasi yang didapat sumber INDOSPORT.com, I Gede Agus Mahendra juga akan dapat kesempatan mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-22 proyeksi SEA Games 2022. Para pemain muda tersebut disiapkan untuk Liga 1 2023/2024.
Baca berita sepak bola dan olahraga lainnya di Google News