Sarasehan dengan Asprov, PSSI Tawarkan 11 Program dan Fokus Benahi Pembinaan Usia Dini
INDOSPORT.COM - PSSI mengadakan sarasehan dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) pada Minggu (19/03/23) di Hotel Le Meridien, Jakarta. Dalam forum itu disepakati fokusnya adalah membenahi pembinaan usia dini.
Ini merupakan sarasehan kedua, setelah sebelumnya PSSI melakukan pertemuan dengan klub Liga 1 dan Liga 2 pada awal bulan ini di Jawa Timur.
"Sarasehan itu apa? Kita ingin mendengar apa permasalahan sepak bola yang ada di provinsi," ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Erick Thohir menyampaikan, pembinaan usia dini harus digalakkan mulai kategori usia 9 tahun. Dengan demikian, target besar PSSI pada 2034 bisa tercapai.
"Kita punya mimpi bersama. Tidak mudah tapi kita harus berani. Contoh, pembinaan usia dini harus dimulai dari usia 9 tahun, karena target persiapan event-event di tahun 2034 harus dari usia itu," tutur Ketum PSSI.
"Itu salah satu program yang tadi kita diskusikan dengan Asprov. Kemudian, untuk jangka pendek. Kita lakukan turnamen Liga 2 dan 3 ketika Liga 1 mulai. Liga 1 formatnya agak berbeda sedikit," ungkapnya.
PSSI mempunyai rencana strategis yang tertuang dalam visi PSSI 2045. Ada 4 fase menuju itu, yaitu pemulihan (tahun 2023), pengembangan (tahun 2024-2028), performa (2028-2034), keemasan (2034-2045).
Kemudian untuk target pembinaan yakni mengadakan kompetisi usia muda, grassroot putra dan putri. Soeratin dan lalu Elite Pro Academy Liga 1 dan 2. Pembinaan wasit juga menjadi perhatian.
FIFA telah menyampaikan ke PSSI agar wajib menjalankan 21 program mulai dari kompetisi putra dan putri, timnas putra dan putri yang aktif, kompetisi usia muda (putra dan putri), timnas usia muda (putra dan putri) yang aktif, IT registration and competition management system yang aktif dan update.
Lalu dilanjutkan dengan program untuk mempromosikan dan mengembangkan perwasitan, membuat inisiatif lainnya, program safeguarding, mengintegrasikan prinsip anti diskriminasi, membuka budaya kepatuhan, melawan segala bentuk manipulasi pertandingan, melawan segala bentuk doping dan mengurangi aktivitas perusakan lingkungan.
1. Program Usia Dini PSSI
Selanjutnya, menyediakan sistem penyelesaian sengketa pemain/pelatih lokal, memenuhi syarat minimum untuk kontrak pemain profesional.
Menyediakan lingkungan yang aman bagi peserta dan penonton pada saat pertandingan, dan mengimplementasikan inisiatif apapun selain yang sudah disebutkan untuk meningkatkan kualitas tata kelola di PSSI.
Pada sarasehan hari ini, PSSI menawarkan 11 program untuk Asprov diantaranya, Liga 3 Provinsi, kompetisi usia muda Soeratin U-17 dan U-14, grassroot putra dan putri (U-9, U-10, U-11, U-12), kompetisi usia muda putri (Pertiwi U-14), Piala Pertiwi (amatir putri senior), melakukan update registrasi (pemain, pelatih, wasit dalam sistem PSSI).
Lalu melakukan kursus kepelatihan minimum 2 kategori (PSSI D dan AFC/PSSI C), melakukan kursus wasit minimum 2 kategori (PSSI C3 dan C2), organisasi yang aktif, sistem organisasi yang terukur (badan yudisial, komite audit, dan kepatuhan), perapihan administrasi keanggotaan PSSI.
"Semua itu kami diskusikan dengan Asprov, banyak masukan dari mereka, kemudian kita mencari solusi bersama-sama," tutup Erick.
Baca berita sepak bola dan olahraga lainnya di Google News