3 Alasan Mateo Kovacic Bakal Jadi Kunci Scudetto AC Milan Musim Depan

INDOSPORT.COM – AC Milan wajib datangkan Mateo Kovacic, lantaran sang pemain berpotensi besar jadi kunci keberhasilan Rossoneri raih scudetto Liga Italia musim depan.

Nama Mateo Kovacic sendiri memang tengah jadi sorotan beberapa waktu terakhir, lantaran sang gelandang disebut ingin segera hengkang dari klubnya saat ini, Chelsea.

Menariknya, Mateo Kovacic disebut ingin kembali ke Liga Italia dan memperkuat AC Milan yang notabene rival dari mantan klubnya, Inter Milan.

Dilansir dari Football365 via Pianeta Milan, kabarnya Mateo Kovacic sudah bertemu dengan perwakilan AC Milan dan menawarkan dirinya kepada pihak Rossoneri.

Pemain asal Kroasia itu menyodorkan dirinya ke AC Milan saat Rossoneri melawat ke London untuk menghadapi Tottenham Hotspur di ajang Liga Champions beberapa waktu lalu.

Saat leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Tottenham berlangsung, ternyata Paolo Maldini dan Ricky Massara bertemu dengan Kovacic.

Duo petinggi AC Milan tersebut dilaporkan bertemu dengannya di sebuah hotel di London. Di pertemuan itu lah, eks Inter Milan dan Real Madrid itu menyodorkan dirinya.

Pemain berusia 29 tahun itu menyodorkan dirinya karena kontraknya yang hanya tersisa setahun bersama Chelsea, yakni hingga 2024 mendatang.

Sejauh ini, klub asal London Barat itu belum menyodorinya perpanjangan kontrak, sehingga Mateo Kovacic terbuka untuk bergabung AC Milan.

Meski belum resmi bergabung, namun kehadiran Mateo Kovacic dengan segala potensinya diprediksi bakal membantu AC Milan kembali rajai Serie A Liga Italia.

Berikut INDOSPORT coba merangkum, tiga alasan mengapa Mateo Kovacic bisa jadi kunci AC Milan dalam meraih scudetto musim depan dan layak segera direkrut:

1. Mental Juara

Alasan pertama adalah mental juara yang dimiliki Mateo Kovacic. Seperti diketahui, pada musim ini skuad AC Milan sangat minim pemain dengan pengalaman juara.

Selain para eks juara Liga Italia musim lalu, hampir rata-rata pemain AC Milan saat ini hanyalah bintang muda yang minim raihan trofi.

Mungkin hanya Olivier Giroud dan Zlatan Ibrahimovic yang layak dikatakan sebagai pemain berpengalaman dalam hal juara di tim AC Milan.

Akan tetapi dengan usia keduanya yang sudah melewati 35 tahun, akan sangat riskan buat AC Milan jika terus memaksa mereka bermain reguler.

Oleh sebab itu, kehadiran Mateo Kovacic yang malang melintang juara di kompetisi domestik Liga Inggris dan Liga Spanyol, serta Liga Champions berpotensi mengembalikan lagi DNA juara AC Milan.

Serba Bisa
Selain dari sisi mentalitas, kemampuan Mateo Kovacic yang dapat memainkan lebih dari satu peran di lini tengah juga bakal mempermudah AC Milan untuk amankan scudetto musim depan.

Seperti diketahui, salah satu kelemahan AC Milan musim ini hingga mereka gagal bersaing di tangga juara Liga Italia adalah minimnya stok gelandang berkualitas.

AC Milan hanya mengandalkan Sandro Tonali, Brahim Díaz serta Ismaël Bennacer sebagai trio lini tengah mereka.

Andai ketiganya fit, tentu mudah buat AC Milan dalam meraih kemenangan. Namun jika ada salah satu yang harus absen, maka Stefano Pioli harus memutar otak untuk menyeimbangkan lini tengahnya.

Mateo Kovacic selain jadi central midfielder, dirinya juga bisa dimainkan sebagai Attacking Midfielder atau Deep Lying Playmaker yang sedikit bertahan.

Artinya, kehadiran Mateo Kovacic bisa menutup celah lini tengah AC Milan andai salah satu pilar penting mereka (Sandro Tonali, Brahim Díaz serta Ismaël Bennacer) absen dalam pertandingan.

2. Cocok dengan Skema Pioli

Alasan terakhir adalah kemampuan Mateo Kovacic yang tampaknya cocok dengan skema permainan Stefano Pioli.

Mateo Kovacic digambarkan sebagai gelandang dengan teknik menggiring bola yang luar biasa, serta sla satu pemberi umpan terbaik di Eropa.

Dengan kemampuan tersebut, Mateo Kovacic sangat cocok ditempatkan dalam skema 4-2-3-1 milik Stefano Pioli yang sudah jadi pakem AC Milan dua musim terakhir.

Mateo Kovacic akan bertindak sebagai pengatur serangan dan berdiri di belakang striker utama. Berkat visi bermain dan akurasi umpannya, para sayap AC Milan bisa lebih leluasa untuk melakukan penetrasi.

Selain itu, insting gol miliknya juga bakal membantu AC Milan terlepas dari situasi deadlock. Tembakan keras dari second line, bisa membawa AC Milan keluar dari tekanan pertahanan lawan.

Baca berita sepak bola dan olahraga lainnya di Google News