x

Pernah Apes dengan Trio Belanda, PSIM Soroti Regulasi Pemain Asing di Liga 2

Minggu, 26 Maret 2023 16:10 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Subhan Wirawan
Latihan tim Liga 2, PSIM Yogyakarta di Lapangan Kenari, Yogyakarta. (Foto: PSIM Yogyakarta)

INDOSPORT.COM - PSIM Yogyakarta enggan terpeleset dua kali berkaitan dengan regulasi pemain asing pada Liga 2 2023/2024. Pengalaman pahit dengan "trio Belanda" membuat PSIM lebih berhati-hati dengan kontrak pemain asing.

PSIM pernah mengawali kompetisi Liga 2 2018 dengan minus sembilan poin. Hal itu karena PSIM memiliki tunggakan gaji pemain asing musim 2011/2012.

Para pemain asing itu berasal dari Belanda, yakni Emile Linkers, Kristian Adelmund dan Lorenzo Rimkus. Ketiga nama ini membawa kasusnya ke FIFA hingga kemudian PSIM kalah dan dijatuhi sanksi pada tahun 2018.

Untung saja pada musim itu PSIM tampil luar biasa. PSIM mencatatkan 12 kemenangan, empat hasil imbang dan hanya kalah enam kali. PSIM lolos degradasi dengan menempati peringkat tujuh grup timur berbekal 31 poin.

Pengalaman pahit itu diingat-ingat PSIM sebagai pegangan menatap musim depan. PSIM juga turut mengingatkan hal yang sama kepada kontestan kasta kedua musim depan.

Baca Juga

"Kalau saya melihatnya positif, dalam artian, memakai pemain asing untuk meningkatkan kualitas Liga 2 (kasta kedua), membuat kompetisi menjadi lebih menarik, sehingga pada akhirnya secara komersial menjadi lebih menarik dan bisa dijual (ke sponsor),” 

“Cuma saya titip pesan, gaji pemain asing itu tidak kecil," kata Chief Executive Officer (CEO) PSIM, Bima Sinung Widagdo.

Baca Juga

Bima tak ingin pengalaman pahit pada tahun-tahun sebelumnya kembali terulang. Perekrutan pemain asing tak hanya melibatkan PSSI, namun juga FIFA.

Ketika ada masalah, terutama soal gaji pemain asing, perkara itu bisa ditangani langsung oleh FIFA. Situasi itu bisa mencoreng nama sepak bola Indonesia.

"Kemampuan finansial klub-klub Liga 2 itu berbeda-beda. Jangan sampai hal ini menimbulkan problem baru, misalnya klub hanya sanggup membayar satu dua bulan, setelah itu tertunggak dan kita berperkara di arbitrase internasional. Efeknya akan ke sepak bola nasional," ujar Bima Sinung.


1. Pendampingan Hukum soal Kontrak Pemain Asing di Liga 2

Latihan tim Liga 2, PSIM Yogyakarta di Lapangan Kenari, Yogyakarta. (Foto: PSIM Yogyakarta)

Beberapa klub kasta kedua menyuarakan pendampingan hukum dari PSSI terkait kontrak dengan pemain asing. Hal ini sebagai antisipasi keadaan force majeure pada musim depan.

Namun, ada pula yang meminta nominal subsidi atau nilai komersial dari operator kompetisi ke klub kasta kedua dinaikkan pada musim depan.

"Apakah itu nanti melalui kontribusi subsidi yang lebih besar, nanti kita bisa cari formulanya," jelas Bima Sinung.

"Mudah-mudahan sih bisa mendorong penonton untuk melihat dan meningkatkan penghasilan buat klub. Intinya kita positif, tapi perlu berhati-hati. Jangan sampai menimbulkan problem baru," lanjutnya.

Terkait rencana memaksimalkan regulasi satu pemain asing bebas dan satu pemain Asia, PSIM masih mempertimbangkan banyak hal.

Baca Juga

"Saya melihatnya, kalau satu klub pakai pemain asing, pasti yang lain akan pakai pemain asing. Pasti nggak mau kalah, tapi klub harus melihat kemampuan finansial masing-masing. Jangan memaksakan," papar Bima Sinung.

Andaikata kehadiran pemain asing diperlukan, nominal gaji harus dipertimbangkan. Selain kualitas yang bagus, nilai kontrak turut menjadi bahan pertimbangan.

Baca Juga

"Kalau memang mau pakai ya ambil yang levelnya untuk Liga 2, maksudnya yang kemampuannya di atas pemain lokal itu pasti, tapi ya jangan cari yang (level gaji) seperti klub-klub Liga 1," tegas Bima Sinung.

Regulasi pemain asing ini sudah dibahas saat sarasehan PSSI bersama stakeholder sepak bola nasional di Surabaya, 4 Maret 2023 lalu.

Musim depan, kompetisi kasta kedua yang diberi nama Liga Nusantara 2023/2024 juga tak akan ditangani PT Liga Indonesia Baru (LIB), tetapi akan dibentuk operator tersendiri.

Pembentukan operator ini diharapkan membuat kompetisi kasta kedua yang diikuti PSIM Yogyakarta tak akan terkena imbas andai ada masalah dengan Liga 1, seperti musim ini ketika ada Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga
PSIM YogyakartaLiga IndonesiaLiga 2

Berita Terkini