Polemik Israel Ditolak Main Piala Dunia U-20, Eks Asisten Luis Milla Angkat Bicara
INDOSPORT.COM – Polemik soal sebagian masyarakata Indonesia menolak timnas Israel main di Piala Dunia U-20 2023 juga mengundang reaksi mantan asisten Luis Milla, Bayu Eka Sari.
Kurang dari dua bulan jelang digelarnya Piala Dunia U-20 2023 (20 Mei-11 Juni), Indonesia sebagai tuan rumah dihadapkan dengan isu penolakan tim Israel U-20.
Penolakan atas Israel ini tidak hanya dari kalangan masyarakat biasa, tetapi juga sejumlah pejabat negara, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Buntut dari isu tersebut, drawing Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya digelar 31 Maret mendatang batal terlaksana. Panitia Lokal (LOC) sudah mendapatkan pemberitahuan dari FIFA.
Bayu Eka Sari, yang pernah menjadi asisten pelatih Luis Milla di Timnas Indonesia dan juga mantan pelatih RANS Nusantara FC, turut angkat bicara terkait masalah ini.
Melalui akun resmi Instagram-nya pada Minggu (26/03/23), Bayu Eka Sari mengatakan bahwa Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia adalah sebuah polemik yang harus diselesaikan bersama.
“Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia adalah sebuah polemik yang harus diselesaikan bersama,” tulis Bayu Eka Sari yang akrab disapa Bang Bes tersebut.
“Saya bisa mengerti dasar dari penolakan tersebut ada keamanan nasional di situ, ada amanat UUD (Undang-undang Dasar) 1945, ada juga solidatitas akan kekerasan yang masih terjadi di Palestina,” lanjutnya.
Dalam komentarnya, Bayu Eka Sari juga menekankan bahwa masyarakat Indonesia harus lebih bijak dalam menanggapi isu ini agar tidak menjadi bumerang bagi Indonesia sendiri.
Sebab kalau sampai Israel dicoret dari Piala Dunia U-20, bukan tidak mungkin Indonesia bakal menghadapi sanksi berat dari FIFA, termasuk terkena skors tidak bisa ikut ke event internasional.
1. Awas Rugikan Timnas Indonesia
Bayu Eka Sari merunut kembali proses Indonesia akhirnya bisa terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 setelah Kongres FIFA yang berlangsung di Sanghai pada 2019.
Saat itu, Indonesia terpilih sebagai tuan rumah setelah berhasil mengalahkan negara-negara lain Brasil, Uni Emirat Arab, dan Thailand.
“Tentunya ada benefit menjadi tuan rumah di event international tapi ada tanggung jawab di situ, tanggung jawabnya adalah menjamin keamanan seluruh peserta termasuk Israel,” ujar Bayu Eka Sari.
Di sisi lain, Israel melalui perjalanan yang tidak mudah untuk akhirnya bisa tampil pertama kalinya dalam sejarah di ajang Piala Dunia kelompok usia muda ini.
Israel lolos ke Piala Dunia U-20 setelah finish runner-up di Euro 2019 usai mengalahkan Prancis di semifinal. Mereka akhirnya kalah dari Inggris di final tapi ini cukup untuk mereka lolos ke Piala Dunia U-20.
“Ini merupakan pencapaian terbaik Israel selama mereka bergabung dengan konferedasi UEFA,” lanjutnya.
Berkaca pada hal tersebut, Bayu Eka Sari lantas meminta untuk digelar diskusi agar masalah ini tidak menimbulkan dampak berkepanjangan bagi sepak bola Indonesia pada masa depan.
“Menggelar event international itu penting tetapi menjaga kedamaian sosial dan politik dalam negeri tidak kalah penting. Harus segera ada diskusi dengan semua pihak terakhir agar ada solusi untuk semua,” lanjut Bayu Eka Sari.
“Kita harus lebih bijak dan dewasa dalam menanggapi isu ini karena kalau samapi akhirnya Israel dicoret atau piala dunia u-20 tidak jadi diselenggarkaan di Indonesia,” tegasnya.
“Jangan sampai politik ini malah merugikan Indonesiaa sebagai tuan rumah event international seperti Piala Dunia U-20,” lanjutnya.
“Kita harus lebih bijak dan dewasa dalam menanggapi isu ini karena kalau sampai akhirnya Israel dicoret atau Piala Dunia U-20 tidak jadi diselenggarkaan di Indonesia mungkin nanti ke depannya Indonesia tidak bisa ikut turnamen-turnamen international atau mau tidak bisa jadi tuan rumah international. Tentu ini adalah hal yang tidak kita inginkan,” tulis eks asisten Luis Milla, Bayu Eka Sari.