Liga 1: Kalah Telak dari Bali United, Kekhawatiran Arema FC Jadi Kenyataan

INDOSPORT.COM - Arema FC kembali menelan pil pahit dalam menjalani 2 jadwal Liga 1 yang sempat tertunda sepanjang pekan ini di Stadion PTIK Jakarta Selatan.

Peluang untuk meraup pundi-pundi poin bisa dikatakan gagal total. Lantaran dari 2 laga itu, Arema FC hanya meraup 1 angka dari hasil imbang.

Sementara saat melakoni jadwal ke-2 yang tertunda, tim dengan julukan Singo Edan justru tak mampu meraup poin apapun.

Situasi itu menyusul kekalahan 1-3 yang dialami Arema FC saat menghadapi Bali United di Stadion PTIK Jakarta, pada Senin (27/03/23) malam.

"Tentu saja, secara hasil kami jelas kecewa (atas kekalahan 1-3)," ucap Pelatih Arema FC, Joko Susilo dalam post-match press conference.

"Tapi kami harus respek, menghargai atas kerja keras semua pemain," pelatih yang menukangi PSG Pati di Liga 2 musim lalu itu menambahkan.

Tanda-tanda kekalahan Arema FC memang sudah terlihat sejak awal laga. Determinasi dan agresivitas lini serang sama sekali tak terlihat.

Namun, ketangguhan pertahanan Arema FC runtuh jelang memasuki turun minum. Ilija Spasojevic membawa Bali United unggul pada menit 41.

Tim dengan julukan Serdadu Tridatu itu bahkan berada diatas angin pada paruh kedua. Mereka menambah 2 gol lagi.

Yabes Roni memperlebar skor dari gol menit 61 dan dilengkapi Privat Mbarga menit 81. Sedangkan Evan Dimas memperkecil skor menjadi 1-3 dari gol menit 84.

1. Kebugaran Terbatas

Sejak sebelum pertandingan, Joko Susilo sudah menduga bahwa permainan anak asuhnya tak akan bisa berkembang dengan baik.

Hal itu tak lepas dari terbatasnya waktu untuk recovery yang hanya 2 hari, selepas ditahan imbang Borneo FC 0-0, Jumat (24/03/23) lalu.

"Apa yang saya khawatirkan sejak sebelum pertandingan terjadi. Saya sangat khawatir dengan kondisi pemain," tutur Joko Susilo.

Dan benar saja, masa recovery yang sangat terbatas membuat Arema FC harus menghadapi tekanan pada diri sendiri, selain tim lawan.

"Terbukti, ada beberapa pemain yang cedera. Terutama Sergio (Silva)," beber Pelatih Arema FC dengan lisensi AFC Pro tersebut.

Dia pun melihat kendala yang dihadapi anak asuhnya itu wajar terjadi. Karena bagaimanapun, recovery berpengaruh besar terhadap performa.

"Ya, ini memang normal terjadi. Karena tidak mungkin dalam 3 hari mengembalikan kondisi, ditambah dengan puasa juga," ulas dia.

Situasi sebenarnya sudah diupayakan Joko Susilo dengan melakukan rotasi pemain. Sayangnya, opsi itu tak berjalan maksimal.

Pasalnya, rotasi pemain terhalang dengan perbedaan jam terbang lumayan besar. Hal ini akibat minimnya rotasi pemain pada beberapa laga sebelumnya.

"Mau tidak mau, (kebijakan melakukan rotasi pemain) harus kami ambil. Karena tidak ada opsi lain," ulas Joko Susilo.