Perjuangkan Status Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Erick Thohir Terbang ke Doha
INDOSPORT.COM - Ketua umum PSSI, Erick Thohir, ternyata terbang ke Doha, Qatar, untuk bertemu dengan FIFA. Hal ini berkaitan dengan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Status Indonesia sebagai tuan rumah sedang berstatus "waspada". Setelah adanya penolakan kehadiran Israel oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, FIFA mengambil sikap tegas.
FIFA tiba-tiba membatalkan pelaksanaan drawing Piala Dunia U-20 2023 yang sedianya berlangsung di Bali pekan ini. Terbaru, FIFA juga menghapus seluruh konten tentang artikel lagu resmi buatan Weird Genius.
Stakeholder sepak bola nasional sudah harap-harap cemas tentang status tuan rumah. Apalagi muncul rumor bahwa Peru ditunjuk sebagai tuan rumah pengganti untuk Piala Dunia U-20 2023.
Kini, muncul kabar bahwa pemerintah Indonesia sudah bergerak untuk melobi FIFA. Lobi ini dilakukan Menteri BUMN sekaligus ketua umum PSSI, Erick Thohir.
Walikota Solo, Gibran Rakabuming, mengatakan Erick Thohir bakal menemui FIFA di Qatar berkaitan dengan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Hal ini diungkapkan Gibran saat awak media bertanya tentang keberangkatan Erick Thohir ke Zurich, Swiss, yang menjadi markas FIFA. Gibran kemudian meluruskan kabar tersebut.
"Ke Doha. Mesakke (Kasihan) pak ketum," kata Gibran, Selasa (28/3/23).
Menurut Gibran, permasalahan penolakan Timnas Israel sejatinya tak perlu terjadi sekarang. Pasalnya, enam daerah yang menjadi tuan rumah sudah menandatangani dokumen kesediaan menjadi tuan rumah.
Dalam dokumen itu tertuang perjanjian yang berupa penataan pedagang kaki lima (PKL) dan masalah keamanan bagi tim-tim peserta tanpa terkecuali.
"Nek aku (Kalau saya) komitmen dengan segala konsekuensi. Aku wes (sudah) tanda tangan, komitmen," tutur Gibran.
1. Ambil Sikap sejak Awal
Gibran menolak untuk mengatakan bahwa kepala daerah yang menolak kehadiran Israel sudah melanggar komitmen yang dibuat pada 2019 lalu.
"Silakan diartikan sendiri. Saya komitmen," tegas Gibran.
Andaikata menolak jadi tuan rumah, Gibran menyebut sikap itu harusnya sudah dilakukan sejak 2019 lalu. Dengan begitu, PSSI dan pemerintah Indonesia tidak berjuang keras untuk mengalahkan Brasil dan Peru sebagai kandidat tuan rumah.
"Nek ra pengen dadi tuan rumah rasah dari tuan rumah, protese saiki (Kalau tidak ingin jadi tuan rumah tidak usah jadi tuan rumah, protesnya baru sekarang)," papar Gibran.
Gibran menegaskan komitmennya terhadap Piala Dunia U-20 2023 tidak berubah. Ia tetap menginginkan ajang tersebut berlangsung di Indonesia, terkhusus kota Solo.
Saat ini, persiapan Stadion Manahan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 terus berjalan. FIFA sendiri sudah melakukan inspeksi bersama 30 stafnya pada Sabtu (25/3/23) lalu.