Kisah Timnas Israel Pernah Diusir dari AFC karena Diboikot 17 Negara Asia

INDOSPORT.COM - Jagat sepak bola Indonesia sedang heboh jelang Piala Dunia U-20 2023, karena polemik penolakan Timnas Israel dari berbagai tokoh dan institusi Tanah Air.

Karena polemik penolakan Timnas Israel U-20 bermain di Piala Dunia U-20 2023 Indonesia, FIFA kemungkinan bakal mengambil langkah tegas.

Peringatan pertama sudah diberikan dengan membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali pada 31 Maret mendatang.

Keputusan tersebut membuat Timnas Indonesia U-20 bisa batal menjadi tuan rumah. Mimpi Hokky Caraka dkk berlaga di ajang paling bergengsi ini juga bisa terkubur.

Namun yang lebih parah, FIFA bisa saja memberikan hukuman berat seperti kejadian pada 2015 silam, karena kasus sama yakni intervensi pemerintah.

Bila terkena sanksi, dunia sepak bola Tanah Air akan kembali hancur. Para pemain terbaik negeri ini khususnya Timnas Indonesia kehilangan kesempatan bersaing di pentas Internasional.

Sejumlah tokoh yang menolak Timnas Israel bermain di Piala Dunia U-20 2023 Indonesia yakni Gubernur Bali, Wayan Koster. Kemudian ada juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Mereka merupakan politikus PDI Perjuangan yang memegang teguh amanat dari Ir. Soekarno. Presiden Pertama RI itu sempat menggunakan berbagai forum internasional, untuk mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel.

Aksi boikot Timnas Israel sebenarnya bukan kali pertama. Negara tersebut bahkan pernah diusir dari AFC karena diboikot 17 negara Asia. Bagaimana kisahnya? Berikut INDOSPORT telah merangkumnya:

1. Israel Pendiri AFC, Tapi Malah Diusir

Secara geografis, Israel masuk ke dalam Benua Asia Barat, karena berada di timur Laut Mediterania yang berbatasan dengan Lebanon, Suriah, dan Mesir.

Hal ini membuat Israel sempat menjadi bagian dari Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC. Namun kini mereka malah selalu berpartisipasi di ajang yang digelar UEFA.

Ternyata ada sejarah yang panjang, sehingga Israel tidak lagi berkiprah di sepak bola Asia dan justru ikut dengan Eropa.

Awal mulanya, mereka merupakan salah satu negara pendiri AFC pada 1954. Namun 20 tahun berselang, Israel yang berstatus salah satu pendiri malah diusir.

Masalah bermula ketika negara-negara Arab yang tergabung di Arab League, memboikot Israel atas konfliknya dengan Palestina.

Pada 1974, para anggota AFC melakukan pemungutan suara yang awalnya diajukan oleh Kuwait. Pemungutan suara ini terkait nasib Israel sebagai anggota AFC.

Dari pemungutan suara itu didapatkan hasil yakni 17 negara ingin Israel diusir dari AFC. Kemudian 13 negara ingin Israel tetap bertahan, dan enam negara lainnya netral.

Karena kalah jumlah suara dalam pemungutan tersebut, Israel akhirnya resmi terdepak dari konfederasi sepak bola Asia (AFC) per tahun 1974.

Karena tidak memiliki induk yang bisa menaungi kiprahnya di dunia sepak bola, mereka pun sempat bergabung dengan Konfederasi Oceania (OFC) pada 1985.

Namun, partisipasi Israel tidak bertahan lama, yakni hanya selama empat tahun saja, atau hingga 1989 menjadi bagian OFC.

Meski sempat keluar dari Konfederasi Oceania, Israel tetap bisa mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 1990 melalui OFC.

Israel pun menemukan secercah harapan pada tahun 1991, saat tim-timnya memilih berpartisipasi di kompetisi naungan UEFA atau sepak bola Eropa.

Hingga akhirnya pada 1994, Israel mendapatkan keanggotaan penuh dari UEFA dan akhirnya mendapat induk untuk sepak bolanya di Konfederasi Eropa.

Parahnya, Israel baru mendapat keanggotaan di sebuah konfederasi 20 tahun, tepat setelah mereka terusir dari AFC.

2. Sempat Jadi Bulan-bulanan di Eropa

Meski bergabung di Eropa, Israel dan klub-klubnya sendiri tidak punya kiprah mentereng dan kerap menjadi bulan-bulanan.

Namun, stigma ini bisa saja berubah menyusul keberhasilan Israel U-19 yang sempat menembus final Euro U-19 pada 2022 lalu.

Sayang, saat bersua Timnas Inggris, mereka kalah dengan skor 3-1. Namun hal ini menjadi bukti bahwa sepak bola mereka telah mengalami perkembangan pesat.

Selain itu, Israel U-19 juga baru saja mencetak sejarah dengan lolos putaran final Piala Dunia U-20 2023 yang akan diselenggarakan di Indonesia.